Posted on 2 Comments

Tips Mengembangkan Startup Digital: Marketing Mix, Brand Advocate, hingga Networking

Meski memiliki perbedaan besar di keunikan produk/layanan yang ditawarkan, startup digital pada umumnya sama seperti perusahaan pada umumnya. Startup perlu mendapatkan pelanggan, sebab dari pelangganlah mereka bisa mendatangkan keuntungan.

Sayangnya, terkadang memperkenalkan produk/layanan baru ke publik tidak semudah membalikkan telapak tangan. Meski sudah mencoba ini-itu, kadang perusahaan masih belum bisa mendatangkan penjualan. Kira-kira, bagaimanakah solusi agar bisnis startup digital berkembang dan mampu meningkatkan penjualannya secara pesat?

Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan. Misalnya dengan menerapkan marketing mix, memunculkan dan/atau bekerja sama dengan brand advocate, serta memperluas networking.  Yuk, pelajari penjelasannya di artikel berikut!

Trik Mengembangkan Startup Digital

start up

Sebagaimana disebutkan, ada tiga trik mengembangkan startup digital yang bisa kamu terapkan, yaitu dengan menjalankan marketing mix, memunculkan brand advocate, serta meningkatkan cakupan networking. Mari bahas satu per satu.

Marketing Mix

Start Up

Marketing mix merupakan variabel-variabel pemasaran atau komponen-komponen yang menjadi strategi perusahaan dalam memasarkan produk/layanannya. Marketing mix merupakan istilah yang pertama kali dicetuskan oleh James Cullington dan diperkenalkan secara luas oleh Neil H. Borden.

Dalam teori yang digagas Cullington, ada empat elemen penting yang termasuk ke dalam marketing mix, yaitu productpriceplace, dan promotion. Pada perkembangannya, ada juga yang menambahkan beberapa elemen lain—yaitu processpeoplephysical evidence.

Product

Product adalah poin pertama dalam marketing mix yang merujuk pada produk maupun layanan yang ditawarkan ke publik. Bagaimana maksudnya?

Dalam marketing mix, kamu perlu memastikan bahwa produk/layanan yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan target pasar. Maka dari itu, produk yang baik artinya adalah produk yang mampu menjawab kebutuhan target pasar. Kebutuhan target pasar ini bisa kamu ketahui dengan melakukan riset.

Karena kamu berada pada tahap ingin mengembangkan startup digital, riset menjadi hal yang penting dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk/layanan yang diberikan.

Dalam istilah startup, ada istilah proses iterasi. Proses iterasi ini merujuk pada proses pengembangan software yang menjadi platform utama startup yang dilakukan dengan cepat. Artinya, tahap ideasi, implementasi, dan evaluasi dieksekusi dengan waktu yang singkat.

Nantinya, ide untuk pengembangan software tersebut bisa hadir dari bermacam-macam sumber, salah satunya adalah dari feedback dan data pengguna.

Apakah semua startup digital perlu menerapkan proses iterasi ini?

Jika startup mampu melakukan proses ini, maka hal tersebut akan lebih baik. Pasalnya, semakin adaptif startup kamu dengan feedback pengguna, maka produk/layanan yang kamu tawarkan bisa semakin menjawab persoalan mereka. Alhasil, penjualan pun berpotensi bisa lebih meningkat.

Price

Price juga masuk sebagai salah satu aspek penting dalam marketing mix. Menurutmu, mengapa aspek yang satu ini penting untuk diperhatikan dalam proses pengembangan startup digital?

Coba deh kamu tempatkan diri sebagai pengguna. Kira-kira, apakah harga yang disebutkan sesuai dengan kualitas produk/layanan yang akan didapatkan? Jika ada kompetitor, pikirkan apakah harga yang mereka tawarkan lebih worth it?

Jika jawabannya adalah ya, coba kaji ulang harga produk/layanan yang ditetapkan. Hal ini dilakukan ntuk mengetahui apakah harga produk/layananmu sesuai dengan benefit yang akan didapatkan pengguna.

Place 

Poin selanjutnya dalam marketing mix adalah placePoin ini merujuk pada lokasi di mana produk/layanan dari startup digital kamu bisa didapatkan oleh pengguna. Poin place memberikan penekanan bahwa aksesibilitas produk/layanan yang baik bisa membantu meningkatkan penjualan dari sebuah bisnis.

Jika selama ini produk/layanan startup-mu masih belum banyak digunakan, mungkin ini adalah salah satu pertanda bahwa kamu perlu memikirkan poin place ini. Lakukan evaluasi untuk mengetahui apakah selama ini produk/layanan startup-mu susah didapatkan?

Kalau ada aspek yang perlu diperbaiki, maka akan lebih baik untuk memperbaiki poin tersebut sesegera mungkin. Intinya, pastikan target pasar bisa mendapatkan produk/layanan dengan mudah dan cepat. Kemudahan dalam mengakses produk/layanan yang startup-mu jual bisa membantu meningkatkan penjualan.

Promotion 

Poin yang satu ini mengacu pada berbagai strategi pemasaran yang dilakukan oleh startup. Tujuan poin ini adalah untuk meningkatkan brand awareness startup kamu di mata target pasar. Jika brand awareness bagus, hal ini bisa berujung pada peningkatan penjualan produk/layanan yang ditawarkan.

Ada banyak sekali metode yang bisa digunakan untuk melakukan promosi. Misalnya seperti membuat iklan di media massa, mengadakan event khusus, memberikan barang gratis/program trial, mengirimkan email marketing, hingga menggandeng media untuk memperkenalkan startup digital yang kamu jalankan—alias melakukan media placement.

Apa pun pilihan yang startup-mu pilih, lakukan pengkajian ulang untuk mengetahui apakah teknik pemasaran yang kamu gunakan efektif atau belum.

Jika dirasa perlu, tambah strategi pemasaran yang dilakukan agar produk/layanan startup digitalmu semakin banyak dikenal publik.

Misalnya, jika sebelumnya kamu hanya mengandalkan media sosial untuk memperkenalkan produk,  kamu bisa lakukan beberapa rekomendasi berikut:

  • Membuat iklan berbayar di media sosial
  • Membuat website dan membuat konten blog yang SEO-friendly
  • Bekerja sama dengan influencer, dll.

Brand Advocate

start up

Selain menekankan pentingnya marketing mix, kamu juga bisa mengembangkan startup digital dengan bekerja sama atau memunculkan brand advocate.

Apa itu brand advocate? Secara singkat, brand advocate merupakan orang-orang yang pernah menggunakan produk/layanan dari startup-mu dan merasa puas dengan produk/layanan tersebut. Nah, karena kepuasan tersebut, mereka merekomendasikan produk/layanan dari startup kamu kepada orang lain secara gratis dan sukarela.

Dengan kata lain, kegiatan marketing yang satu ini mengandalkan kekuatan word of mouth untuk mengundang pembeli/pengguna baru untuk mencoba menggunakan produk/layanan yang kamu tawarkan.

Siapa saja yang bisa menjadi brand advocate?

Ada beberapa kategori orang yang bisa menjadi brand advocate, di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Pelanggan alias pengguna produk/layanan yang disediakan startup-mu.
  2. Karyawan perusahaan startup-mu. Karyawan juga bisa dikategorikan sebagai brand advocate karena memiliki pengetahuan mengenai produk/layanan yang ditawarkan. Karyawan juga bisa merekomendasikan produk/layanan startup kepada orang yang memerlukannya.
  3. Mitra bisnis. Mitra bisnis kamu bisa saja merekomendasikan produk/layanan startup-mu kepada mitra bisnis mereka.
  4. Public figure atau influencer. Meski sifatnya berbayar, startup kamu bisa bekerja sama dengan public figure/influencer untuk melakukan pemasaran kepada followersfollowers mereka.

Apakah brand advocate harus selalu influencer?

Menilik dari definisinya, brand advocate sebenarnya tidak harus public figure atau influencer dengan followers berjumlah besar.

Poin intinya adalah membangun brand awareness melalui word of mouth. Jadi, orang non-influencer pun bisa menjadi seorang brand advocate. Hal ini terjadi jika orang tersebut mendapatkan value dari produk/layanan yang startup-mu berikan, lalu menyebarkan hal-hal positif mengenai startup-mu tanpa diminta.

Bagaimana cara ‘orang biasa’ menjadi brand advocates? Orang-orang tersebut bisa menjadi brand advocate dengan melakukan hal berikut:

  1. Membuat review positif atas produk/layanan startup-mu. Ini bisa dilakukan dengan menggunakan berbagai media, misalnya seperti media sosial, platform video (mis. YouTube), hingga review di blog dan search engine.
  2. Menyarankan produk/layanan startup dari mulut ke mulut. Artinya, mereka menyampaikan benefit  dan merekomendasikan produk/layanan startup-mu secara lisan kepada orang yang mereka kenal.

Mengapa brand advocate penting?

Ada beberapa alasan mengapa brand advocate merupakan salah satu trik yang menguntungkan dalam marketing, yaitu:

  1. Brand advocate bisa membantumu melakukan marketing secara gratis. Brand advocate bisa membantumu memperluas cakupan pemasaran melalui word of mouth. Bahkan, kamu tidak perlu membayar mereka atas bantuan pemasaran yang mereka berikan.
  2. Peluang startup-mu dikenal publik secara positif jadi meningkat. Inilah salah satu benefit dari strategi pemasaran word of mouth. Ketika pengguna produk/layanan startup digital berbicara mengenai brand-mu secara positif melalui media online, tidak jarang orang lain akan dibuat penasaran. Alhasil, mereka akan mencari tahu dan akhirnya menemukan produk/layanan yang kamu tawarkan. Ini bisa mendatangkan leads baru dan meningkatkan penjualan.
  3. Mengurangi waktu dan biaya kegiatan pemasaran. Sebagaimana disebutkan, brand advocate biasanya melakukan review secara sukarela karena kepuasan pribadi atas produk/layanan yang kamu jual. Artinya, kamu tidak perlu merekrut seseorang dan membayarnya untuk menjadi tenaga marketing. Secara tidak langsung, ini akan membantumu untuk mengurangi waktu dan biaya pemasaran yang dibutuhkan.

Cara Agar Startup-mu Memiliki Brand Advocate

Meskipun brand advocate bisa hadir secara tiba-tiba dan tanpa disengaja, faktor kepuasan atas produk/layanan sangat penting dan bisa membuat mereka secara sukarela mempromosikan startup digital-mu. Untuk mencapai hal tersebut, ada beberapa hal yang bisa dilakukan:

1. Kenali hal apa saja yang bisa memberikan kepuasan publik

Apa yang bisa membuat startup-mu dikenal publik dengan baik? Ada beberapa hal yang biasanya mendasari kepuasan publik akan sebuah bisnis. Contohnya adalah kualitas produk yang diberikan serta kualitas customer service yang diberikan

Untuk mengetahui aspek apa yang bisa memberikan kepuasan publik, kamu bisa melihatnya dari feedback positif publik terhadap startup-mu. Jangan menutup mata juga terhadap feedback negatif yang kamu terima. Dari sini, kamu bisa membuat keputusan untuk menguatkan aspek positif dan mengatasi aspek negatif tersebut.

2. Perbaiki hubunganmu dengan customer

Hubungan yang baik dengan para customer merupakan kunci meningkatkan brand advocacyDengan brand advocacy yang baik, kamu bisa berpeluang mendapatkan brand advocate secara tidak disadari. Mengapa demikian?

Brand advocacy merupakan aspek yang membantu meningkatkan loyalitas customerBrand advocacy yang baik bisa membantu memberikan value kepada customer sehingga trust bisa terjalin dengan baik.

Memperbaiki hubungan dengan para pengguna bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan ‘give more, ask less’.

Tidak harus dalam bentuk uang, kamu bisa menerapkan ‘give more’ dengan hal-hal berikut, misalnya:

  • Memberikan lebih banyak informasi bermanfaat melalui media sosial
  • Membalas komentar mereka di media sosial dengan gaya bahasa yang santai, humoris, tapi santun
  • Melayani komplain customer sebaik mungkin, atau
  • Memberikan reward kepada customer yang loyal.

Melalui cara-cara tersebut, kamu bisa meningkatkan engagement dan value brand-mu di mata customer. Dengan engagement yang baik, besar kemungkinan customer mau berinteraksi lebih banyak dan bahkan memberikan feedback positif.

3.Berikan kejutan kepada customer

Kejutan seperti apa yang dimaksud? Kamu bisa memberikan reward kejutan maupun pelayanan ekstra yang berbeda daripada sebelumnya.

Misalnya, kamu bisa memberikan reward berupa potongan harga untuk produk/layanan yang startup digitalmu tawarkan. Selain itu, kamu juga bisa memberikan hadiah kecil setiap pembelian produk tertentu. Dengan melakukan hal-hal ini, customer bisa merasa lebih akrab dengan startup-mu.

Jika mereka merasa kejutan ini memberikan mereka value, sering kali mereka tidak akan segan menceritakannya ke orang lain—baik melalui media sosial maupun melalui percakapan mulut ke mulut. Ini bisa membuat orang cukup penasaran sehingga mereka pun akan mulai mencari tahu tentang produk yang kamu tawarkan.

4. Berikan reward kepada brand advocate

Jika sebelumnya kamu perlu memberikan reward kepada customer baru, kini saatnya kamu berterima kasih kepada para brand advocate yang sudah loyal menggunakan produk/layanan startup-mu.

Cara yang bisa kamu gunakan sebenarnya mirip saja, yaitu dengan memberikan reward baik berupa produk maupun layanan ekstra. Tetapi, buatlah reward tersebut berbeda dibandingkan dengan reward yang diberikan kepada customer baru. Adanya reward yang dipersonalisasi seperti ini bisa membuat brand advocate merasa spesial, lho!

5. Lakukan evaluasi

Kamu juga perlu melakukan evaluasi untuk menilai apakah langkah-langkah yang sudah kamu lakukan berhasil atau tidak. Kegiatan evaluasi ini bisa membantumu untuk mengetahui apa saja hal yang perlu dilakukan untuk memperbaiki kegiatan pemasaran yang telah dilakukan sebelumnya.

Dalam kaitannya dengan brand advocate, ada beberapa kegiatan evaluasi yang bisa kamu lakukan, yaitu:

  1. Mencari tahu apa yang dikatakan orang terhadap produk/layanan startup digitalmu.
  2. Mencari tahu platform yang sering digunakan mayoritas orang untuk memberikan review tersebut.
  3. Mencari tahu alasan mengapa mereka mengunggah review tersebut.
  4. Mencari tahu kapan review banyak diunggah. Misalnya, apakah banyak konten review yang diunggah setelah ada promo tertentu, dsb.

Networking

start up

Apa sih yang dimaksud dengan networking? Dilansir dari Investopedianetworking merupakan istilah yang mengacu pada suatu kegiatan atau proses interaksi antar individu untuk bertukar informasi dan meningkatkan kemampuan di bidang tertentu.

Biasanya, networking ini dilakukan dalam situasi yang bersifat informal walaupun tujuan networking secara umum sangat berkaitan dengan peningkatan mitra dalam dunia profesional.

Manfaat-Manfaat Networking

Networking bisa memberikan banyak benefit bagi pelaku startup sepertimu. Misalnya seperti:

1. Mempertemukanmu dengan ahli di banyak bidang

Networking akan sangat membantu untuk bertemu dengan banyak orang, termasuk di dalamnya adalah profesional di banyak bidang.

Bertemu dengan banyak orang akan sangat membantumu untuk menjalankan bisnis. Bahkan kamu juga bisa memiliki peluang untuk berkolaborasi dan memperbesar bisnis bersama dengan para profesional yang kamu temui.

Bukan hanya itu saja. Dengan networking, peluang mendapatkan bimbingan dari pelaku bisnis senior juga bisa terbuka lebar. Bimbingan seperti ini bisa membantumu untuk mengembangkan startup-mu ke arah yang lebih baik.

2. Mendapatkan informasi yang bermanfaat seputar bisnis

Informasi-informasi terkait bidang industri yang sedang kamu jalankan juga bisa kamu peroleh dengan mudah dengan networking.

Sebagai contoh, pelaku bisnis dalam industri yang sama biasanya akan membicarakan tentang tren pasar saat ini atau bagaimana situasi politik internasional terkini memengaruhi dunia bisnis–khususnya di industri yang sedang digeluti.

Nah, dengan memperbincangkan hal-hal seperti ini, kamu juga bisa mendapatkan insight bagaimana mereka memitigasi situasi tersebut. Dari sinilah kamu bisa mendapatkan pembelajaran baru mengenai bagaimana caranya mengatasi masalah dalam bisnis.

3. Meningkatkan peluang bisnis

Walau tidak langsung membuka peluang bisnis, menjalin networking dengan sesama pelaku bisnis bisa membuka peluang penjualan. Sebab, orang-orang dalam circle networking bisa langsung menghubungimu ketika membutuhkan produk/layanan yang kamu sediakan. Tak hanya itu, mereka juga bisa merekomendasikan startup-mu kepada kenalan-kenalan mereka.

4. Belajar perspektif baru dari bisnis lain

Selain manfaat-manfaat di atas, kamu juga bisa mempelajari bisnis startup lain dengan melakukan networking. Tujuannya adalah untuk mengenal perspektif baru dari bisnis yang mereka jalani. Dengan hal ini, kamu bisa mengambil poin-poin positif yang bisa dipelajari, dan menerapkannya ke dalam bisnis yang kamu jalankan.

Memang, akan lebih menguntungkan jika kamu belajar dari startup yang bergerak di bidang yang sama. Akan tetapi, kamu juga bisa belajar dari startup yang bergerak di bidang lain, kok. Dengan melakukan hal ini, kamu jadi mengetahui banyak hal yang tentunya akan memberikan keuntungan untuk kemajuan bisnismu nantinya.

5. Membangun kepercayaan diri

Startup kamu masih berada di tahap awal? Tidak masalah! Kamu tetap bisa ikut networking startup, kok! Dengan mengikuti kegiatan networking, maka kamu jadi punya kesempatan untuk berbagi dan menyampaikan pendapat-pendapatmu ketika berdiskusi dengan sesama pelaku startup.

Nah, dari situlah kamu bisa mengembangkan kepercayaan diri. Kamu tidak perlu malu walaupun startup-mu masih baru. Ada banyak hal yang bisa kamu bagikan meskipun kamu belum lama berkecimpung di startup. Bagaimanapun juga, cerita pengalaman mendirikan startup tidak ada yang sama, bukan?

Bagaimana Caranya Memulai Networking?

Networking tentunya bukan perkara instan. Ada banyak hal yang perlu kamu lakukan untuk menambah relasi, mulai dari mendatangi event networking, bertemu dengan sesama pelaku bisnis secara pribadi, atau bahkan sesimpel mengunggah konten online yang informatif dan menarik.

Berikut adalah penjelasan mengenai cara memulai networking sebagai pelaku startup digital.

1. Mendatangi event meetup yang diadakan untuk startup

Mengingat jumlah startup digital yang semakin banyak, event meet up yang diadakan untuk startup juga semakin banyak jumlahnya. Nah, kamu bisa mulai networking dengan mengikuti kegiatan-kegiatan seperti ini.

Apa saja yang akan dilakukan di kegiatan startup tersebut? Kegiatan yang bisa kamu lakukan ada bermacam-macam, tergantung pada agenda event itu sendiri.

Salah satu jenis event startup adalah menghadirkan pemateri ahli untuk membahas tentang suatu topik. Nah, selain bisa berkenalan dengan orang-orang baru, kamu juga berkesempatan untuk mendapatkan ilmu baru dari event tersebut.

Berkenalan dengan sesama pelaku bisnis startup digital? Bisa banget! Kenalkan dirimu dan sebutkan jenis startup apa yang sedang kamu kembangkan. Jangan malu untuk memulai pembicaraan dan jangan malu untuk meminta nomor kontak. Siapa tahu nanti kamu bisa mengembangkan bisnis bersama kenalan baru tersebut!

2. Temui kenalanmu secara langsung

Sama seperti istilah ‘jangan putus tali silaturahmi’, kamu perlu sesekali mengajak orang yang kamu kenal untuk bertemu. Akan tetapi, jangan hanya bertemu untuk sekadar nongkrong, ya. Pastikan pertemuan tersebut bisa mendatangkan value tersendiri untuk kamu.

Kalau bertemu dengan orang yang baru dikenal terasa sulit untukmu, kamu bisa mulai berkomunikasi melalui media sosial secara intens terlebih dahulu. Untuk itu, kamu bisa bertukar media sosial saat bertemu di event networking sebelumnya.

3. Unggah konten yang menarik secara online

Kamu juga bisa memperkenalkan startup kepada publik dengan mengunggah konten yang menarik secara online.

Dilansir dari laman Startup Info, kamu bisa mulai dengan membagikan informasi-informasi bermanfaat melalui media sosial. Ini akan memberikan value bagi para audiens sehingga mereka bersedia mengikuti media sosial startup-mu.

Tak lupa, kamu juga bisa berbagi konten yang berisikan humor, kuis, maupun QnA. Dengan cara ini, audiens kontenmu bisa terhibur. Ini juga bisa membuahkan engagement yang baik dengan mereka dan brand awareness pun bisa meningkat.

4. Tawarkan bantuan

Menawarkan bantuan kepada perusahaan lain sesuai dengan spesialisasi yang kamu miliki juga bisa menjadi cara untuk memperluas networking. Melakukan hal ini dapat mempertegas posisimu seperti expert di bidang tersebut. Alhasil, bisnis lain bisa memberikan kepercayaan kepada startupmu.

Bukan tidak mungkin di masa yang akan datang startup-mu kembali dipercaya untuk mengerjakan proyek baru. Bisa juga perusahaan tersebut merekomendasikan produk/layanan yang kamu berikan kepada perusahaan lain. Dengan demikian, peluang penjualan pun bisa meningkat, bukan?

5.  Menghadiri undangan perusahaan lain

Cara lain yang bisa kamu lakukan untuk memperluas networking adalah dengan menghadiri undangan dari perusahaan lain. Dengan melakukan hal ini, kamu bisa menunjukkan bahwa kamu adalah mitra bisnis yang memiliki perhatian terhadap perusahaan mereka.

Selain untuk mempererat hubungan bisnis, menghadiri undangan perusahaan lain juga bisa menjadi kesempatan baik untuk memperluas networking. Pasalnya, mungkin saja ada bisnis lain yang juga hadir di undangan tersebut. Kamu bisa mengobrol dan saling mengenal bisnis masing-masing melalui kegiatan tersebut.

Nah, itulah beberapa tips mengenai bagaimana cara mengembangkan startup digital. Sebagai simpulan, kamu bisa mengembangkan startup dengan melakukan strategi marketing mix, memperluas networking, serta melalui brand advocate.

Salah satu aspek dalam marketing mix adalah promotions. Sebagaimana dijelaskan, aspek ini mengacu pada bagaimana cara startup-mu melakukan kegiatan marketing agar produk/layanan bisa dikenal publik.

Dalam melakukan kegiatan marketing, tentu ada strategi yang perlu disiapkan. Salah satu contohnya adalah strategi content marketing.

Saat ini, content marketing adalah strategi yang banyak digunakan. Penerapan jenis marketing ini bisa kamu lihat di media sosial, blog, maupun email marketing yang tentunya sudah tidak asing lagi.

Startup kamu ingin memperbanyak konten blog di website, tetapi masih belum bisa mengerjakan konten-konten tersebut? Kontenesia siap bantuin kamu!

Kontenesia adalah ‘rumahnya’ para penulis dan editor yang berpengalaman mengerjakan penulisan berbagai jenis artikel. Mulai dari artikel untuk kebutuhan postingan blog rutin hingga layanan copywriting, penulis-penulis kami siap membantu!

Artikel yang ditulis juga akan dipastikan agar SEO-friendly dan lolos plagiasi. Jadi, kamu bisa langsung mengunggah konten blog tersebut ke website startup-mu.

Yuk, kembangkan startup digital-mu dan jadilah lebih maju bersama Kontenesia!

FAQ

Apa saja cara mengembangkan startup digital?

Kamu bisa mengembangkan startup digital dengan melakukan beberapa hal berikut, yaitu:

  • Menerapkan marketing mix
  • Bekerja sama dengan brand advocate
  • Memperluas networking

Apa itu marketing mix dan apa saja komponennya?

Marketing mix merupakan variabel-variabel pemasaran atau komponen-komponen yang menjadi strategi perusahaan dalam memasarkan produk/layanannya. Komponennya adalah:

  • Product
  • Price
  • Place
  • Promotion

Apa itu brand advocate?

Brand advocate adalah orang-orang yang pernah menggunakan produk/layanan dari startup-mu dan merasa puas dengan produk/layanan tersebut.

Mereka inilah yang akan memberikan review positif secara sukarela terhadap produk/layanan startup sehingga orang lain tahu kualitas produk/layanan startup-mu.

Siapa saja yang bisa menjadi brand advocate?

  1. Customer
  2. Karyawan
  3. Mitra bisnis
  4. Public figure/influencer

Apa itu networking?

Networking adalah suatu kegiatan atau proses interaksi antar individu untuk bertukar informasi dan meningkatkan kemampuan di bidang tertentu

Apa saja manfaat networking?

  1. Mempertemukanmu dengan ahli di berbagai bidang
  2. Kamu bisa mendapatkan informasi yang bermanfaat seputar bisnis
  3. Meningkatkan peluang bisnis
  4. Kamu bisa belajar perspektif baru dari bisnis lain
  5. Membangun kepercayaan diri

2 thoughts on “Tips Mengembangkan Startup Digital: Marketing Mix, Brand Advocate, hingga Networking

  1. […] bisa membantumu untuk memasarkan produk secara word of mouth. Di sinilah pelanggan bisa menjadi brand advocate yang akan bermanfaat bagi […]

  2. […] bisa membantumu untuk memasarkan produk secara word of mouth. Di sinilah pelanggan bisa menjadi brand advocate yang akan bermanfaat bagi […]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.