Posted on Leave a comment

Persuasif atau Edukatif? Ini Perbedaan Copywriting dan Content Writing

Perbedaan Copywriting dan Content Writing

Istilah copywriting dan content writing tidaklah asing bagi kamu yang bergelut di bidang pemasaran digital, baik sebagai business owner maupun penyedia jasa konten. Namun demikian, banyak pemula masih bingung untuk membedakannya. Bahkan, masih banyak yang menggangap keduanya sama. 

Nah, tahukah kamu kalau sebenarnya keduanya memiliki tujuan berbeda? Satu bertujuan persuasif dan lainnya bertujuan edukatif. Agar lebih paham, kamu bisa pelajari perbedaan copywriting dan content writing di artikel ini. 

5 Perbedaan Copywriting dan Content Writing

Perbedaan Copywriting dan Content Writing
Sumber : Envato

 

Perbedaan antara copywriting dan content writing dapat dilihat dari berbagai elemen, mulai dari definisi hingga panjang tulisan. 

1. Definisi 

Melansir laman DigitalSkola, copywriting adalah teknik menulis yang bertujuan untuk membujuk audiens agar melakukan tindakan tertentu, seperti membeli produk, memasukkan alamat email, mengeklik tautan, atau mendaftar layanan. Fokus utamanya adalah mendorong konversi melalui kalimat yang persuasif, singkat, dan menggugah.

Sementara, content writing adalah proses menulis konten informatif, edukatif, atau menghibur yang bertujuan membangun hubungan jangka panjang dengan audiens. Konten ini bisa berupa artikel blog, e-book, atau media sosial yang bertujuan memberikan nilai tambah, membangun minat, menjangkau audiens, bukan semata-mata untuk aksi.

 

2. Tujuan

Perbedaan mendasar dari copywriting dan content writing juga dapat dilihat dari tujuan komunikasi yang dibangun. 

Tujuan copywriting adalah “membujuk atau menggiring” pembaca melakukan suatu aksi. Sebab itu, tulisan-tulisan yang dihasilkan akan lebih spesifik dan langsung mengarah ke tujuan yang didesain. Di sisi lain, tujuan content writing lebih berfokus pada memberikan informasi atau edukasi kepada audiens dengan hasil akhir investasi brand awareness, kepercayaan, kredibilitas, dan loyalitas.

3. Proses Penulisan

Meski keduanya sama-sama menulis, proses yang dijalankan tentu berbeda karena tujuan yang ditetapkan pun berbeda. 

Dalam content writing, proses dimulai dengan riset mendalam terhadap topik yang akan dibahas. Penulis kemudian menyusun struktur tulisan yang teratur dan informatif, menyampaikan ide dengan gaya yang edukatif dan komunikatif. 

Selain itu, penulis content juga memperhatikan unsur SEO, seperti penggunaan kata kunci, meta deskripsi, internal/eksternal link agar konten mudah ditemukan di mesin pencari.

Sebaliknya, copywriter memulai dengan memahami karakter dan kebutuhan target pasar, lalu merancang pesan singkat, tapi kuat yang mampu menarik perhatian dan menggugah emosi. Teknik persuasif seperti AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) sering digunakan dalam menyusun teks copywriting.

4. Media Publikasi

Perbedaan juga dapat dilihat dari ragam media publikasi yang ditargetkan. Menurut Alburger di laman Outliercreative, Copywriting umumnya diperuntukkan bagi poster, landing page, kampanye sosial media, email marketing, dan katalog. Sebaliknya, tulisan jenis content writing sering ditemukan di blog, newsletter, e-book, bahkan naskah podcast atau video.

5. Panjang Tulisan / Konten

Hal paling mencolok dari perbedaan copywriting dan content writing adalah panjang tulisan atau konten yang dibuat. 

Content writing umumnya menghasilkan tulisan dalam bentuk artikel panjang, biasanya berkisar antara 500 hingga 1.500 kata, bahkan lebih. Pendalaman materi menjadi kunci dalam konten jenis ini. 

Kebalikan dari content writing, copywriting justru menekankan efisiensi pesan dalam jumlah kata seminimal mungkin. Sebab itu, hasil copywriting umumnya hanya beberapa baris kalimat saja. Namun demikian, kalimat-kalimat tersebut harus singkat, padat, dan menarik.

Sinergi Copywriting dan Content Writing dalam Kampanye Digital

Perbedaan Copywriting dan Content Writing
Sumber : Envato

 

Meskipun memiliki banyak perbedaan, copywriting dan content writing sebenarnya saling melengkapi dalam strategi kampanye digital. 

Dalam praktiknya, kampanye digital yang efektif biasanya diawali dengan artikel blog untuk menjelaskan manfaat produk, dilanjutkan dengan email marketing dan iklan yang mendorong konversi. Dengan menggabungkan keduanya secara harmonis, kamu sebagai pemilik bisnis dapat menciptakan pengalaman pengguna yang lengkap.

Bukan hanya sebagai bussiness owner, dalam lingkup seorang penyedia jasa konten, kamu juga perlu memahami sinergi antara keduanya agar dapat membantu klien dengan lebih efektif.

Nah, itulah tadi informasi singkat terkait dua strategi konten populer di dunia digital marketing. Jadi, apakah kamu sudah paham apa itu copywriting dan apa itu content writing

Dengan mengetahui perbedaan copywriting dan content writing, kamu bisa memutuskan jasa siapa yang dibutuhkan, copywriter atau content writer. Misalnya, kamu atau klienmu membutuhkan tulisan yang dapat mengarahkan pembaca untuk membeli sebuah produk, itu artinya kamu membutuhkan copywriter. 


Jika membutuhkan jasa penulisan untuk keduanya, kamu dapat mengunjungi laman Kontenesia. Semua kebutuhan konten tersedia di sana.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses