Posted on Leave a comment

Maksimalkan Engagement lewat Teknik Storytelling dalam Konten

Teknik Storytelling dalam Konten

Kamu mungkin pernah merasa sudah bikin konten sebaik mungkin, tapi responsnya tetap sepi. Likes cuma segelintir, komentar minim, dan jarang sekali yang share. Padahal, kamu yakin kalau kontenmu punya nilai dan pesan yang kuat.

Nah, masalahnya sering kali bukan pada apa yang disampaikan, melainkan bagaimana cara menyampaikannya. Di sinilah teknik storytelling dalam konten punya peran besar. Dengan bercerita, kamu bisa bikin konten yang lebih hidup, lebih dekat, dan lebih nyambung sama audiensmu. 

Di artikel ini, kamu akan belajar cara praktis bagaimana tips membuat konten dengan storytelling sehingga tulisanmu lebih engaging dan relatable.

Apa itu Teknik Storytelling dalam Konten?

Teknik Storytelling dalam Konten
Sumber : Envato

 

Istilah storytelling yang dimaksud kali ini bukanlah hal-hal yang identik dengan dunia literatur ataupun karya sastra. Melainkan, teknik menyampaikan pesan dalam konten (baik itu promosi, edukasi, maupun personal branding) dengan pendekatan naratif yang mengandung unsur cerita. 

Menurut Sproutsocial, tujuannya bukan sekadar menghibur, tetapi juga untuk membangun koneksi emosional, memudahkan pemahaman, dan membuat audiens lebih terlibat dengan isi konten yang disampaikan.

Jika kamu pernah tertawa, terharu, atau merasa relate saat menonton atau membaca konten di media sosial, kemungkinan besar karena penulisanya menggunakan storytelling dalam strategi konten. Jadi, bukan hanya memberikan informasi, tetapi juga membungkusnya dalam bentuk cerita yang menyentuh emosi. 

Pentingnya Teknik Storytelling dalam Konten

Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dari penerapan teknik ini ke dalam konten. Melansir sebuah artikel dari laman Jobstreet, saat menerapkan storytelling sebagai sebuah strategi pemasaran, kamu bisa: 

  • meningkatkan engagement, cerita yang menarik membuat audiens lebih tertarik untuk membaca, menonton, atau mendengarkan konten hingga selesai. Itulah mengapa storytelling efektif untuk brand engagement.
  • membangun koneksi emosional, storytelling membantu menciptakan ikatan emosional antara brand dan audiens sehingga pesan lebih mudah diingat dan dirasakan.
  • memudahkan penyampaian pesan, informasi kompleks bisa disampaikan secara sederhana dan mudah dicerna dengan cerita.
  • meningkatkan kepercayaan dan loyalitas audiens, cerita autentik dan jujur membangun kepercayaan, yang berujung pada loyalitas audien.
  • membedakan brand dari kompetitor, storytelling membantu brand menunjukkan keunikan dan nilai-nilai yang membedakannya dari pesaing. 
  • mendorong tindakan (call to action), cerita yang kuat bisa memengaruhi keputusan audiens untuk membeli, berlangganan, atau melakukan aksi lain yang diinginkan.

5 Cara Menerapkan Teknik Storytelling ke dalam Konten

Teknik Storytelling dalam Konten
Sumber : Envato

 

Makin berpengaruhnya peran storytelling dalam content marketing, menuntut para pelaku bisnis, kreator konten, dan penulis untuk memahami dan mempelajari cara menerapkannya dengan tepat. 

Berikut telah dirangkun agar dapat kamu pelajari.

  • Kenali Target Audiens

Pahami siapa target audiensmu. Cari tahu apa yang mereka suka, butuhkan, dan rasakan karena cerita yang relevan akan lebih mudah menyentuh mereka. 

Misalnya, kamu sedang membuat konten untuk produk skincare remaja. Audiensmu adalah remaja perempuan yang sedang berjuang melawan jerawat.

Nah, kamu bisa mulai dengan mengangkat rendahnya kepercayaan diri gadis remaja karena permasalahan jerawat di wajah yang tidak kunjung usai. Setelahnya, secara bertahap, menceritakan bagaimana uji coba beragam produk membuat frustrasi hingga akhirnya ada produk yang benar-benar bisa mengatasi.

  • Tentukan Tujuan Cerita

Apa tujuan konten storytelling-mu, mengedukasi, menginspirasi, atau memengaruhi keputusan? Tujuan-tujuan ini penting untuk didesain sejak awal sebelum membangun sebuah cerita. 

Meneruskan contoh di atas, jika tujuan storytelling-mu adalah mengarahkan pembaca untuk mencoba produk skincare-mu, maka cerita yang kamu bangun harus berujung pada dorongan halus agar audiens tertarik mencoba sendiri.

  • Gunakan Struktur Cerita

Layaknya sebuah cerita yang memiliki plot yang jelas, cerita dalam content marketingmu pun wajib punya alur yang jelas. 

Biasanya, struktur cerita terdiri dari tiga bagian utama, yakni:

  • awal yang menjelaskan latar belakang atau masalah
  • tengah yang menggambarkan konflik atau tantangan yang dihadapi
  • akhir yang menyajikan solusi atau hasil. 

Dengan menggunakan struktur ini, cerita menjadi lebih terarah, menarik, dan mampu mengajak audiens mengikuti perjalanan pesan yang disampaikan hingga mencapai tujuan.

  • Masukkan Bumbu “Emosi”

Salah satu peran storytelling dalam content marketing adalah memberikan sentuhan-sentuhan emosional sehingga menarik perhatiaan dan perasaan audiens. Dengan begitu, mereka akan dengan senang hati mengikuti call to action yang disampaikan dalam konten. 

Sebab itu, hadirkan perasaan seperti kebahagiaan, kesedihan, harapan, atau kegelisahan. Konten milikmu dijamin jadi lebih hidup dan mudah diingat.

  • Tulis Menggunakan Bahasa yang Natural

Gaya bahasa yang natural dan mengalir membuat cerita terasa lebih hangat dan mudah dicerna. Oleh sebab itu, buatlah kalimat yang seolah-olah mengobrol dan santai hingga terasa lebih akrab, sederhana, dan penuh ikatan personal. 

Pada intinya, storytelling bukan sekadar cara bercerita, tetapi strategi yang efektif untuk membuat konten lebih hidup dan berkesan. Dengan menyampaikan pesan melalui narasi yang relevan dan menyentuh, kamu bisa membangun koneksi yang lebih kuat dengan audiens serta meningkatkan engagement secara alami. 

Oleh karena itu, tak ada salahnya mulai menerapkan teknik ini dalam setiap konten yang kamu buat. Jika masih bingung, kamu  mungkin butuh bantuan profesional. Kunjungi laman Kontenesia untuk produk konten bisnismu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses