Memahami dan mempraktikkan cara memanfaatkan Heading untuk artikel SEO optimized merupakan keharusan bagi penulis konten. Sayangnya, banyak penulis dan pengelola blog yang masih meremehkan peranan Heading dalam penulisan artikel. Padahal, Heading merupakan salah satu elemen penting dalam optimasi SEO, lho.
Mengapa Heading Berperan Penting dalam SEO?
Berikut peranan-peranan krusial Heading dalam optimasi artikel.
- Meningkatkan relevansi artikel dari kata kunci pada mesin pencari, melalui penempatan kata kunci utama dan turunan pada Heading dan Sub-heading.
- Membuat tampilan artikel lebih rapi dan isinya lebih terstruktur.
- Memudahkan navigasi audiens dalam menemukan informasi yang dibutuhkan dalam artikel.
- Mengirimkan informasi kepada mesin pencari informasi utama untuk ditampilkan berdasarkan penelusuran audiens.
Singkatnya, Heading memegang peranan penting terkait keterbacaan, peringkat, dan kepadatan trafik pengunjung situs kamu.
Jenis-Jenis Heading dan Peranannya
Setelah memahami pentingnya kehadiran Heading dalam artikel SEO, wajib juga untuk kamu mempelajari tentang ragam jenis Heading dan peranan masing-masing dalam pembuatan artikel SEO.
Heading H1: Judul Utama Artikel
Heading H1 merupakan elemen utama yang paling penting dalam artikel. Sebab, biasanya digunakan untuk meletakkan judul utama artikel itu sendiri. H1 memberi tahu pembaca dan mesin pencari tentang topik utama yang akan dibahas dalam artikel. Setiap artikel hanya boleh memiliki satu H1, ya!
Penggunaan kata kunci dalam heading H1 juga tidak boleh sampai terlewat. Sebab, H1 inilah yang mengirimkan sinyal kepada mesin pencari tentang relevansi artikel terhadap pencarian pengguna. Pastikan membuat H1 yang padat dan berisi, tidak bertele-tele.
Heading H2: Subjudul Utama
Sebelum mempelajari cara memanfaatkan Heading untuk artikel SEO optimized, kamu wajib mengenal dulu apa itu H2 atau subjudul utama. Heading H2 sejatinya merupakan penguraian topik utama menjadi ide-ide lebih spesifik yang terbagi menjadi beberapa besar bagian dalam tubuh artikel.
H2 juga wajib mengandung kata kunci utama atau turunannya agar keterbacaan di mesin pencari meningkat. Namun, tetap jaga kerapatan kata kunci keseluruhan hanya 1% dari jumlah kata agar tidak berujung menjadi keyword stuffing, yang mengurangi akurasi artikel dan menjadikan posisinya mengalami penurunan peringkat di mesin pencari.
Heading H3: Sub-Subjudul dan Detail Lanjut
Heading H3 berguna untuk membagi bagian yang lebih detail atau sub-subjudul dari bagian yang lebih besar yang sudah dijelaskan menggunakan H2. Jika artikel kamu terdiri dari banyak subtopik, H3 memungkinkan untuk mengorganisasi informasi dengan lebih terstruktur.
Penggunaan heading H3 dapat memperjelas hubungan antara ide atau informasi yang lebih kecil dalam konteks yang lebih besar. Dalam SEO, penggunaan H3 dapat membantu memecah konten menjadi bagian-bagian yang lebih mudah dipahami, sekaligus memastikan artikel tetap relevan dengan kata kunci target.
Heading H4 dan Seterusnya: Penggunaan Lanjutan
Lalu, H4 dan seterusnya digunakan untuk detail lebih lanjut atau penjelasan lebih mendalam dari subtopik yang telah dibahas sebelumnya. Meskipun tidak seumum H1-H3, H4 dan seterusnya dapat digunakan untuk memperjelas poin-poin yang lebih spesifik dalam artikel.
Cara Memanfaatkan Heading untuk Artikel SEO Optimized Secara Maksimal
Nah, setelah memahami fungsi masing-masing Heading, kamu tinggal menerapkan 4 strategi berikut untuk memastikan artikel SEO teroptimasi secara maksimal.
Menentukan Heading yang Relevan dengan Topik
Ketika membuat susunan Heading, pastikan kamu memahami dengan jelas topik utama artikel dan subtopik-subtopiknya. Heading harus mencerminkan struktur dan alur artikel secara keseluruhan, serta memiliki relevansi yang berkesinambungan.
Misalnya, ketika kamu memilih topik “Tips Diet Sehat”, H2 bisa bisa memakai subtopik-subtopik, seperti: “Jenis-jenis Diet Sehat” atau “Cara Menjaga Pola Makan yang Sehat”. Otomatis, pembaca akan lebih mudah mengikuti alur artikel kamu.
Menggunakan Kata Kunci dalam Heading
Berikutnya, cara memanfaatkan Heading untuk artikel SEO optimized adalah penggunaan kata kunci, sebagaimana beberapa kali ditekankan di atas. Masukkan kata kunci utama ke H1 dan H2, kemudian letakkan kata kunci turunan di H3, H4 dan seterusnya sebagai penguat.
Struktur Heading yang Tepat untuk Pengalaman Pembaca
Struktur Heading artikel harus jelas dan terhubung satu dengan yang lain. Selain memudahkan pembaca, ini juga membuat mesin pencari lebih mudah memindai informasi di dalamnya. Mesin pencari kemudian akan menghubungkannya dengan topik yang umum dicari oleh audiens dan merekomendasikan artikel kamu.
Hindari Penggunaan Heading Berlebihan
Meskipun Heading sangat penting, tapi jangan berlebihan juga dalam menggunakannya. Terlalu banyak Heading justru membuat artikel tampak kacau dan sulit terbaca, baik oleh pengguna maupun mesin pencari. Gunakan hanya jika benar-benar diperlukan untuk membagi artikel ke dalam bagian-bagian yang relevan dan mudah dipahami.
Tips Jitu Menulis Heading untuk SEO
Selain menerapkan cara memanfaatkan Heading untuk artikel SEO optimized di atas, beberapa tips jitu berikut juga bisa memaksimalkan efeknya, lho!
Membuat Heading yang Menarik dan Informatif
Heading itu hukumnya, selain informatif, juga wajib menarik perhatian pembaca. Jangan membuat Heading yang ambigu atau terlalu umum. Kalau bingung, kamu bisa mengandalkan Google Suggest untuk memberikan ide.
Menyusun Hierarki Heading yang Jelas
Pastikan Anda menyusun heading dengan hierarki yang jelas. Mulailah dengan H1 untuk judul utama, diikuti oleh H2 untuk subjudul utama, H3 untuk sub-subjudul, dan seterusnya. Hierarki ini membantu pembaca dan mesin pencari memahami bagaimana informasi dalam artikel saling berhubungan.
Menggunakan Heading untuk Meningkatkan Skimming Pembaca
Banyak pembaca yang tidak membaca artikel secara menyeluruh, melainkan hanya ‘skimming’ atau membaca secara cepat dengan fokus pada informasi yang dibutuhkan. Jadi, gunakan Heading untuk mempermudah audiens melakukannya. Sebab, hal itu tetap meningkatkan trafik blog kamu.
Kesalahan Umum yang Harus Dihindari dalam Penggunaan Heading
Supaya penggunaan Heading tidak berbalik merugikan artikel SEO yang kamu tulis, coba juga untuk menghindari kesalahan-kesalahan umum di bawah ini, ya.
Penggunaan H1 Lebih dari Satu Kali
Kesalahan umum pertama biasanya dilakukan penulis pemula yang memilih menggunakan ‘Tittle’ untuk menulis judul sekaligus topik utama. Kemudian memakai H1 untuk sub topik. Ini dapat membingungkan mesin pencari mengenai topik utama artikel. Cukup gunakan H1 untuk topik utama, lalu H2 dan seterusnya untuk sub topik.
Mengabaikan Struktur Heading yang Logis
Artikel harus ditulis secara logis, termasuk Heading yang menjadi bagian di dalamnya. Penggunaan struktur Heading yang acak dan tidak logis akan membingungkan mesin pencari. Peluang kemunculannya akan semakin rendah hingga pembaca tidak bisa menemukan artikel kamu dalam penelusuran.
Menggunakan Heading Tanpa Relevansi
Jangan menggunakan Heading hanya untuk membuat artikel terlihat lebih panjang atau lebih terstruktur. Setiap Heading harus relevan dengan topik yang dibahas dan memberikan informasi yang berguna bagi pembaca.
Peranan Krusial Heading dalam SEO Optimized
Mempraktekkan cara memanfaatkan Heading untuk artikel SEO optimized memberikan banyak manfaat. Mulai dari membuat artikel jadi lebih berkualitas dan sistematis, memudahkan pembaca menemukan informasi yang dibutuhkan, hingga meningkatkan visibilitas dan keterbacaannya di mesin pencari.
Memang bukan hal yang mudah dan butuh latihan panjang. Nah, kalau kamu terlalu sibuk untuk melakukannya, serahkan kebutuhan menulis artikel SEO pada penulis-penulis di Kontenesia saja! Pengerjaan oleh profesional siap menghasilkan konten berkualitas untuk meningkatkan peringkat situs kamu.
