
Kamu pasti pernah melihat judul artikel yang begitu memancing rasa penasaran, sampai akhirnya kamu klik meskipun awalnya tidak berniat membaca. Itulah kekuatan judul clickbait.
Sayangnya, clickbait sering mendapat stigma buruk karena dianggap menyesatkan atau sekadar “umpan klik”. Padahal, kalau dipakai dengan cara yang tepat, clickbait justru bisa menjadi strategi efektif untuk meningkatkan jumlah pembaca, engagement, bahkan mendukung SEO.
Dalam Content Series tentang Content Marketing, kita sudah membahas dasar-dasar strategi di Panduan Content Marketing, Cara Riset Keyword untuk Pemula, dan Membangun Pilar Konten.
Nah, artikel kali ini kita akan fokus membedah judul artikel clickbait—bagaimana cara membuatnya menarik tanpa mengorbankan kredibilitas. Simak yuk!
Apa Itu Judul Clickbait?


Istilah “clickbait” berasal dari kata click (klik) dan bait (umpan). Artinya, sebuah judul yang dirancang untuk “memancing” orang agar membuka konten.
Namun, penting dipahami bahwa clickbait tidak selalu buruk. Biasanya judul clickbait memiliki dua jenis, yaitu:
- Clickbait sehat: judul yang menarik sekaligus sesuai isi artikel.
Contoh: “7 Strategi Konten Digital yang Bisa Meningkatkan Penjualan UMKM” dan isi artikel benar-benar memberikan 7 strategi nyata yang informatif.
- Clickbait menyesatkan: judul bombastis tapi isinya tidak relevan, membuat pembaca kecewa.
Contoh: “Heboh! Kamu Nggak Akan Percaya Apa yang Terjadi pada Aktor ini…”, akan tetapi isi artikel biasa saja, tidak sesuai janji, malah cenderung tidak memberikan informasi yang berarti.
Jadi, membuat judul clickbait bukan soal heboh-hebohan, tapi soal keseimbangan antara menarik perhatian dan menjaga kepercayaan audiens.
Mengapa Judul Clickbait Bisa Efektif?
Judul adalah pintu masuk utama pembaca ke kontenmu. Menurut Copyblogger, 8 dari 10 orang hanya membaca judul, sementara hanya 2 dari 10 yang lanjut membaca seluruh artikel.
Clickbait bisa efektif karena:
1. Curiosity gap (celah rasa ingin tahu)
Judul menyisakan celah informasi yang memicu rasa ingin tahu. Otak kita terdorong untuk menutup celah itu dengan mengeklik. Psikolog George Loewenstein menyebut rasa ingin tahu sebagai “ketidaknyamanan” yang mendorong otak untuk mencari jawaban. Judul clickbait bekerja dengan memunculkan celah informasi itu.
- Contoh: “Rahasia Sederhana yang Bisa Melipatgandakan Penjualan Online”.
2. Emosi
Judul yang memicu rasa takut ketinggalan atau Fear of Missing Out (FOMO), penasaran, antusiasme, atau terkejut lebih sering menarik perhatian dan membuat orang lebih terdorong untuk mengeklik.
- Contoh: “5 Kesalahan Fatal yang Bikin Kampanye Marketingmu Gagal Total”.
3. Urgensi
Kata seperti “hari ini”, “sekarang”, atau “sebelum terlambat” menambah dorongan psikologis untuk segera klik.
- Contoh: “Strategi Branding yang Harus Kamu Terapkan Tahun Ini”.
4. Mudah diproses
Judul singkat, jelas, dan familier lebih cepat dipahami, sehingga lebih efektif.
Namun, kalau clickbait digunakan berlebihan atau menipu dan hanya fokus memancing tanpa memenuhi janji, dampaknya bisa negatif. Pembaca bisa kehilangan kepercayaan sehingga bounce rate naik. Dalam jangka panjang, hal ini justru merugikan brand.
Tips Membuat Judul Artikel Clickbait yang Tetap Berkualitas


1. Gunakan angka dan daftar
Artikel dengan angka di judul terbukti 36% lebih sering diklik. Angka memberi kesan ringkas, konkret, dan mudah dipahami.
-
- Contoh: “10 Tips Sederhana untuk Tingkatkan Engagement Media Sosial”.
2. Mainkan curiosity gap dengan bijak
Buat pembaca penasaran, tapi jangan sampai menipu.
- Judul sehat: “Rahasia Copywriting yang Membuat Orang Langsung Beli”.
- Judul menyesatkan: “Kamu Tak Akan Percaya Produk Ini Bisa Laku Keras” (padahal isinya biasa saja).
3. Pakai kata-kata kuat dan emosional
Gunakan kata seperti “rahasia”, “fatal”, “terbukti”, “ampuh” di dalam judul artikel yang menarik perhatian pembaca lebih cepat.
-
- Contoh: “5 Kesalahan Fatal dalam Content Marketing yang Harus Kamu Hindari”.
4. Tetap SEO-friendly
Clickbait boleh menarik, tapi jangan lupa sisipkan kata kunci utama agar tetap bisa muncul di Google.
-
- Contoh: “Cara Membuat Judul Artikel Clickbait untuk Blogger Pemula”.
5. Kenali audiensmu
Judul clickbait untuk blog bisnis berbeda dengan blog lifestyle.
-
- Blog bisnis: “Strategi Branding Digital yang Terbukti Efektif di 2025”.
- Blog lifestyle: “Rahasia Cantik Alami yang Jarang Dibagikan Influencer”.
6. Uji beberapa variasi judul
Menurut HubSpot, A/B testing pada judul bisa meningkatkan CTR hingga 40%. Jadi, jangan ragu membuat beberapa opsi sebelum memilih yang terbaik.
Judul adalah faktor pertama yang menentukan apakah orang mau membaca artikelmu atau tidak. Dengan strategi judul artikel clickbait yang sehat, kamu bisa meningkatkan klik sekaligus menjaga kredibilitas brand.
Ingat, clickbait bukan berarti menipu. Judul clickbait yang baik harus memikat, relevan, SEO-friendly, dan memberikan pengalaman membaca yang memuaskan.
Setelah memahami cara membuat judul artikel SEO friendly dan menarik, jangan lupa menghubungkannya dengan strategi lanjutan, seperti menyusun kalender editorial atau menggunakan storytelling dalam konten. Dengan begitu, judul yang memikat akan selaras dengan konten yang konsisten dan kuat secara naratif.
Kami tahu membuat judul yang memikat itu tidak mudah. Kalau kamu ingin memastikan kontenmu selalu menarik, edukatif, dan ramah SEO, Kontenesia siap mendukung. Yuk, cek layanan penulisan artikel SEO Kontenesia atau hubungi tim kami untuk konsultasi lebih lanjut.