Teknik copywriting adalah teknik penulisan yang digunakan untuk membuat copy lebih persuasif. Teknik ini bisa kamu terapkan dalam pembuatan media digital marketing, seperti konten media sosial, website copy, email marketing, atau bahkan naskah video iklan.
Lantas, apakah SEO dibutuhkan dalam copywriting?
Pada dasarnya, SEO dibutuhkan agar copy yang kamu buat bisa memiliki ranking hasil pencarian yang baik di search engine.
Jadi, SEO copywriting adalah sebuah proses membuat copy yang persuasif, lalu mengoptimasinya agar bisa ditemukan dengan mudah di search engine.
Nah, di artikel ini, kamu bisa mempelajari teknik copywriting SEO yang bisa kamu terapkan ketika membuat copy.
Disclaimer: trik-trik berikut juga bisa kamu terapkan dalam content writing, lho!
Saat ini banyak orang yang menyebut SEO copywriting, namun merujuk pada penulisan konten website (content writing) yang SEO-friendly.
Penasaran teknik SEO apa saja yang bisa kamu gunakan? Yuk, pelajari semuanya di artikel berikut!
10 Teknik Copywriting SEO-friendly
Langsung aja, yuk. Apa saja sih, teknik copywriting SEO yang bisa membantu copy-mu jadi lebih SEO-friendly? Dengan memperhatikan 10 hal berikut ini, copywriting kamu bisa makin terbaca baik oleh mesin pencari.
- Temukan keyword yang tepat.
- Pelajari apa yang ingin diketahui orang melalui keyword tersebut.
- Identifikasi dan sediakan jawaban atas user search intent.
- Pelajari copy dan konten yang dibuat kompetitor.
- Buat copy dan konten yang bisa mengundang backlink.
- Lakukan optimasi Title Tags, Meta Descriptions, dan Headers
- Buatlah copy dan konten yang terstruktur dan mudah dibaca.
- Tambahkan konten visual yang relevan dengan copy/konten.
- Tambahkan call-to-action (CTA).
- Sediakan Table of Contents untuk kemudahan navigasi.
1. Temukan Keyword yang Tepat
Keyword merupakan kata atau gabungan kata yang diketikkan user ke search engine ketika mereka berniat mencari sesuatu.
Dalam menerapkan optimasi SEO, menentukan target keyword sangat penting untuk keberhasilan konten/copy yang kamu buat.
Dengan keyword ini, nantinya user bisa menemukan konten/copy yang kamu buat. Pasalnya, search engine akan mengindeks konten/copy-mu dan membuatnya muncul di hasil pencarian.
Nantinya, user akan membuka website-mu jika menurut mereka kontenmu membuat mereka penasaran.
Semakin banyak orang yang tertarik dengan isi kontenmu, maka trafik kunjungan ke website-mu juga akan meningkat. Ini merupakan peluang yang baik untuk mendulang penjualan juga.
2. Pelajari Apa yang Ingin Diketahui Orang
Setelah mengetahui target keyword, teknik copywriting selanjutnya adalah mempelajari apa yang ingin diketahui orang dari keyword tersebut.
Cara mudahnya adalah dengan mengetikkan keyword tersebut di search engine. Lalu, pelajari apa saja hasil yang keluar.
Dari situ, ada beberapa hal yang bisa kamu temukan.
Kamu bisa mempelajari siapa saja kompetitor brand-mu. Tidak ada salahnya juga untuk mengintip dan mempelajari bagaimana kualitas website dan konten mereka—khususnya copy yang mereka gunakan.
Tak hanya itu, kamu juga dapat melihat konten artikel seperti apa saja yang mereka sajikan. Nantinya, kamu bisa jadikan website mereka referensi agar kamu bisa membuat konten artikel yang lebih baik.
Apakah ada alternatif lain selain melihat konten milik kompetitor?
Kamu bisa melihat fitur People Also Ask ketika melakukan pencarian keyword. Fitur ini bisa membantumu untuk mengetahui pertanyaan-pertanyaan apa saja yang masih berkaitan dengan keyword yang kamu ketikkan.
Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, buat topik bahasan baru dan kembangkan menjadi artikel yang belum pernah dibahas di website brand/perusahaanmu.
3. Identifikasi dan Sediakan Jawaban atas User Search Intent
Apa itu user search intent? Singkatnya, user search intent (atau search intent) merupakan tujuan yang ingin didapatkan pengguna search engine ketika mengetikkan sebuah keyword.
Mengapa mengetahui search intent ini penting?
Mengetahui search intent bisa membantumu membuat konten yang sesuai dengan apa yang dicari oleh pengguna search engine.
Mari kita pelajari dahulu apa saja jenis search intent.
Ratusan juta pencarian Google pada dasarnya bisa dikategorikan menjadi empat search intent, yaitu informational, navigational, transactional, dan commercial.
1. Informational
Keyword–keyword seperti:
- Pulau Bali
- Jenis-jenis transportasi darat
- Apa itu analisis kompetitor bisnis
- Lokasi wisata Sulawesi Selatan
- Apakah menangis membatalkan puasa, dsb.
merupakan contoh dari keyword dengan search intent informational.
Dengan keyword ini, pengguna search engine ingin mendapatkan jawaban berupa informasi sesuai yang dimasukkan ke dalam mesin pencarian.
Dengan kata lain, keyword “Pulau Bali” bisa menghasilkan hasil pencarian tentang Pulau Bali berupa informasi geografis, ragam wisata, dsb.
Keyword “Apa itu analisis kompetitor bisnis” bisa menghasilkan hasil pencarian berupa definisi kompetitor bisnis, cara-cara kompetitor bisnis, dsb.
Demikian pula dengan keyword ‘lokasi wisata Sulawesi Selatan’. Ini akan menghasilkan hasil pencarian berupa tempat-tempat yang worth it untuk dikunjungi selama di Sulawesi Selatan.
Jenis keyword ini cocok digunakan jika kamu ingin membuat konten berupa artikel.
2. Navigational
Navigational search intent merupakan jenis search intent yang mengarahkan user ke suatu website atau page. Misalnya:
- Investopedia
- Kontenesia
- WordPress login
Dari segi SEO, keyword navigational merupakan jenis keyword yang kurang efektif digunakan untuk mengoptimasi copy/konten website.
Pasalnya, dengan mengetikkan ‘Facebook’, yang user inginkan adalah link untuk menuju website Facebook. Bukan pembahasan tentang fitur-fitur Facebook, bagaimana cara membuat akun Facebook, maupuun bagaimana caranya membuat page di Facebook.
Jika mereka menginginkan informasi mengenai tiga hal di atas, maka keyword yang mereka ketikkan akan berbeda.
3. Transactional
Transactional search intent merupakan jenis search intent yang biasa muncul karena user ingin melakukan pembelian. Biasanya, mereka masih belum mengetahui dari mana mereka membeli barang tersebut secara online.
Contoh keyword yang biasanya digunakan adalah:
- Beli iPhone 14 ProMax
- Beli album kpop Blackpink
- Tiket pesawat SUB ICN
- Beli baju koko anak
- Beli meja lipat portable
Sering kali, transactional search intent diawali dengan keyword ‘beli…’. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan juga tidak ada kata ‘beli’ di awal keyword.
Nah, untuk keyword–keyword seperti ini, kira-kira konten seperti apakah yang cocok?
Untuk menjawab search intent ini, kamu perlu mengoptimasi sales page atau product page-mu.
Nah, di sinilah kamu bisa bermain dengan copy yang persuasif. Sediakan juga visual yang menarik dan detail informasi yang perlu dimengerti calon pembeli. Jangan lupa untuk menambahkan call-to-action, ya!
Dengan cara ini, kamu bisa mendorong audiens untuk melakukan pembelian produk/layanan tersebut.
4. Commercial
Masih berkaitan dengan transactional search intent, commercial search intent merupakan search intent yang digunakan oleh orang-orang yang ingin membeli sesuatu, tetapi dihadapkan dengan beberapa pilihan.
Nah, dengan keyword commercial search intent ini, user akan melakukan riset kecil-kecilan untuk membuat keputusan pembelian terbaik sebelum membeli. Beberapa contoh keyword-nya adalah:
- Sunscreen spf 50 terbaik
- Hotel pantai Kuta terbaik
- Iphone 13 vs Samsung Galaxy Flip
- Restoran terbaik di Malang
- Review jasa artikel Kontenesia
Setelah membaca hasil search keyword tersebut, audiens bisa menentukan langkah: menentukan produk yang dibeli atau memilih salah satu dari pilihan produk/layanan.
Jenis konten yang cocok untuk keyword ini adalah page yang berisikan:
- Keunggulan produk
- Perbandingan produk/layanan brand-mu dengan produk/layanan dari brand lain.
- Blog post berisikan case studies penggunaan produk/layanan dari brand-mu.
Copywriting bisa kamu gunakan untuk membuat page berisikan keunggulan produk. Sampaikan keunggulan-keunggulan produkmu dengan copy yang menarik agar mereka semakin yakin dengan produk/layanan yang kamu tawarkan.
Copywriting juga bisa kamu terapkan di page perbandingan produk. Di page perbandingan produk ini, sebutkan apa yang membedakan produk/layananmu dengan produk/layanan brand lain. Buatlah agar copy tersebut mampu mendorong seseorang melakukan pembelian tanpa harus menjatuhkan brand/perusahaan lain.
4. Pelajari Copy dan Konten yang Dibuat Kompetitor untuk Target Keyword yang Dipakai
Setelah mengetahui search intent dan jenis konten yang cocok untuk masing-masing search intent, kamu bisa mempelajari copy/konten yang dibuat oleh kompetitor secara lebih mendetail.
Dengan mempelajari copy/konten yang dibuat kompetitor, kamu akan mendapatkan gambaran copy/konten seperti apa yang mereka publikasikan. Jika memungkinkan, jangan hanya belajar dari satu-dua kompetitor saja.
Awalnya, pelajari dahulu copy/konten seperti apa yang mereka susun. Lalu, temukan ‘celah’ pada copy/konten yang tidak dimiliki kompetitor dan buat agar copy/kontenmu tidak mengulang kesalahan tersebut. Dengan melakukan hal ini, kamu bisa menjadi lebih unggul dibandingkan dengan pihak kompetitor.
5. Buat Konten yang Bisa Mengundang Backlink.
Sebagaimana disebutkan, teknik copywriting SEO juga berkaitan dengan content writing.
Nah, supaya website brand/perusahaanmu bisa dioptimasi, trik yang bisa dilakukan adalah dengan membuat konten yang mengundang backlink.
Apa itu backlink? Simpelnya, backlink merupakan penempatan link page-mu di website lain. Semakin banyak backlink, semakin besar juga peluang page tersebut muncul di laman awal pencarian Google.
Lantas, bagaimana cara membuat konten yang mengundang backlink?
Kamu perlu membuat konten yang berkualitas. Dalam artian, tulisan yang dibuat berbobot dan memiliki bahasan yang tidak dangkal.
Apakah cukup itu saja? Tentu tidak.
Dilansir dari Semrush, kamu dapat membangun backlink dengan beberapa cara sebagai berikut:
- membuat konten case studies
- membuat konten in-depth tutorial
- menyertakan infografis
Pada intinya, konten yang bisa mengundang backlink adalah konten ‘aset’. Apabila memungkinkan, perbanyak jenis konten seperti ini. Dengan cara ini, website-mu akan dinilai sebagai website yang memiliki authority—alias terkesan ‘pro’ di bidang terkait.
Inilah yang bisa membuat ranking kontenmu naik di hasil pencarian.
6. Lakukan Optimasi Title Tags, Meta Descriptions, dan Headers
Optimasi headers, title tags, dan meta descriptions tergolong sebagai teknik copywriting yang cocok digunakan pada saat content writing.
Masih belum tahu apa itu headers, title tags, dan meta descriptions?
Ketika kamu menggunakan search engine, sebenarnya kamu sudah menjumpai ketiga hal ini, kok.
Title tag merupakan judul konten yang muncul di hasil pencarian. Meta description merupakan penjelasan singkat mengenai isi konten. Bersama title tag, meta description bisa kamu temukan langsung ketika melihat hasil pencarian.
Di sisi lain, header baru bisa kamu lihat ketika sudah mengunjungi suatu page. Header merupakan fitur yang berguna untuk membuat struktur konten jadi lebih rapi.
Biasanya, content writer akan menggunakan header 1 hingga header 6 untuk menyusun artikel. Meski begitu, tidak jarang content writer hanya menggunakan header 1 sampai header 4 saja.
Pengaturan header 1 biasanya digunakan untuk menandai judul konten. Header 1 bisa sama, bisa pula berbeda dengan title tag.
Header 2 merupakan subjudul yang akan dibahas dalam artikel tersebut. Begitu pula selanjutnya, header 3 merupakan sub pembahasan dari header 2, header 4 adalah sub pembahasan dari header 3, dst.
Lantas bagaimana cara mengoptimasi tiga aspek ini dalam teknik copywriting atau content writing?
Begini caranya:
1. Title tag
- Buat title tag yang mengandung target keyword.
- Usahakan untuk membuat title tag kurang dari 60 karakter. Search engine (dalam hal ini Google) akan memotong jumlah karakter yang berlebih.
- Mengacu pada search intent, deskripsikan isi konten dengan tepat.
- Buatlah title tag yang menarik, namun jangan lupakan ketiga hal di atas. Menarik tidaknya title tag juga menentukan minat user untuk klik link menunju konten website-mu.
2. Meta description
- Sama seperti title tag, buatlah meta description yang mengandung target keyword.
- Usahakan untuk membuat meta description sekitar 120-140 karakter.
- Sertakan call-to-action (CTA) agar user tertarik untuk mengklik.
- Deskripsikan isi dari webpage yang kamu buat secara tepat dan ringkas.
- Buatlah meta description yang berbeda untuk masing-masing page.
3. Header
- Header 1 (H1) merupakan header yang paling penting. Maka dari itu, buat header 1 yang mendeskripsikan isi konten secara menyeluruh. Tambahkan target keyword.
- Pastikan semua page memiliki header 1 yang unik, alias berbeda satu dengan yang lain.
- Gunakan heading untuk membuat struktur konten yang lebih rapi.
7. Buatlah Copy dan Konten yang Terstruktur dan Mudah Dibaca.
Biasanya, user menggunakan search engine untuk mencari sebuah jawaban. Nah, karena itulah, copy/konten yang disusun perlu dibuat secara terstruktur agar bisa menjawab kebutuhan user.
Untuk membuat konten secara terstruktur, kamu bisa menyusun artikel dengan bantuan heading.
Tak hanya itu, kemudahan untuk membaca konten pun menjadi hal yang penting untuk diperhatikan.
Ini sangat penting jika kamu berencana membuat konten artikel.
Semakin banyak baris dalam satu paragraf, maka paragraf tersebut bisa membuat audiens kelelahan membaca.
Demikian pula dengan panjang kalimat. Hindari menulis kalimat terlalu panjang. Ini akan memberikan kesan bahwa informasi yang kamu berikan bertele-tele.
Tak cukup sampai di situ saja, pemilihan diksi yang mudah dipahami tentunya juga akan membuat user (audiens) betah membaca konten yang kamu sajikan.
Sebisa mungkin, hindari penggunaan bahasa teknis atau istilah-istilah yang terlalu ilmiah, kecuali jika memang diperlukan.
Ini berlaku baik pada proses pembuatan copy maupun pada proses pembuatan konten lainnya, misalnya seperti artikel.
8. Tambahkan Konten Visual yang Relevan dengan Copy/Konten.
Teknik copywriting selanjutnya yang bisa membantu copy/kontenmu memiliki kualitas lebih baik adalah dengan memberikan konten visual yang relevan.
Konten visual tidak harus selalu berbentuk foto atau ilustrasi. Opsi lainnya adalah infografis, grafik, bagan, diagram, dll.
Penggunaan elemen visual sangat bermanfaat untuk meningkatkan waktu kunjungan audiens di page tersebut. Tak jarang, menambahkan konten visual juga membantumu untuk meningkatkan backlink. Pasalnya, orang lain menyertakan outbound link menuju page-mu.
Jangan lupa, ikuti best practice SEO untuk gambar/ilustrasi sebagai berikut:
- Gunakan nama file yang relevan dengan gambar yang kamu sajikan.
- Optimasi elemen visual tersebut dengan menggunakan alt text.
- Lakukan kompresi agar ukuran filenya tidak terlalu besar. Ini berkaitan dengan kecepatan loading gambar nantinya. Semakin cepat gambar di-load, maka semakin bagus.
9. Tambahkan Call-to-Action (CTA)
Call-to-action merupakan elemen penting yang perlu ada dalam copy/konten yang kamu sajikan. Dalam teknik copywriting, call-to-action merupakan salah satu bagian dari anatomi copy yang wajib ada.
Dengan adanya call-to-action, kamu bisa mengarahkan audiens untuk melakukan hal spesifik sesuai dengan tujuan pembuatan copy/konten. Misalnya seperti mengunjungi product page dan melakukan pembelian, mengunduh aplikasi, mengunduh ebook, dsb.
Tidak hanya di akhir copy, kamu bisa menyertakan CTA di tengah-tengah konten (dalam hal ini konten yang dimaksud adalah konten artikel).
10. Sediakan Table of Contents untuk Kemudahan Navigasi.
Terakhir, kamu bisa menyediakan table of contents (daftar isi) untuk mempermudah navigasi.
Walaupun tidak berkaitan langsung dengan SEO, ini bisa membantu audiens untuk mendapatkan informasi dari website-mu dengan lebih cepat sehingga user experience pun memuaskan.
Dengan table of contents, audiens tidak perlu lagi scrolling terlalu lama hanya untuk mendapatkan informasi yang mereka inginkan.
Nah, itulah 10 teknik copywriting yang bisa kamu terapkan agar copy/konten yang kamu buat bisa teroptimasi.
Dengan menerapkan hal-hal tersebut, konten yang kamu buat berpeluang masuk ke ranking teratas pencarian search engine. Masuk ke jajaran ranking atas pencarian di search engine bisa membantu meningkatkan kunjungan ke website-mu.
Ujung-ujungnya, ini bermanfaat untuk meningkatkan penjualan juga.
Menerapkan teknik copywriting di atas tentunya harus disertai dengan kualitas copy/konten yang bagus pula. Copy yang dibuat haruslah cukup persuasif, namun tidak terkesan memaksa.
Kalau kamu memerlukan bantuan membuat copy, Kontenesia siap membantu!
Dengan penulis-penulis berpengalaman membuat copy beragam niche, kamu bisa mempercayakan pembuatan copy yang berkualitas kepada tim penulis kami.
Selain itu, ada tim editor yang memastikan agar copy/konten yang dibuat bebas plagiasi dan sesuai dengan brief yang kamu sediakan.
Bersama Kontenesia, bikin copy kini jadi lebih easy! Yuk, cari tahu lebih lanjut mengenai layanan copywriting Kontenesia di sini!
FAQ
Apa itu teknik copywriting?
Teknik copywriting adalah teknik penulisan yang digunakan untuk membuat copy yang persuasif.
Apa yang dimaksud dengan SEO copywriting?
SEO copywriting adalah sebuah proses membuat copy yang persuasif, lalu mengoptimasinya agar bisa ditemukan dengan mudah di search engine.
Jenis copywriting apa saja yang bisa menggunakan SEO?
SEO copywriting bisa diterapkan untuk membuat website copy maupun ketika membuat konten artikel blog. Dengan teknik SEO, kamu bisa mengoptimasi konten agar menempati hasil pencarian teratas di search engine.
Teknik copywriting apa saja agar copy/konten SEO-friendly?
Kamu bisa menerapkan teknik-teknik berikut untuk membuat copy yang SEO-friendly:
- Menemukan keyword yang tepat.
- Pelajari apa yang ingin diketahui orang melalui keyword tersebut.
- Identifikasi dan sediakan jawaban atas user search intent.
- Pelajari copy dan konten yang dibuat kompetitor.
- Buat copy dan konten yang bisa mengundang backlink.
- Lakukan optimasi Title Tags, Meta Descriptions, dan Headers
- Buatlah copy dan konten yang terstruktur dan mudah dibaca.
- Tambahkan konten visual yang relevan dengan copy/konten.
- Tambahkan call-to-action (CTA).
- Sediakan Table of Contents untuk kemudahan navigasi.
[…] keyword memiliki search intent-nya masing-masing. Nantinya, keyword–keyword tersebut bisa dikembangkan menjadi konten yang […]