Meski kerap dianggap sama, perbedaan antara brand awareness dan brand engagement dalam konten cukup kentara. Keduanya memang sama-sama penting dalam bisnis karena berkaitan erat dengan merek, bahkan menjadi fondasi dari suatu merek untuk mencapai kesuksesan.
Lantas, apa yang membedakan kedua elemen tersebut? Simak penjelasannya di sini!
Brand Awareness Adalah?
Sebelum mengulik lebih dalam perbedaan antara brand awareness dan brand engagement dalam konten, ada baiknya kamu pahami dulu definisi dari keduanya. Mari mulai dari definisi brand awareness terlebih dahulu.
Simpelnya, brand awareness alias kesadaran merek adalah metrik untuk mengukur seberapa baik target audiens kamu mengenal merek kamu.
Sebagai contoh, saat audiens sering melihat atau berinteraksi dengan konten dari suatu merek jajanan, mereka cenderung lebih percaya pada produk yang ditawarkan, karena mereka merasa lebih akrab.
Brand Engagement Adalah?
Saat kamu pertama kali bertemu dan mengenal seseorang, tentunya kamu akan memiliki kesan pertama pada orang tersebut. Seiring berjalannya waktu, kesan tersebut dapat berkembang atau justru berkurang, tergantung pada berbagai interaksi serta keterlibatan yang terjalin antara kamu dan orang itu.
Nah, hal ini tak ada bedanya dengan brand engagement. Sama seperti kesan pertama saat bertemu orang baru, brand engagement dimulai dengan kesan pertama yang baik. Bisa jadi melalui iklan, konten, dll. Setelah perkenalan, hubungan antara audiens dan merek berkembang melalui interaksi berulang.
Jika merek tersebut mampu memberikan ‘nilai’ kepada audiens, hubungan antara keduanya menjadi lebih dalam karena ada rasa percaya dan keterlibatan emosional di dalamnya. Proses yang membuat hubungan antara audiens dan merek terjalin dengan kuat itulah yang disebut brand engagement.
Pentingnya Brand Awareness dalam Konten
Berdasarkan definisi kedua elemen di atas, mungkin sedikit banyak kamu sudah mulai memahami perbedaan antara brand awareness dan brand engagement dalam konten. Berikutnya, kita akan membahas alasan pentingnya menekankan brand awareness dalam membuat konten:
1. Membangun Kepercayaan dan Kredibilitas
Brand awarenes merupakan landasan penting saat kamu ingin membangun kepercayaan dan kredibilitas dengan audiens kamu. Artinya, ketika konten kamu secara konsisten memperkenalkan merek kepada calon pelanggan, perlahan mereka akan mulai mengenali dan mengingat merek kamu.
Sebagaimana survei yang dilakukan oleh Nielsen bahwa sebanyak 60% konsumen lebih suka membeli produk baru dari merek yang sudah mereka kenal. Hal ini menunjukkan bahwa pengenalan terhadap merek meningkatkan rasa percaya terhadap kualitas dan nilai yang kamu tawarkan.
2. Membantu Upaya Generate Prospek
Ternyata, brand awareness dan perolehan prospek merupakan dua elemen yang saling melengkapi. Jika brand awareness kuat, efektivitas kampanye perolehan prospek pun ikut meningkat.
Bagaimana bisa? Pasalnya, keakraban calon pelanggan dengan suatu merek dapat menghasilkan rasio konversi yang tinggi, karena audiens sudah memiliki tingkat kepercayaan dan pengenalan terhadap merek kamu.
3. Menciptakan Long-Term Content
Konten yang dirancang untuk membangun brand awareness tidak hanya menarik perhatian audiens baru, tetapi juga mempertahankan minat pelanggan lama terhadap merek kamu. Tentunya ini bisa menjadi landasan yang bagus untuk pertumbuhan bisnis kamu dalam jangka panjang.
Pentingnya Brand Engagement dalam Konten
Adapun alasan yang menjadikan brand engagement penting dalam pembuatan konten pemasaran adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan Pemasaran dari Mulut ke Mulut
Brand engagement yang tinggi dapat mendorong audiens untuk membagikan pengalaman mereka dengan brand kamu kepada orang lain. Entah itu merekomendasikan brand kamu, memberikan ulasan positif, atau bahkan membuat shareable content.
Contohnya bisa kamu lihat pada cara Netflix menciptakan brand engagement tinggi dengan membuat share-friendly contest dan kuis online. Kemudian, mereka meminta audiens yang berpartisipasi untuk membagikan kontes atau kuis tersebut untuk memberi hashtag tertentu.
Seperti hashtag #stangerthings2 yang baru-baru ini Netflix gunakan untuk mempromosikan sekuel kedua event populer tersebut. Berjuta-juta audiens pun beramai-ramai membagikan foto dan video tentang hal-hal aneh yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari mereka, dan hal ini sangat menghibur.
2. Mendorong Keterlibatan Audiens
Konten yang interaktif dan valuable berkontribusi secara signifikan dalam mendorong audiens untuk berpartisipasi secara aktif, baik itu melalui comment, like, follow, atau share. Contohnya Spotify yang meluncurkan fitur tahunan Spotify Wrapped.
Fitur ini menampilkan statistik musik pribadi pengguna, sehingga mendorong mereka untuk membagikannya di medsos. Hal ini tidak hanya meningkatkan keterlibatan tetapi juga mempromosikan brand tersebut secara lebih luas.
3. Menciptakan Peluang untuk Interaksi dan Koneksi
Konten pemasaran yang melibatkan keterlibatan memberikan lebih banyak peluang bagi kamu untuk menciptakan koneksi jangka panjang. Kuncinya adalah berinteraksi secara konsisten dengan audiens kamu guna membangun brand awareness, yang pada akhirnya akan meninggalkan kesan yang bertahan lama sekaligus menghasilkan lebih banyak prospek.
Perbedaan antara Brand Awareness dan Brand Engagement dalam Konten
Meski sering dianggap sama, brand awareness dan brand engagement memiliki peran yang berbeda dalam strategi pemasaran konten. Keduanya saling melengkapi, tetapi fokus, metrik, dan target yang ingin dicapai cukup berbeda, di antaranya:
1. Metrik
Brand awareness diukur melalui seberapa sering merek kamu ‘terlihat’ dan ‘dikenali’ oleh audiens. Metriknya dapat berupa jumlah tayangan (impresi), tingkat jangkauan (reach), atau pencarian merek (brand search volume).
Misalnya, jika konten kamu mencapai 1.000 view alias masuk FYP (di platform TikTok) atau muncul di halaman pertama SERP. Ini menunjukkan bahwa visibilitas brand dan tingkat kesadaran terhadap brand kamu tinggi.
Sebaliknya, brand engagement mengukur seberapa banyak audiens berinteraksi dengan merek kamu. Metrik yang digunakan meliputi jumlah likes, shares, komentar, repost, retweet, atau waktu yang dihabiskan audiens untuk melihat konten kamu.
2. Fokus Utama
Perbedaan antara brand awareness dan brand engagement dalam konten selanjutnya adalah dari fokus utamanya. Fokus brand awareness adalah memperkenalkan merek kepada audiens sebanyak mungkin, baik itu melalui nama, slogan, atau logo.
Tujuannya adalah memastikan bahwa orang mengenal merek kamu, sekalipun mereka belum tertarik untuk terlibat langsung.
Sementara itu, brand engagement lebih berfokus pada membangun hubungan yang lebih dalam dengan audiens. Konten yang dirancang untuk engagement biasanya mengundang interaksi, seperti survei, kuis, giveaway, kontes, atau challenge.
3. Target
Target brand awareness adalah menjangkau audiens yang luas, termasuk orang-orang yang mungkin belum mengenal merek kamu. Berbeda dengan brand engagement yang targetnya adalah audiens yang sudah mengenal merek Anda. Fokusnya adalah memperkuat hubungan dan mendorong loyalitas melalui interaksi yang konsisten.
Setelah membaca penjelasan di atas, kamu sudah tak bingung lagi saat ditanya tentang perbedaan antara brand awareness dan brand engagement dalam konten. Brand awareness ibarat memastikan orang-orang mengenal nama kamu, sedangkan brand engagement adalah proses membuat mereka betah untuk berinteraksi lebih jauh dengan kamu.