Tidaklah sulit mencari konten viral di Facebook. Ingatkah Anda euforia pemilihan presiden tahun 2014? Kala itu, media sosial dipenuhi postingan konten berisi dukungan maupun cemoohan terhadap kedua calon presiden. Demikian pula dengan kasus Jouska yang menyebar pesat. Postingan demi postingan begitu cepat menyebar bagaikan virus, baik posting positif maupun negatif.
Pada dasarnya, tema apa pun memiliki potensi menjadi viral. Lalu bagaimanakah cara membuat konten viral? Jika ditelaah, terdapat pola yang bisa dipelajari oleh para penulis. Berikut uraiannya.
6 Karakteristik Konten Viral
Ada hal-hal yang harus diperhatikan ketika ingin membuat konten viral, yaitu terkait pengungkapan isi konten dan teknis penulisannya. Sebuah konten dapat menjadi viral ketika disukai oleh pembaca. Alhasil, pembaca merasa perlu atau senang membagikannya.
Tancapkan baik-baik mindset tersebut kapan pun Anda menulis artikel untuk diunggah. Efeknya, pikiran akan terarahkan untuk membuat konten dengan karakteristik berikut.
- Konten viral karena layak di-share
Agar orang mau menyebarkan, buatlah tulisan yang memang layak disebar. Tulisan tersebut dapat berupa kabar baru, peristiwa unik, artikel bermanfaat, esai yang menyentuh sisi emosional pembaca, dan sebagainya. Jenis tulisan pun dibuat sesuai dengan target pembaca. Intinya, sajikanlah tulisan yang “klik” dengan target pembaca sehingga mereka mau membagikannya.
- Teknis penulisan yang mudah dipahami
Selain bahasan yang sesuai dengan target pembaca, teknis penulisan pun memegang peranan penting. Konten viral biasanya menggunakan bahasa-bahasa yang mudah dipahami oleh target pembaca. Hindari kata-kata sulit yang mengakibatkan kening pembaca berkerut. Jika memungkinkan, sederhanakanlah penyampaian sehingga topik sulit pun bisa dicerna dengan baik.
- Tulisan yang membuat betah
Semakin lama seseorang bertahan membaca sebuah artikel, artikel tersebut dianggap semakin relevan dengan pencarian. Peluang konten untuk menjadi viral pun semakin besar.
Agar seseorang bertahan lama menekuni sebuah artikel, Anda dapat membuat konten panjang. Namun, bukan sekadar panjang, artikel juga harus membuat betah. Pasalnya, siapa yang mau bertahan membaca tulisan panjang yang membosankan? Berbeda halnya dengan membaca tulisan yang menarik. Meskipun panjang, pembaca akan mau bertahan menyusuri kata demi kata.
- Headline yang menarik perhatian
Keputusan seseorang untuk membaca atau melewatkan sebuah artikel berlangsung dengan sangat singkat dan dalam hitungan detik. Setelah membuat konten yang menarik, jangan lupakan headline artikel Anda. Bagaimanapun, headline merupakan pintu pertama yang akan menarik perhatian pembaca.
Terutama di media sosial seperti Facebook, headline merupakan perwakilan konten. Ia dapat menarik atau justruk ditinggalkan pembaca. Apabila memiliki headline yang menarik, target akan tergerak untuk membaca konten Anda. Sebaliknya, sebagus apa pun konten, bisa saja terlewat apabila memiliki headline yang buruk. Cobalah mempelajari teknik membuat headline.
- Pilihan kata yang tepat untuk headline
Dari teknik membuat headline, temukanlah gaya headline paling tepat untuk konten Anda. Namun, itu saja belum cukup. Kata-kata di dalam headline pun harus dipilih dengan hati-hati. Pembaca hanya memiliki beberapa detik untuk memutuskan membaca konten melalui headline. Penulis headline harus mampu merebut hati pembaca pada waktu krusial ini. Caranya, gunakan kata-kata paling eye cathing yang dapat menghipnotis pembaca. Dengannya, ciptakanlah headline menarik adalah berdaya magnet tinggi.
- Proses share yang mudah
Selanjutnya, agar semakin mudah dibagikan, sediakanlah fasilitas pendukung share. Karena kepraktisannya, penyediaan tombol share dapat meningkatkan peluang share. Dengannya, pembaca tidak harus melakukan copy-paste URL untuk dapat membagikan sebuah konten.
Seluruh karakter di atas dapat diwujudkan dengan langkah-langkah yang tepat. Anda pun dapat membuat konten dengan mengikuti 28 teknik berikut ini.
29 Rahasia Membuat Konten Viral
1. Evoke emotion and inspire people – bangkitkan emosi dan buatlah orang-orang terinspirasi.
Tahukan Anda mengapa orang suka membagi hal-hal yang mengagumkan, inspirasional, lucu, menyeramkan, atau bahkan memicu kemarahan? Hasil riset yang dilakukan New York Times terhadap 2500 responden menyatakan bahwa alasan mereka membagikan sebuah cerita secara online adalah untuk tujuan berikut:
- Menyampaikan sesuatu yang berharga, menginspirasi, atau menghibur orang lain.
- Mendefinisikan jati diri mereka kepada orang lain.
- Menumbuhkan hubungan dengan orang lain.
- Memenuhi hasrat untuk ikut terlibat dalam perkembangan dunia, dan
- Menunjukan kepedulian.
Untuk itu, sebisa mungkin, buatlah tulisan yang humanis dan menyentuh langsung ke permasalahan yang sedang dihadapi mayoritas pengguna internet. Gunakan unsur-unsur yang menggugah emosi seperti:
- Awe/kekaguman
- Anger/kemarahan
- Surprise/kejutan
- Joy/kebahagiaan
- Lust/minat
- Anxiety/kecemasan
- Fear/ ketakutan
2. Look trough the viral novelties – selamilah hal-hal yang baru.
Seseorang tidak akan menjadi trendi jika tidak mengikuti tren yang berlaku, begitu pun dengan tulisan. Untuk bisa membuat konten viral, Anda harus mencari tahu apa yang sedang populer dan menjadi trending topic di media sosial. Ambilah keuntungan dari hal tersebut, usiklah emosi dan galilah kebutuhan pembaca. Kreasikan dalam tulisan yang baru dan ikutlah bergabung dengan konten viral lainnya.
3. Study the failures – belajarlah dari kesalahan
Jika dalam perjalannya konten Anda belum bisa meraup banyak share dan menjadi viral, Anda tidak perlu berkecil hati. Ingatlah bahwa selalu ada kesempatan untuk menciptakan kejutan suatu saat nanti. Pelajarilah apa yang membuat konten Anda tidak berhasil dengan baik dan carilah akar permasalahannya. Dari kesalahan tersebut Anda bisa semakin memahami cara membuat konten yang viral.
4. Jangan copy paste
Jangan pernah sekali pun menyalin isi konten orang lain ke dalam postingan Anda. Alih-alih mendapatkan materi yang bagus, tindakan ini justru bisa menjadi bumerang bagi Anda. Sebab, selain isi tulisan itu sudah banyak dibaca di postingan sebelumnya, mesin pencari juga bisa memindainya sebagai plagiarisme dan blog Anda pun mendapatakan penilaian SEO yang buruk.
5. Jangan menulis berita HOAX
Berita kontroversial memang memiliki daya pikat yang tinggi, tetapi jangan tergoda menulis berita bohong. Selain bisa merugikan orang lain, hal tersebut juga bisa menurunkan reputasi blog Anda di dunia maya.
6. Pilihlah headline yang eye cathing
Tak bisa dipungkiri bahwa informasi yang tersedia di dunia maya begitu banyak. Untuk meningkatkan tingkat keterbacaan, konten pun disebar di Facebook atau media sosial lainnya. Para pembaca biasanya hanya melakukan screening singkat dan jarang sekali mengeklik tautannya satu per satu. Otak biasanya akan memerintahkan mata untuk memindai sesuatu yang menarik. Karena itu, pastikan headline yang Anda buat mampu menyihir mata para pembaca.
7. Visualisasikan dengan gambar, video, daftar-daftar dan infografis
Konten yang disisipi gambar atau video secara statistik lebih disukai oleh para pembaca. Gambar atau video yang menarik mampu menguatkan karakter dan meningkatkan efek dramatis tulisan Anda. Selain gambar dan video, konten yang di dalamnya terdapat daftar dan infografis juga memiliki jumlah share yang lebih tinggi. Hal ini karena artikel semacam ini memberikan kemudahan kepada para pembaca untuk mencerna informasi dalam jumlah besar secara lebih ringkas.
8. Perhatikan jumlah karakter isi konten.
Tren yang terjadi saat ini, konsumsi internet lebih banyak dilakukan melalui perangkat mobile. Hal ini membuat para penulis berpikir bahwa mereka harus menyediakan konten yang pendek dan singkat (short form) agar lebih mudah diakses secara lebih dinamis. Namun, hasil penelitian justru menyatakan sebaliknya. Konten yang panjang (long form) justru mendapatkan jumlah share lebih banyak dibandingkan konten pendek. Kuncinya, Anda membuat konten tulisan dengan konsep dan bahasa yang sebaik mungkin agar pembaca tidak kesulitan memahami maksud tulisan Anda. Gunakan subheadline dan bullet list untuk memudahkan pembaca memperoleh informasi yang ringkas dan berkualitas.
9. Posting dan promosikan tulisan di waktu yang tepat
Waktu yang dipilih untuk memublikasikan konten Anda memengaruhi jumlah share yang akan diperoleh. Berdasarkan analisis “Total shares by day of week” yang dilakukan Buzzsumo, hari Selasa adalah waktu terbaik untuk memublikasikan sebuah tulisan. Setelahnya, bagikan dan promosikanlah ke teman-teman dan komunitas terkait. Jangan lupa untuk mempromosikan kembali konten Anda setelah satu minggu. Berdasarkan hasil penelitian, persentase social share artikel akan mengalami penurunan yang cukup drastis setelah hari ke tiga, bahkan mencapai 96%.
10. Dapatkan influencer tambahan untuk meningkatkan jumlah rating
Bisakah Anda menghitung seberapa besar pengaruhnya apabila konten Anda dibagikan oleh seorang Rheinald Kasali, Onno W. Purba, atau tokoh lain yang berpengaruh di bidangnya? Data statistik menunjukan bahwa dengan memiliki satu orang berpengaruh yang menshare artikel Anda, akan terjadi kenaikan trafic share sebanyak 31,8%. Jika tiga orang berpengaruh yang membagikannya, peningkatannya menjadi dua kali lipat, dan jika lima orang, total share akan meningkat menjadi empat kali lipat. Untuk itu, mulailah membangun hubungan dengan orang-orang berpengaruh dan mintalah mereka untuk membaca dan membagikan konten Anda.
Dalam sebuah postingan konten, headline atau tajuk utama harus memiliki daya tarik yang luar biasa untuk menggiring pembaca masuk ke dalam sebuah tulisan. Semakin menarik headline, semakin besar kesempatan untuk bersaing mendapatkan klik dari para netter, yang artinya bertambah besar pula kesempatan untuk menaikkan rating blog Anda. Tantangan terbesar blogger dalam memperoleh atensi para pembaca instan yang lebih suka memindai judul daripada mengeksplor teks demi teks adalah dengan mencari tahu apa saja trik menulis headline yang menarik minat pembaca.
11. The “intrigue” style headline
Gaya penulisan intrigue adalah gaya penulisan penuh intrik. Ini adalah salah satu gaya penulisan yang cukup efektif dalam menghasilkan postingan viral, karena mengandalkan kata-kata bombastis yang memancing rasa penasaran, memiliki efek “wow” dan membuat pembacanya bertanya-tanya “apakah benar seperti itu?,” “bagaimana bisa begitu?,” atau “jadi bagaimana cerita sebenarnya?.”
Contoh: “Gila! Di Konser Bon Jovi, Pemegang Tiket pun Tak Bisa Masuk.”
Gaya penulisan dalam headline semacam ini banyak mengandung kalimat hiperbola atau dilebih-lebihkan. Untuk itu, penulis harus berhati-hati jika ternyata apa yang disampaikan tidak memenuhi harapan pembaca. Bisa jadi mereka tidak akan melanjutkan bacaan tersebut apalagi membaginya. Artinya, walaupun headline Anda berhasil meraup rating, namun pembaca yang kecewa akan memberikan kredit yang buruk bagi blog Anda.
12. The “finality” style headline
Gaya penulisan dalam headline ini banyak menggunakan kalimat-kalimat superlatif dan penuh dengan dominasi, misalnya “Satu-satunya Panduan …,” “Informasi Terakhir Tentang …,” “Perolehan Skor Xxx Terbaik Sepanjang Tahun 20xx,” “Cara Paling Efektif untuk …,” dan sejenisnya. Ide dari gaya penulisan headline ini adalah menggiring pembaca untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan secara final hanya dari postingan Anda. Membuat konten dengan cara ini cukup efektif karena pembaca mendapatkan harapan bahwa mereka akan memperoleh informasi paling menyeluruh tanpa harus mencarinya ke tempat lain.
13. The “topic – hype” style headline
Topic – hype style merupakan gaya penulisan yang paling mudah ditiru, karena redaksinya tidak terlalu sulit dan dibuat benar-benar sesuai kebutuhan pembacanya, yaitu dengan menempatkan topik utama disertai sedikit deskripsi. Deskripsi tambahan inilah yang biasanya menjadi magnet utama. Headline seperti ini umumnya ditujukan bagi konten yang sudah memiliki target yang spesifik.
Contoh: Tips Blogger: Bagaimana Memengaruhi Pembaca untuk Membagikan Artikel Anda di Media Sosial”
14. The “list – post” style headline
Sebagian besar headline konten viral menggunakan gaya penulisan post-list, yaitu dengan mengurutkan poin-poin penting suatu topik bahasan agar terlihat spesifik dan ringkas. Headline ini mampu menggugah kesadaran pembaca bahwa dengan mengeklik headline tersebut mereka akan memperoleh informasi yang lebih mudah dipahami karena telah tersusun secara kohesif.
Gaya penulisan headline list – post biasanya memuat hal-hal yang berkaitan dengan unique rationale dan melibatkan angka-angka di dalamnya seperti:
- alasan
- prinsip
- fakta
- ide-ide
- cara
- rahasia
- trik
- pembelajaran, dsb.
Contoh : “10 Trik Menghindari Ajakan Pertemanan Bos di Media Sosial”
15. Kata-kata aksi pada headline konten viral
Kata kerja aksi memiliki kekuatan untuk mengarahkan pembacanya agar bertindak dan melakukan sesuatu. Beberapa di antaranya adalah “gunakan” “pelajari,” “lakukan,” dan masih banyak lagi.
Contoh: “Lakukan 5 Hal Ini untuk Menghindari Pencurian di Lampu Merah”
16. Headline dengan pertanyaan
Salah satu kata pembuka yang dapat memancing rasa penasaran adalah dengan mengajukan pertanyaan. Gunakan kata tanya “bagaimana,” “mengapa,” atau “kapan.” Uraian konten yang menggunakan headline berupa pertanyaan biasanya memuat informasi yang bersifat edukatif atau memberikan pembelajaran.
Contoh: “Bagaimana Meningkatkan Traffic Blog Anda Tanpa Banyak Membuang Waktu”
17. Keajaiban angka pada judul
Tidak bisa dipungkiri bahwa otak manusia memiliki ketertarikan untuk mengurutkan segala sesuatu. Itu sebabnya angka memiliki kemampuan untuk menjaring klik bagi headline Anda. Manfaat lain penggunaan angka adalah agar pembaca dapat mengestimasi secara lebih akurat waktu yang dia butuhkan untuk membaca postingan Anda.
Berikut adalah beberapa tips penggunaan Angka dalam headline:
- Angka ganjil lebih disukai dibandingkan angka genap (kecuali angka 10). Angka 7 merupakan salah satu yang terbaik. Contoh: “7 Alasan Klise Pacar Jarang Menghubungi Anda”
- Semakin spesifik angka yang disebutkan, semakin muncul efek dramatis dan pembaca akan semakin merasa bahwa hal tersebut benar dan ampuh. Contoh: “1001 Cara Membersihkan Rumah Kurang dari 15 Menit”
- Tidak hanya berbentuk digit, unit waktu dan bentuk satuan juga menarik untuk digunakan. Contoh: “Bagaimana Membuat Kulit Anda Sehalus Pantat Bayi dalam 5 Menit”
18. Kata-kata ajaib dalam judul
Kata-kata sakti yang kerap digunakan biasanya berupa kata sifat yang atraktif yang mampu menggugah keingintahuan pembaca. Apalagi jika kata tersebut diberikan keterangan yang bersifat superlatif seperti “sangat,” “paling,” atau imbuhan “ter-.“
Contoh:
- Gratis
- Cepat
- Mudah
- Menyenangkan
- Luar biasa
- Aneh, dsb.
19. Headline mengandung penyangkalan
Kata penyangkalan atau yang berasosiasi negatif tidak selalu memberi dampak buruk. Beberapa kata justru memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dalam penulisan headline konten viral. Sebabnya, pada dasarnya, manusia cenderung menghindari sesuatu yang merugikan. Misalnya: “tanpa,” “tidak,” “stop.”
Contoh: “Stop Berinteraksi dengan Ponsel sebelum Tidur!”
20. Berikan konten dengan sudut pandang berbeda
Dalam memahami suatu permasalahan, sering kali terdapat suatu pandangan umum yang telah tersebar. Cobalah membuat konten dengan sudut pandang yang berbeda dari pandangan umum. Namun, agar konten Anda diterima, pastikan untuk melengkapinya dengan argumentasi atau dasar yang kuat sehingga memiliki kredibilitas tinggi. Dengannya, konten menarik Anda akan memperoleh tempat di hati pembaca serta tidak dinilai “asal ngecap” atau sekadar ingin tampil beda.
21. Artikel yang hangat sepanjang masa
Pengunjung menyukai konten yang sesuai dengan kebutuhan dan tidak ketinggalan zaman. Dengannya, pembaca dapat kembali kapan saja memerlukan informasi yang dibutuhkan. Ketika konten tersebut dirasa menarik atau membawa manfaat, pembaca akan dengan senang hati membagikannya kembali kepada lingkar sosialnya.
Berikut beberapa jenis konten evergreen alias tidak akan usang dimakan waktu:
- Review
- Tutorial
- Tanya jawab
- Tips
- Rekomendasi
Artikel tentang sesuatu yang sedang tren biasanya tidak bertahan lama. Namun, Anda bisa mengolahnya dengan pembahasan yang evergreen sehingga bisa terus relevan. Untuk itu, hindarilah pembuatan konten yang bernuansa kabar atau berita. Kupaslah suatu tren dengan ulasan atau penelaahan tertentu sehingga menarik dan tidak akan usang. Meskipun tren tersebut telah berlalu, konten Anda tidak perlu ikut tenggelam.
22. Pembahasan lengkap dan detail
Berhati-hatilah dengan artikel panjang karena bisa membuat pembaca bosan. Untuk menghindarinya, buatlah pembahasan yang bukan sekadar panjang, tetapi memang lengkap dan detail menyasar kebutuhan pembaca. Karena memang memerlukan, pembaca akan bersuka hati menyusuri kata demi kata. Ketika membuat konten hiburan yang panjang, pastikan bahwa poin demi poin hiburan Anda memang menggelitik untuk dibaca lanjutannya.
23. Membuat poin-poin di dalam artikel
Tingkat keterbacaan artikel dapat ditingkatkan dengan membuat artikel dalam bentuk poin-poin. Metode ini akan memudahkan pembaca memahami inti artikel serta bisa membacanya sepintas lalu. Apabila setiap poin disajikan dengan pilihan kata yang tepat, pembaca dapat tertarik membaca penjelasan lebih lanjut. Selanjutnya, pembaca tidak akan keberatan membagikan artikel panjang yang jelas menarik dan sesuai kebutuhan.
24. Topik dan gaya penulisan sesuai target pembaca
Tidak kalah penting, target pembaca harus sangat diperhatikan oleh setiap pembuat konten. Pasalnya, konten untuk remaja muda tentu memerlukan gaya yang berbeda dari konten untuk eksekutif dewasa. Sebelum menulis atau membuat konten viral, pastikan Anda memahami sasaran pembaca yang akan dituju. Gagal memetakan pembaca berarti gagal membuat konten viral.
25 Tampilan website nyaman di mata
Muatan konten bukanlah satu-satunya hal yang membuat pengunjung betah berlama-lama di website Anda. Tampilan situs yang nyaman di mata juga memegang peranan penting. Konten semenarik apa pun tidak akan menyenangkan dibaca di situs yang menyakitkan mata. Alih-alih menikmati konten sampai selesai, pembaca malah kabur karena tidak tahan melihat tampilan situs. Oleh karenanya, cermatlah memilih tampilan situs.
26. Artikel menarik yang cepat diakses
Selain tampilan, kecepatan akses web juga memengaruhi tingkat ketersebaran konten. Bayangkan Anda mengakses situs yang susah dibuka. Lama sekali menunggu situs terbuka untuk bisa dinikmati kontennya. Tentu menyebalkan, bukan? Rasanya ingin segera menutup jendela situs dan beralih ke situs lainnya.
Konten pun jadi gagal viral sebelum berjuang. Sayang sekali! Oleh karena itu, pastikan menguji coba keteraksesan situs sebelum mulai menyebarkannya. Pastikan juga seluruh elemen situs dapat terbuka dengan baik.
27. Berikan Tombol Share pada artikel
Agar pengunjung semakin mudah menyebarkan konten, manjakan mereka dengan menyediakan tombol share ke Facebook atau media sosial lainnya. Dengan demikian, pengunjung tidak direpotkan untuk melakukan copy-paste ketika ingin membagikan suatu konten. Cukup klik satu tombol dan beri kata-kata seperlunya, konten pun dapat langsung dibagikan.
28 Tautkan link artikel pada artikel-artikel lain
Buka selebar-lebarnya pintu masuk menuju konten yang akan diviralkan. Selain melalui media sosial dan menggandeng influencer, Anda juga bisa menyematkan tautan ke artikel-artikel yang relevan. Sisipkan calon konten viral Anda ke beberapa bagian artikel. Sisipan tersebut dapat menjadi pintu rujukan bagi pembaca yang ingin mendalami topik konten lebih lanjut, yaitu dengan mengakses konten yang akan diviralkan.
29. Perbarui artikel secara berkala
Agar senantiasa segar dan tidak lekang zaman, perbaruilah konten Anda secara berkala. Ketika suatu konten sudah mulai banyak diakses dan disebarkan, sangatlah penting untuk menjaganya tetap relevan. Oleh karena itu, sempatkanlah waktu untuk meninjau ulang konten yang pernah diunggah. Dengan demikian, artikel tetap kredibel dan pembaca tetap puas dengan informasi yang disajikan.
Tuntas sudah 29 Rahasia Membuat konten viral. Seluruh teknik di atas dapat diterpakan pada beragam topik pembahasan. Meskipun terlihat banyak, seluruh teknik di atas sejatinya familiar diterapkan dalam berbagai ragam tulisan. Hanya saja, konten viral benar-benar memperhatikan setiap teknik di atas sehingga menghasilkan konten tajam yang menarik dan tepat sasaran.
Setelah memahami cara membuat konten viral, yang tersisa adalah langsung praktik dan banyak berlatih. Teori saja tidak cukup, Anda memerlukan aksi! Selamat menulis dan kami tunggu postingan viral Anda.
Gokil nih contoh artikelnya. Bener-bener nambah wawasan baru. Ane mau langsung order gan.
Manttap infonya lengkap banget…
Komplek juga ya pembahasan konten viral, saya kira cuma bikin konten yang menarik trus kita share bisa jadi viral. Ternyata gak sesimple itu
mau nyoba viral, kebetulan nemuin arikel ni, menurut w sih, keren banget, banget
saya bersetuju dengan ulasan sobat, kontent viral itu sebaiknya sesuatu yang baru dan menjadi trending topik. mungkin bisa dipadukan juga dengan penggunaan keyword abadi untuk kontent viral biar bisa langgeng viralnya
Makasih gan ..artikel yg sangat bermanfaat sekali.
Artikelnya bagus, cocok untuk pilar. Tp emg kaidahnya gt kah? Ada yg 1 kalimat saja dan sudah ganti paragraf?
Emang tidak salah sih, dan jg enak dibaca kalo untuk blog, tp apakah memang selalu seperti itu pengerjaan untuk artikel pilar?
Lg menimbang2 untuk order or gag… Tp secara general ok banget dan mengerti ttg apa itu artikel pilar
Artikel yang sangat bermanfaat. Mundah dipahami tapi sulit juga untuk dipraktikan. Saya akan mencoba tips tips seperti yang anda tulis. Terima kasih
Bisa buatkan konten viral nya gak mas? Mau order nih
[…] yang dibuat sangat mungkin untuk menjadi viral–terutama jika platform yang digunakan adalah media […]