Jika kamu bekerja di bidang marketing atau merintis bisnis sendiri, istilah marketing mix mungkin bukan hal yang asing di telingamu. Frasa ini merujuk pada strategi pemasaran yang sangat penting untuk diketahui para pelaku bisnis dan marketer.
Di artikel ini, kamu bisa mempelajari beberapa hal mengenai strategi marketing mix, yaitu definisi, tujuan, manfaat, serta penjelasan mengenai konsep 7P (elemen-elemen penting dalam teori pemasaran tersebut).
Definisi Marketing Mix
Apa sih yang dimaksud dengan marketing mix?
Istilah ini merujuk pada beberapa variabel pemasaran yang dapat perusahaan kendalikanuntuk menghasilkan respons target market yang sesuai. Konsep ini juga mengacu pada strategi perusahaan dalam memasarkan barang/jasa.
James Cullington adalah tokoh pertama yang memperkenalkan istilah marketing mix, sebelum Neil H. Borden, seorang profesor di Harvard Graduate School of Business Administration memperkenalkannya lagi kepada publik pada akhir abad ke-20.
Dalam teorinya, strategi ini memiliki empat elemen penting, yaitu product, price, place, serta promotion. Seiring perkembangan zaman, ada tiga elemen tambahan yang juga berperan besar dalam keberhasilan pemasaran, yaitu people, process, serta physical evidence.
Tujuan Marketing Mix
Strategi ini biasanya perusahaan terapkan dengan tujuan untuk:
- Melakukan pemasaran secara langsung (direct marketing)
- Melakukan pemasaran melalui iklan (advertising)
- Melakukan promosi penjualan (sales promotion)
Konsep 7P Marketing Mix
Sesuai teori milik James Cullington, konsep marketing mix memiliki dasar 7 elemen yang saling berkaitan dalam sebuah proses pemasaran. Sebagai pelaku pemasaran, kamu perlu memahami betul tujuh elemen ini agar strategi pemasaran efektif dalam mendongkrak penjualan. Apa saja elemen-elemen tersebut?
Product
Elemen ‘product’ ini merujuk pada sesuatu yang dijual atau ditawarkan. Wujudnya dapat berupa barang/jasa.
Supaya produk bisa menjadi incaran pembeli, kamu perlu mencari tahu spesifikasi atau keunggulan apa yang pembeli butuhkan. Produk yang baik adalah produk yang bisa menyelesaikan masalah-masalah target pasar (pembeli).
Maka dari itulah kamu perlu melakukan riset sebelum produksi. Hasil riset ini nantinya bisa kamu gunakan sebagai patokan mengembangkan produk. Dengan begitu, kamu bisa membuat produk yang menjawab permasalahan dan tentunya sesuai dengan preferensi mereka.
Price
Mengapa kamu perlu memperhatikan elemen harga (price) dalam sebuah proses pemasaran?
Dalam penjualan suatu produk, kamu tentu perlu memberi produk tersebut sebuah harga, bukan? Ketika menetapkan harga produk, kita harus bisa menghitung nilai yang tepat untuk produk tersebut. Bagaimana caranya?
Ada tiga unsur yang berperan dalam menentukan harga sebuah produk, yaitu harga pokok penjualan, harga kompetitor, serta minat masyarakat terhadap produk. Tiga unsur ini akan membantumu dalam menetapkan harga produk yang tepat. Dengan demikian, harga tidak terlalu tinggi untuk pembeli, tetapi tidak merugikan bisnismu.
Seorang pelaku pemasaran harus bisa mengkomunikasikan kepada calon pembeli bahwa harga yang tertera di label harga merupakan harga yang pantas. Maka dari itu, pelaku pemasaran perlu tahu nilai produk apa yang menjadikan harga tersebut sebagai harga yang pantas.
Pelaku pemasaran juga perlu tahu apa kelebihan produk jika dibandingkan dengan kompetitor. Dengan begitu, jika harga produkmu lebih mahal daripada harga produk kompetitor, kamu bisa beritahukan alasan yang mendasari harga tersebut.
Place
Elemen ketiga yang perlu kamu pertimbangkan dalam sebuah proses pemasaran adalah “place”. Elemen ini memiliki makna sebagai tempat di mana calon pembeli bisa menemukan produk bisnismu. Semakin mudah calon pembeli menjangkau produk bisnismu, maka semakin besar juga peluang transaksi pembelian akan terjadi.
Contohnya seperti ini. Kamu ingin memiliki jasa ekspedisi yang bisa menjangkau seluruh daerah di Indonesia. Nah, menurut strategi ini, yang bisa kamu lakukan adalah memperbanyak dropping point. Hal ini bisa kamu lakukan hingga jasa ekspedisimu menjangkau unit desa/kelurahan. Dengan demikian, orang yang tinggal di daerah pelosok bisa mengakses jasa ekspedisimu.
Lain lagi ceritanya kalau produk bisnismu berupa barang. Kamu bisa meningkatkan keterjangkauan masyarakat terhadap barangmu dengan mendistribusikannya ke toko-toko warga.
Dalam memilih kanal penjualan dan promosi, perhatikan juga target pasar produkmu. Misalnya, jika target pasarmu adalah Gen Z, kamu bisa melakukan pemasaran melalui media sosial Instagram atau TikTok. Tempatkan produk di marketplace, lalu arahkan target pasarmu untuk mengunjungi marketplace dengan menaruh link di konten media sosial tadi.
Promotion
Elemen marketing mix selanjutnya adalah promotion atau promosi. Promotion merupakan kegiatan yang dilakukan agar target market mengenal barang/jasa yang kamu jual. Output yang diharapkan tentunya adalah brand awareness yang berujung pada penjualan barang/jasa.
Kamu tentu sudah tahu beberapa media yang bisa bisnismu gunakan sebagai media promosi. Beberapa di antaranya adalah brosur, papan reklame, iklan TV, maupun media cetak.
Adapun jika memutuskan untuk memasarkan produk/jasa secara online, kamu bisa menggunakan beberapa kanal pemasaran. Mulai dari kanal pemasaran yang gratis seperti media sosial, blog, atau website, hingga yang berbayar seperti iklan pay per-click.
Meski terkesan mudah, memasarkan produk secara online perlu trik tersendiri. Tanpa trik yang tepat, kamu bisa kalah saing dari ribuan bisnis kompetitor yang juga sama-sama go online. Salah satu trik yang bisa kamu gunakan adalah dengan membuat konten-konten yang SEO-friendly.
Apa itu konten SEO-friendly? Konten SEO-friendly adalah konten yang dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan ranking konten dalam sebuah hasil pencarian di search engine.
Dengan membuat konten yang SEO-friendly, website bisnis kamu bisa muncul di laman pertama search engine untuk sebuah kata kunci tertentu. Alhasil, peluang user membuka websitemu juga akan lebih besar jika mereka menemukan website-mu di laman pertama search engine.
Selain itu, jika kamu konsisten meng-update konten dan menyediakan konten-konten berkualitas, traffic websitemu pun bisa meningkat. Hal ini bisa membantu meningkatkan brand awareness juga. Nah, kalau banyak orang mengenal brand-mu, penjualan pun sangat mungkin mengalami peningkatan.
People
Elemen marketing mix ini mengacu pada “people” atau orang-orang yang melakukan marketing dari barang/jasa. Dalam skema perusahaan, orang-orang yang terkait meliputi staf marketing dan sales yang terlibat langsung dalam penjualan.
Staf pengiriman barang juga bisa saja termasuk ke dalam elemen ini. Hal ini memungkinkan jika kamu memang memiliki tenaga pengiriman barang tersendiri dari perusahaan.
Process
Elemen process berkaitan dengan bagaimana kamu akan memproses produk untuk selanjutnya dikirimkan kepada pelanggan.
Hal ini penting, lho. Sebab, kalau pelanggan menganggap belanja di tokomu ribet dan butuh proses lama, bisa-bisa mereka lari ke toko lain.
Lalu, bagaimana caranya supaya elemen marketing ini dapat membantu penjualan?
Pertama, pastikan bahwa prosedur order atau pembelian produk tidak menyusahkan calon pembeli (tidak ribet). Jika perlu, lakukan uji coba dan dapatkan feedback pembeli. Jika terdapat komplain, perbaiki sistemmu terlebih dahulu.
Gunakan kata-kata powerful dalam panduan pembelian agar calon pembeli makin yakin untuk membeli di tempatmu. Terakhir, buktikan klaim ‘prosedur cepat dan mudah’ yang kamu sampaikan itu benar sehingga kepercayaan pembeli makin bertambah.
Physical evidence
Elemen marketing mix terakhir adalah physical evidence yang memiliki makna sebagai ‘bukti fisik’. Elemen ini mengacu pada segala hal yang dapat dilihat oleh pembeli ketika mereka berinteraksi dengan bisnismu.
Beberapa aspek yang menjadi bagian dari elemen ini meliputi kemasan produk, desain toko, tanda pembayaran, logo bisnis, situs website, dll. Bahkan, hal-hal sederhana, seperti cara staf berpakaian dan menyapa pelanggan dapat menjadi physical evidence yang dapat memengaruhi pandangan calon pembeli terhadap bisnis atau produkmu.
Intinya, physical evidence mengacu pada aspek-aspek impresi yang dapat meningkatkan kepercayaan pembeli kepada bisnismu. Semakin baik impresi yang pembeli miliki terhadap suatu produk, semakin mudah juga pembeli akan percaya pada produk tersebut.
Manfaat Penerapan Marketing Mix
Setelah mengetahui elemen-elemen marketing mix, dapat kita simpulkan bahwa konsep pemasaran ini memiliki sejumlah manfaat baik bagi pelaku pemasaran maupun pelaku bisnis secara umum, di antaranya:
- Membantu pelaku bisnis mengelola sumber daya yang tersedia.
- Membantu tim pemasaran mengatur strategi pemasaran yang lebih efektif dalam meningkatkan penjualan.
- Membantu divisi pemasaran menggunakan biaya pemasarannya secara efisien, sehingga kelebihan sumber daya dana bisa divisi tersebut alokasikan ke pos pengeluaran lain.
- Memfasilitasi komunikasi antardivisi sehingga kerja sama tim solid.
Sebagai sebuah skema pemasaran, marketing mix dapat menjadi strategi yang jitu untuk para pelaku pemasaran atau marketer ketika melakukan pemasaran. Pasalnya, strategi pemasaran ini lebih menitikberatkan kesuksesan pemasaran pada user experience. Jadi, segala hal yang berhubungan dengan produk akan dipertimbangkan sedemikian rupa agar mampu menjadi solusi yang paling tepat bagi pembeli.
Jika pembeli memiliki experience yang baik dengan produkmu, maka besar kemungkinan mereka akan kembali untuk menggunakan barang/jasamu lagi.
Kesimpulan
Nah, itulah penjelasan mengenai pengertian, elemen-elemen, manfaat, serta tujuan dari marketing mix. Dengan memahami strategi pemasaran ini, harapannya kamu bisa melakukan kegiatan pemasaran yang efektif dan berdampak positif pada penjualan produk.
Jika pemasaran produk bisnismu dilakukan secara online, konsep marketing mix di atas masih tetap relevan, kok. Misalnya, untuk elemen promotion, buatlah agar calon pembeli bisa menemukan produkmu dengan mudah di search engine seperti Google.
Salah satu caranya adalah dengan membuat konten-konten SEO-friendly, yaitu konten-konten berkualitas yang mengandung kata kunci terkait produk tersebut.
Dengan cara ini, bisnismu bisa punya kemungkinan lebih untuk ‘tampil’ di laman paling depan hasil pencarian search engine. Potensi kunjungan ke website yang kamu buat tentu makin besar jika konten tersebut muncul di halaman muka hasil pencarian. Alasan inilah yang mendasari pentingnya mempelajari cara membuat konten pemasaran online yang SEO-friendly.
Sayangnya, meskipun mayoritas bisnis sudah go online, tidak semua pelaku pemasaran maupun pebisnis mandiri paham mengenai ini. Alhasil, pemasaran online jadi tidak efektif.
Kalau kamu masih bingung atau tidak tahu bagaimana cara membuat konten pemasaran online yang SEO-friendly, kamu bisa kunjungi website Kontenesia. Kontenesia menyediakan jasa penulisan artikel yang bisa membantumu membuat artikel-artikel berbobot untuk website bisnismu.
Dengan pengalaman bertahun-tahun di bidang penulisan artikel, Kontenesia telah bekerja sama dengan banyak startup dan perusahaan ternama di Indonesia. Jadi, kamu tidak perlu ragu lagi dengan kualitas artikel yang ditulis para penulisnya.
Tak hanya dibuat sesuai standar SEO, artikel yang ditulis pun akan melewati proses editing serta pengecekan plagiarisme sehingga bisa dipastikan konten yang dibuat orisinal dan berkualitas.
Yuk, jadikan websitemu penuh dengan artikel berkualitas bersama Kontenesia!
[…] sama dengan influencer dan affiliate marketer dapat dikatakan sebagai strategi marketing yang cukup menguntungkan. Alasannya, brand-mu bisa memperbesar jumlah audiens dalam waktu […]
[…] Marketing mix merupakan variabel-variabel pemasaran atau komponen-komponen yang menjadi strategi perusahaan dalam memasarkan produk/layanannya. Marketing mix merupakan istilah yang pertama kali dicetuskan oleh James Cullington dan diperkenalkan secara luas oleh Neil H. Borden. […]