Posted on Leave a comment

Panduan Content Marketing: Rahasia Konten Disukai Google & Pembaca!

Panduan Content Marketing

Sudah rajin posting di medsos atau blog, tapi kok hasilnya biasa saja? Trafik tidak naik, engagement-nya minim, dan bahkan produk yang kamu tawarkan seolah tak dilirik. Bisa jadi, masalahnya bukan karena produkmu, melainkan pada cara kamu menyampaikan pesan ke audiens. 

Nah, di sinilah strategi content marketing hadir sebagai solusi. Bukan sekadar promosi, melainkan strategi yang bisa membangun hubungan kamu dan audiens lewat konten yang lebih bernilai. 

Dengan pendekatan ini, kamu pun bisa membuat audiens lebih percaya, merasa terhubung, dan akhirnya memilih brand-mu. Untuk itu, yuk baca sampai habis panduan content marketing berikut agar kamu tahu cara terbaik memenangkan hati pembaca dan mesin pencari. 

Apa itu Content Marketing?

Panduan Content Marketing
Sumber : Envato

 

Content marketing adalah strategi pemasaran berbasis konten yang menekankan pada pemberian nilai nyata kepada audiens. Artinya, ini lebih dari sekadar promosi produk semata. Konten yang dibagikan bisa berupa artikel blog, video, podcast, infografik, hingga postingan media sosial.

Melansir laman Forbes, berikut adalah beberapa alasan mengapa content marketing penting untuk dilakukan. 

  • Konsumen makin cerdas sehingga mereka tak lagi percaya pada iklan mentah. Dengan kata lain, mereka kini lebih fokus mencari brand yang benar-benar bisa memberi solusi nyata.
  • Kompetisi saat ini makin ketat sehingga bisnis yang tak memiliki konten berkualitas pasti akan tertinggal.
  • Manfaat content marketing sifatnya jangka panjang atau evergreen. Ini bisa membantu kamu untuk mendatangkan trafik organik bertahun-tahun, tanpa perlu merogoh biaya iklan tambahan.

Contohnya HubSpot, perusahaan teknologi yang sukses mendatangkan jutaan visitors tiap tahun hanya dengan rutin membagikan artikel panduan dan riset gratis yang berguna bagi audiensnya.

9 Pilar Content Marketing yang Patut Kamu Pahami

Panduan Content Marketing
Sumber : Envato

 

Dalam panduan content marketing, kamu juga patut memahami beberapa pilar utama yang bisa membuat kontenmu lebih bernilai, baik di mata audiens maupun mesin pencari. Apa saja pilar tersebut? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

1. Riset Keyword

Mengutip Semrush, riset keyword adalah proses menemukan kata dan frasa yang audiens gunakan saat mencari informasi/solusi di internet. Dalam hal ini, kamu bisa menggunakan tool riset kata kunci untuk menilai volume pencarian, tingkat kesulitan, dan maksud pencarian orang. 

2. Konten Pilar

Konten pilar adalah artikel utama yang mengulas topik besar secara menyeluruh, dan kemudian didukung oleh artikel-artikel pendamping (cluster) yang membahas subtopik lebih spesifik. 

Mengapa ini penting? Karena dengan adanya konten pilar, situsmu jadi punya struktur yang lebih rapi sehingga mempermudah navigasi dan sekaligus meningkatkan penilaian Google terhadap otoritas website-mu.

3. Judul Menarik

Dalam panduan content marketing, judul juga menjadi kesan pertama yang bakal ditangkap audiens dari konten yang kamu buat. Sebagaimana dilansir dari SEO.com, judul yang baik perlu dibuat secara jelas, spesifik, dan tidak bertele-tele. Idealnya, judul yang kamu buat harus berada di kisaran 50–60 karakter agar tidak terpotong di hasil pencarian Google. 

4. Kalender Editorial

Kalender editorial adalah sebuah jadwal terencana untuk menerbitkan konten kamu secara konsisten. Dengan kalender ini, kamu pun bisa memantau topik yang sedang hype, memilih ide dengan peluang viral lebih tinggi, serta memastikan audiens dan Google selalu mendapat update terbaru dari brand-mu.  

5. Storytelling

Teknik storytelling membuat konten kamu terasa lebih hidup dan relatable. Alih-alih menyajikan informasi yang datar, kamu bisa bercerita lewat contoh nyata, studi kasus, atau narasi yang terasa dekat dengan audiens. 

6. Analisis Performa

Setelah konten terbit, kamu juga perlu tahu apakah konten tersebut berhasil menarik perhatian audiens dan mendapat peringkat yang baik dari mesin pencari. Kamu bisa menggunakan Google Search Console misalnya, untuk melihat kata kunci mana yang mendatangkan trafik.  

7. Distribusi Konten

Untuk memastikan strategi content marketing yang kamu jalankan sukses, kamu juga perlu mendistribusikan konten secara tepat. Proses ini biasanya dilakukan dengan menyebarkan konten ke kanal-kanal seperti blog, media sosial, email, dan channel luar seperti media atau partner

8. Repurpose Konten

Kemudian, ada yang namanya repurpose konten. Inti dari ini yaitu mengubah satu konten menjadi berbagai format. Misalnya, artikel jadi video, infografik, carousel media sosial, atau podcast

Dengan memanfaatkan repurpose konten, kamu pun bisa menjangkau audiens yang berbeda preferensi media. Keuntungannya, kamu tidak perlu lagi membuat konten dari nol. 

9. Studi Kasus

Studi kasus nyata tentunya bisa menjadi pendukung kuat dalam narasi content marketing kamu. Selain dapat menunjukkan hasil dari strategi yang dijalankan, studi kasus juga bisa memberi ide dan membuat pendekatanmu terasa lebih meyakinkan.

Pada akhirnya, content marketing bukan sekadar tren semata. Justru, ini adalah sebuah strategi jangka panjang yang bisa membantu bisnismu untuk terus tumbuh. 

Semoga panduan content marketing ini bisa membantu kamu untuk menyusun strategi konten yang lebih terarah dan efektif ke depannya. Namun, kalau kamu ingin hasil yang lebih maksimal dengan dukungan penulis profesional, silakan cek produk jasa penulisan konten di laman Kontenesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses