Banyak orang yang mengenal artificial intelligence atau AI sebagai teknologi ‘serba bisa’. Mulai dari membantu proses produksi manufaktur hingga kustomisasi penawaran produk di marketplace. Lalu, bagaimana dengan proses marketing? Apakah kita bisa memanfaatkan AI dalam kegiatan ini?
Artikel ini akan membahas tentang penggunaan AI dalam strategi pemasaran konten. Seperti apa implementasi AI dalam membuat strategi pemasaran? Bisakah AI digunakan untuk meningkatkan kinerja campaign content marketing? Apa saja benefitnya dan tantangan yang mungkin muncul? Yuk, cari tahu selengkapnya!
Mengenal AI dalam Content Marketing
Sebelum membahas lebih dalam tentang penggunaan AI dalam strategi pemasaran konten, ada baiknya kita mencari tahu dulu apa itu AI. Setelahnya, baru kita ulas, apa saja perkembangan AI terbaru yang bisa dimanfaatkan dalam bidang content marketing.
Apa itu AI?
Artificial Intelligence atau yang disingkat sebagai AI merupakan teknologi yang mengandalkan datasets untuk menyelesaikan sebuah masalah tertentu. Teknologi AI mampu membuat sebuah pekerjaan terotomatisasi sehingga lebih mudah dikerjakan.
Selain sebagai sebuah teknologi, AI juga bisa didefinisikan sebagai bidang keilmuan komputer yang didesain spesifik untuk memecahkan berbagai masalah kognitif. Masalah yang dimaksud adalah yang berkaitan dengan kecerdasan manusia, seperti pembelajaran, pemecahan masalah, serta pengenalan pola.
Apakah AI dapat digunakan dalam content marketing?
Tentu saja! Saat ini sudah banyak alat-alat berbasis AI yang mendukung content marketing.
Kegunaan AI dalam bidang content marketing sudah cukup banyak, misalnya saja untuk:
- Membuat konten untuk kebutuhan marketing, baik dalam bentuk teks maupun gambar.
- Meningkatkan presisi audience targeting.
- Mengetahui kapan waktu optimal untuk mengunggah konten.
- Mengotomatisasi tugas-tugas repetitif seperti mengirimkan email marketing kepada target audiens.
- Membantu marketer melakukan data analysis dan mengukur performa konten yang diunggah.
- Dari hasil data analysis, AI bisa memberikan saran channel mana yang bisa dipilih untuk melakukan kegiatan marketing. Dengan demikian, kegiatan content marketing bisa mendatangkan hasil yang terbaik.
- Terakhir, AI dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas konten. Sebagai contoh, untuk teks artikel yang dibuat, kamu bisa menggunakan AI untuk memeriksa tata bahasa, penempatan tanda baca, serta memberikan rekomendasi diksi yang tepat.
Perkembangan terkini AI dalam dunia content marketing
Apa saja teknologi AI-based terbaru dan bisa diterapkan oleh pengguna AI dalam strategi pemasaran konten?
Berikut adalah jenis-jenis AI yang sedang populer dan sangat berguna dalam melakukan content marketing.
- Generative AI untuk pembuatan konten artikel. Saat ini, sudah banyak tool berbasis AI untuk membuat artikel secara otomatis. Bahkan, konten-konten artikel ini bisa diatur sedemikian rupa menjadi artikel yang SEO-friendly.
- Generative AI untuk pembuatan copy. Selain Generative AI untuk membuat artikel, pembuatan copy pun juga bisa dibantu dengan menggunakan AI.
- AI untuk membuat content plan. Jika kamu dan tim membutuhkan content plan, AI juga bisa membantu membuatnya dengan cepat.
- AI untuk membuat ilustrasi. AI juga dapat digunakan untuk membuat ilustrasi dengan cepat dan mudah. Kamu bahkan cukup menyediakan prompt dan AI bisa langsung memprosesnya menjadi sebuah ilustrasi sesuai kebutuhanmu.
- AI untuk membuat konten marketing yang terpersonalisasi. Dengan konten semacam ini, harapannya perusahaan bisa meningkatkan konversi penjualannya. Perusahaan pun bisa memperoleh pendapatan lebih banyak dengan strategi content marketing seperti ini.
Sebelumnya, kamu sudah banyak menjumpai penggunaan AI dalam content marketing. Seperti proses mengirim email marketing terpersonalisasi, menyediakan rekomendasi produk di marketplace sesuai hasil pencarian sebelumnya, dsb. Ke depannya, perkembangan AI terkait content marketing akan makin melesat.
Keuntungan Menggunakan AI dalam Content Marketing
Apa saja, sih, keuntungan penggunaan AI dalam strategi pemasaran konten? Ada empat manfaat yang bisa kamu dapatkan, yaitu:
- Meningkatkan brand identity dan online visibility
- Memungkinkan personalisasi konten yang lebih baik
- Memberikan analisis data lebih mendalam
- Otomatisasi tugas-tugas untuk efisiensi kerja
Yuk, bahas satu per satu!
1. Meningkatkan brand identity dan online visibility menjadi lebih baik
Pemasaran produk/layanan secara online memang bisa membantumu meningkatkan brand identity dan online visibility. Akan tetapi, ini bisa dilakukan secara lebih mudah dengan menggunakan AI.
Memangnya, apa sih yang dimaksud dengan brand identity dan online visibility?
Dilansir dari Investopedia, brand identity merupakan elemen-elemen yang tampak dari konten sebuah brand. Elemen-elemen yang dimaksud misalnya adalah warna, desain, dan logo. Selain itu, terkadang gaya bahasa juga termasuk salah satu komponen dari brand identity.
Adapun online visibility merupakan sebuah istilah yang menggambarkan seberapa visible (tampak) sebuah brand di dunia digital. Semakin tinggi online visibility sebuah brand, maka artinya semakin besar juga upaya yang telah dilakukan brand tersebut dalam rangka melakukan marketing secara online.
Berikut adalah bagaimana AI membantu sebuah brand meningkatkan brand identity dan online visibility-nya;
- Content creation atau proses pembuatan konten. AI bisa membantumu membuat content plan, membuat konten baru sesuai prompt atau perintah, bahkan melakukan editing konten yang sudah kamu buat.
- Personalization atau proses personalisasi agar audiens bisa melihat konten-konten yang sudah disesuaikan untuknya. Dengan cara ini, proses marketing bisa dilakukan secara lebih efektif.
- Predictive analysis alias analisis terhadap tren dan perilaku konsumen. Melalui cara ini, kamu bisa mempelajari tren yang sedang berlangsung dan bagaimana perilaku konsumen menghadapinya. Selain itu, AI bisa memprediksi tren yang akan muncul sehingga kamu pun bisa mempersiapkan diri dalam menghadapinya.
- Visual recognition. Dengan menggunakan AI, kamu bisa melakukan monitoring terekait brand identity di dunia online dengan mudah. Kamu dapat mempelajari data tersebut untuk meningkatkan online visibility.
Memungkinkan personalisasi yang lebih baik
Content marketing sangat erat kaitannya dengan personalisasi. Personalisasi biasanya dilakukan dalam upaya menyuguhkan konten kepada target pasar yang tepat. Bagaimana maksudnya?
Misalnya, kamu memiliki produk dengan target pasar perempuan berusia 18-35 tahun. Degan mengetahui target tersebut, kamu dapat membuat konten yang sesuai dan mengunggahnya di platform pilihan. Lalu, kamu menyuguhkan konten tersebut sebagai konten ads (iklan media sosial).
Nantinya, kamu bisa memilih karakteristik audiens seperti apa yang mau kamu incar. Karakteristik yang dimaksud biasanya berupa jenis kelamin, usia, serta lokasi audiens.
Tak hanya di media sosial, platform email marketing juga memiliki fitur personalisasi. Tujuannya tentu saja supaya email tersebut bisa terlihat lebih personal dan audiens bisa merasa lebih akrab dengan produk/layananmu.
Memberikan analisis data yang lebih mendalam
Salah satu contoh penerapan analisis data dalam content marketing adalah analisis konten melalui fitur Analytics.
Meski berbeda-beda setiap platform, Analytics biasanya menyuguhkan data-data seperti:
a. Follower metrics
Untuk aspek follower metrics, biasanya Analytics menyuguhkan data follower count (jumlah follower) dan follower growth (tren penambahan/pengurangan jumlah follower).
b. Engagement metrics
Ada beberapa poin yang disuguhkan di metrik ini, yaitu:
- Likes/reactions
- Jumlah komentar
- Jumlah shares/retweets
- Clicks, yaitu jumlah klik pada link yang tercantum di konten yang kamu buat.
- Engagement rate, yaitu metrik yang menunjukkan seberapa banyak interaksi yang kamu terima dibandingkan dengan jumlah followers yang dimiliki.
c. Reach and Impressions
Reach adalah jumlah pengguna platform yang sudah melihat kontenmu, sedangkan Impressions merupakan total berapa kali kontenmu ditampilkan kepada pengguna platform. Tampilan ini termasuk views dari pengguna yang melihat konten tersebut berkali-kali.
d. Profile visits
Profile visits merupakan metrik yang menunjukkan berapa kali pengguna platform media sosial mengunjungi profil bisnismu.
e. Audience demographics
Audience demographics mencakup usia, jenis kelamin, lokasi, serta minat pengguna platform media sosial yang melihat kontenmu.
f. Engagement by content type
Metrik ini menunjukkan data mengenai kinerja konten dan engagement-nya tergantung pada jenis konten yang diunggah.
g. Hashtag dan keyword performance
Tergantung platformnya, terkadang hashtag ini tersedia di fitur analytics media sosial, terkadang juga tidak ada. Poin-poin yang biasanya muncul di aspek Analytics ini adalah top hashtag dan keyword analysis. Definisi masing-masing poin adalah sebagai berikut.
- Top hashtag merupakan hashtag yang sering digunakan di kontenmu dan mendatangkan engagement paling banyak.
- Keyword analysis merupakan kata maupun frasa yang sering disebutkan dalam kontenmu.
h. Traffic and conversion metrics
Metrik ini biasanya digunakan di CMS (Content Management System) untuk mengelola konten-konten website. Aspek-aspek yang termsuk ke dalam metrik ini meliputi:
- Website clicks. Website clicks adalah jumlah klik pada link yang mengarah pada website-mu.
- Conversion rate. Conversion rate merupakan persentase pengguna yang melakukan aksi yang diinginkan setelah melihat kontenmu.
i. Post timing and frequency
Untuk metrik ini, aspek-aspek yang biasanya ditampilkan adalah sebagai berikut.
- Best time to post. Aspek ini menggambarkan kapan audiens (follower/subscriber) paling banyak mengakses media sosial. Best time to post juga menggambarkan kapan postinganmu memiliki kinerja paling baik.
- Post frequency. Aspek ini mengacu pada data, seberapa sering kamu mengunggah konten dan bagaimana kaitannya dengan engagement.
j. Competitor analysis
Metrik ini mungkin tidak ada di semua platform yang kamu gunakan untuk melakukan marketing. Jika metrik ini ada dalam fitur Analytics media sosialmu, kamu bisa menggunakannya untuk menilai dan membandingkan kinerja kontenmu dengan konten kompetitor.
k. Ad campaign metrics
Ada beberapa aspek yang termasuk ke dalam ad campaign metrics, seperti:
- Ad impressions. Ad impression merupakan aspek yang menunjukkan berapa kali paid ad yang kamu buat sudah ditayangkan.
- Click-Through Rate (CTR). CTR adalah persentase pengguna platform yang mengklik iklan yang kamu buat.
- Conversion metrics. Aspek ini menunjukkan seberapa banyak pengguna melakukan tindakan yang diinginkan setelah melihat iklanmu.
l. Sentimen Analysis
Sentiment analysis merupakan metrik yang menunjukkan sentimen positif, negatif, dan netral. Analisis ini dilihat dari komentar maupun mentions yang didapatkan brand di sebuah unggahan konten.
Otomatisasi tugas-tugas untuk efektivitas yang lebih tinggi
Selain tiga manfaat di atas, otomatisasi tugas-tugas juga menjadi manfaat dari penggunaan AI dalam strategi pemasaran konten.
Beberapa contoh otomatisasi tugas-tugas di bidang marketing yang bisa dilakukan dengan AI misalnya seperti:
- Penjadwalan posting di media sosial. Dengan cara ini, kamu bisa mengunggah konten di media sosial tanpa terlewat.
- Content Management System. Contoh penggunaan AI dalam strategi pemasaran konten ini serupa dengan yang disebutkan di poin 1. Akan tetapi, CMS umumnya hanya digunakan pada artikel blog saja. Dengan adanya CMS, kamu bisa menjadwalkan publikasi artikel blog di website secara otomatis.
- SEO Optimization. Tools seperti Moz atau SEMRush membantumu melakukan monitoring serta optimasi SEO. Tool ini bisa melakukan rekomendasi keyword, memberikan saran bagaimana cara memperbaiki on-page SEO, dsb.
- SMS dan Push Notifications. AI juga bisa dimanfaatkan untuk membuat SMS dan push notifications dikirimkan secara otomatis.
- Chatbots. Chatbots bisa digunakan untuk mengotomatisasi interaksi dengan pelanggan. Misalnya untuk menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang sering ditanyakan pelanggan.
- AI-Powered Customer Support. Ini biasanya digunakan untuk menyediakan rekomendasi produk, menjadwalkan demo, maupun melayani permohonan dari pelanggan secara otomatis.
Tips untuk Mengintegrasikan AI dalam Content marketing
Bagaimana cara memulai menggunakan AI dalam content marketing?
A. Membangun strategi content marketing yang berbasis AI
Untuk membuat strategi pemasaran berbasis AI, berikut ini adalah hal-hal yang perlu kamu terapkan.
1. Memahami audiens dan kebutuhan mereka
Sama seperti membuat strategi pemasaran pada umumnya, strategi content marketing berbasis AI juga perlu dimulai dengan mempelajari siapa target audien bisnismu.
Mengapa hal ini penting? Lagi-lagi, dalam pemasaran, hal yang perlu kita pikirkan adalah menawarkan solusi untuk permasalahan audiens. Karena itulah, kamu perlu mengetahui siapa audiensmu, karakteristik mereka, dan apa yang mereka butuhkan. Setelah mengetahui hal-hal tersebut, barulah kamu bisa membuat content plan.
2. Pemilihan alat dan platform AI yang tepat
Setelah target audiens dan content plan ada di tangan, langkah selanjutnya adalah memilih alat dan platform AI. Untuk mengetahui alat & platform AI yang tepat, kamu perlu melakukan riset terlebih dahulu. Pastikan juga alat dan platform tersebut sesuai dengan bujet agar tidak membebani keuangan perusahaan.
B. Optimalisasi SEO dengan bantuan AI
Selain menyusun strategi dengan baik, lakukan juga optimasi SEO agar kontenmu bisa ditemukan audiens dengan lebih mudah. Kamu juga bisa memanfaatkan AI untuk mencari tahu apakah konten tersebut (khususnya artikel website) sudah memenuhi parameter artikel SEO-friendly. Jika belum, lakukan perbaikan pada konten tersebut.
C. Pembuatan konten yang dipersonalisasi
Selain bisa menyuguhkan konten terpersonalisasi untuk pengguna, AI juga bisa digunakan untuk membuat konten itu sendiri. Contohnya adalah membuat copy sesuai karakteristik audiens. Tak hanya itu, kamu juga bisa membuat artikel maupun karya ilustrasi yang dipersonalisasi dengan menggunakan tool AI terkait.
Mungkin nantinya kamu perlu melakukan pengecekan hasil kerja AI dan sedikit merevisi hasilnya, tetapi pembuatan konten dengan bantuan AI ini membantumu bekerja dengan lebih efektif. Dengan demikian, kamu bisa mengalokasikan waktu untuk melakukan pekerjaan lain.
D. Memonitor dan menganalisis kinerja konten dengan AI
Melakukan monitoring dan analisis kinerja konten perlu kamu lakukan secara berkala. Dengan demikian, kamu bisa mengetahui strategi apa saja yang perlu diperbaiki dan dipertahankan.
E. Uji A/B dan iterasi berdasarkan hasil analisis AI
Apa yang dimaksud dengan uji A/B (A/B testing)? Simpelnya, uji A/B merupakan uji untuk mengetahui mana yang lebih baik di antara dua opsi (A atau B?). Uji ini biasa dilakukan dalam sebuah campaign marketing untuk mengetahui cara mana yang bisa lebih baik mendatangkan sales.
Uji A/B tentunya tidak dilakukan tanpa ada persiapan. Sebelum melakukan uji A/B, penting untuk menentukan hal apa yang ingin dijadikan dua variabel. Sebagai contoh, kamu bisa menyediakan dua landing page dengan desain dan copy yang berbeda. Dari tiap landing page tersebut, kira-kira landing page mana yang bisa mendatangkan konversi lebih banyak?
Dengan analisis AI, kamu bisa mengetahui berapa banyak konversi yang terjadi. Alhasil, landing page yang berperforma lebih baik bisa diketahui dan dipertahankan.
Tantangan dan Kendala dalam Menggunakan AI
Meski memberikan banyak manfaat, tentunya akan ada tantangan tersendiri saat menggunakan AI. Kira-kira, apa saja, sih tantangan penggunaan AI dalam strategi pemasaran konten?
Tantangan yang mungkin dihadapi saat mengimplementasikan AI
Berikut ini adalah beberapa tantangan yang mungkin akan kamu hadapi ketika mengimplementasikan AI.
1. Adanya kemungkinan bias pada hasil
Bias pada hasil ini disebabkan karena ketergantungan AI pada data yang kamu input. Karenanya, jika data yang diinput mengandung bias atau kurang akurat, besar kemungkinan outcome yang dihasilkan AI turut terimbas.
2. Bujet mahal
Perkembangan AI yang memberikan manfaat langsung bagi dunia marketing, tentu sangat dinanti-nantikan. Akan tetapi, ini juga menjadi permasalahan tersendiri, terutama yang berkaitan dengan budgeting.
Mengingat AI akan terus berkembang, besar kemungkinan AI yang saat ini sudah ada akan digantikan dengan AI yang baru. Perubahan ini bahkan bisa berlangsung dengan sangat cepat dalam hitungan bulan atau tahun.
Nah, jika perusahaan ingin memanfaatkan teknologi terkini, maka perusahaan wajib siap budget untuk mendapatkan akses guna AI baru. Jika dana masih belum siap, perusahaan tentunya perlu bertahan dengan teknologi yang sudah ada.
3. Kurang bisa diandalkan untuk membuat karya kreatif
AI kurang bisa diandalkan untuk membuat karya yang membutuhkan intuisi, emosi, dan kreativitas. AI mungkin bisa digunakan untuk membuat ilustrasi, artikel, copy, dsb. dengan cepat. Akan tetapi, terkadang hasil yang diberikan kurang memuaskan. Sebagai contoh, hasil artikel karya AI mungkin terkesan kurang alami dan kurang mengalir. Bahkan bagi sebagian orang, tulisan tersebut terasa hambar dan tanpa emosi.
4. Permasalahan di ranah hukum
Selain tiga tantangan di atas, penggunaan AI dalam strategi pemasaran konten juga tidak bebas dari permasalahan hukum. Karena penggunaan AI sangat erat kaitannya dengan penggunaan data, ada beberapa hukum yang rentan dilanggar. Beberapa di antaranya adalah hukum proteksi data, hukum kekayaan intelektual, serta hukum perlindungan konsumen.
Masa Depan AI dalam Content Marketing
Seperti apakah AI di masa mendatang dan apa manfaatnya di bidang marketing? AI merupakan salah satu teknologi yang selalu berkembang. Sayangnya, sulit menduga seperti apa wujud AI di masa mendatang.
Penggunaan AI dalam strategi pemasaran konten dipastikan bisa tetap kamu lihat di aspek-aspek berikut, yaitu:
- Personalisasi konten
- Analisis data
- Otomatisasi tugas-tugas rutin repetitif
Lantas, seperti apa perkembangan di masa mendatang? Tentunya tidak ada seorang pun tahu. Meski demikian, tentunya fitur-fitur AI akan menawarkan hal yang lebih baik dengan mengembangkan apa yang sudah ada saat ini.
Agar tidak tertinggal, penting bagi kita untuk tetap konsisten mencari tahu tentang teknologi AI terbaru dan relevan untuk content marketing. Akan tetapi, kamu tidak selalu harus menggunakannya–mengingat implementasi teknologi seperti ini juga membutuhkan biaya tidak sedikit.
Nah, itulah penjelasan mengenai penggunaan AI dalam pemasaran konten. Pemanfaatan AI dalam content marketing tidak hanya membantu personalisasi konten dan memudahkan analisis data, tetapi juga melakukan otomatisasi atas tugas-tugas repetitif/rutin. Hal ini pada akhirnya membantu meningkatkan brand identity dan online visibiliity bisnismu.
Meski bisa memberikan banyak manfaat, pemanfaatan AI juga memiliki tantangan tersendiri. Salah satunya pada hasil akhir teks artikel maupun copy yang terkesan kurang nyaman dibaca.
Maka dari itu, kamu tidak bisa menyerahkan sepenuhnya proses pembuatan konten kepada AI. Kamu perlu melakukan pengecekan dan revisi terhadap konten hasil AI yang berpotensi mengurangi efektivitas strategi content marketing-mu.
Jika kamu melakukan content marketing melalui website, kamu bisa mempercayakan pembuatan konten artikelnya di Kontenesia.
Kontenesia adalah jasa penulisan artikel yang siap membantumu melakukan penulisan artikel SEO-friendly. Dengan tim penulis dan editor yang berpengalaman mengerjakan artikel berbagai niche, artikel yang akan kamu terima pastinya akan berkualitas dan enak dibaca!
Kontenesia sudah dipercaya banyak startup dan perusahaan besar nasional. Bisnis kamu kapan, nih, kerja sama dengan Kontenesia?
Yuk, cari tahu berbagai layanan Kontenesia dengan mengunjungi laman berikut.
FAQ
Apa saja kegunaan AI dalam bidang content marketing?
Kegunaan AI dalam bidang content marketing sudah cukup banyak, misalnya saja untuk:
- Membuat konten untuk kebutuhan marketing itu sendiri—baik konten dalam bentuk teks maupun dalam bentuk gambar.
- Meningkatkan presisi audience targeting.
- Mengetahui kapan waktu optimal untuk mengunggah konten.
- Mengotomatisasi tugas-tugas yang repetitif seperti mengirimkan email marketing kepada target audiens.
- Membantu marketer dalam melakukan data analysis dan mengukur performa dari konten yang diunggah.
- Dari data analysis yang sudah dilakukan, AI bisa memberikan saran channel mana yang bisa dipilih untuk melakukan kegiatan marketing. Dengan demikian, kegiatan content marketing yang dilakukan bisa mendatangkan hasil yang terbaik.
- Terakhir, AI dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas konten yang dibuat. Sebagai contoh, untuk teks artikel yang dibuat, kamu bisa menggunakan AI untuk memeriksa tata bahasa, penempatan tanda baca, serta memberikan rekomendasi diksi yang tepat untuk digunakan.
Tantangan AI dalam content marketing?
Berikut adalah beberapa tantangan AI dalam content marketing:
- Adanya kemungkinan bias pada hasil
- Bujet mahal
- Kurang bisa diandalkan untuk membuat karya kreatif
- Permasalahan di ranah hukum
Keuntungan apa saja yang didapatkan dengan menggunakan AI dalam content marketing?
Ada beberapa keuntungan yang didapatkan dengan menggunakan content marketing, yaitu:
- Meningkatkan brand identity dan online visibility dengan lebih mudah
- Memungkinkan personalisasi konten yang lebih baik
- Memberikan analisis data yang lebih mendalam
- Otomatisasi tugas-tugas untuk efisiensi yang lebih tinggi