Posted on Leave a comment

Apa Itu Konten SEO? Ini Dia Definisi, Teknik Penulisan, dan Atributnya

Sebagai seorang blogger, kamu tentu sering sekali dengar istilah konten SEO. Katanya, konten SEO bisa membantu website-mu untuk tampil di laman pertama hasil pencarian search engine. Memangnya, konten seperti apa, sih, konten SEO itu?

Nah, supaya kamu paham apa itu konten SEO, yuk, baca artikel berikut! Kamu juga bisa temukan bagaimana teknik penulisan konten SEO dan apa saja atribut-atribut konten SEO.

 

Apa Itu Konten SEO?

Konten SEO

Dilansir dari Ahrefs, konten SEO merupakan konten yang dibuat dengan tujuan agar masuk peringkat pencarian di search engine.

Bentuk konten SEO ini ada bermacam-macam. Salah satu yang paling populer adalah konten blog dalam bentuk artikel. Selain artikel blog, konten SEO juga bisa berbentuk landing page, product page, interactive tool, dsb.

Pada artikel ini, konten SEO yang akan kamu pelajari adalah konten artikel spesifik dalam bentuk artikel blog.

Sepenting Apa Sih Konten SEO untuk Sebuah Blog/Website?

Konten-konten yang kamu buat di blog semuanya akan terindeks di search engine, tetapi belum tentu bisa masuk ranking awal pencarian di search engine.

Nah, kalau kamu ingin kontenmu mendapatkan banyak trafik kunjungan organik, maka membuat konten SEO sangat dibutuhkan. Dengan konten SEO, artikelmu berkesempatan untuk masuk peringkat awal untuk pencarian dengan keyword spesifik. Dengan cara inilah trafik kunjungan ke blog-mu bisa meningkat.

Teknik Penulisan Konten SEO

konten seo

Berbicara tentang teknik penulisan konten SEO, artinya kita berbicara bagaimana cara menulis konten artikel yang SEO-friendly.

Membuat konten SEO tidak hanya sekadar mengejar peringkat di search engine saja, lho! Membuat konten SEO berarti kamu juga membuat artikel yang:

  • Memberikan jawaban atas apa yang dicari oleh pengunjung
  • Membuat mereka ‘betah’ membaca konten yang kamu unggah
  • Memberikan insight unik bagi pembaca
  • Jika memungkinkan, rutin diperbarui

Bagaimana caranya? Ini yang bisa kamu lakukan:

  1. Pilih topik pembahasan yang sesuai dengan niche blogmu. Lalu, lakukan keyword research.
  2. Pilih salah satu keyword yang ingin kamu kembangkan.
  3. Lakukan analisis search intent.
  4. Tentukan siapa audiensmu.
  5. Tentukan apa saja yang menjadi pembahasan topik tersebut. Kamu bisa buat kerangka pada tahap ini.
  6. Kembangkan kerangka kontenmu (plus, buatlah konten yang unik dan tidak sekadar artikel copycat)
  7. Terapkan atribut-atribut SEO.

Mari kita bahas satu per satu.

1. Pemilihan topik dan keyword research

Memilih topik merupakan hal utama yang perlu kamu lakukan ketika sedang membuat konten SEO. Dari satu topik ini, nantinya kamu bisa mendapatkan beberapa keyword yang sering dicari.

Misalnya, kamu ingin membahas topik ‘wisata kuliner’.

Setelah menentukan topik, kamu perlu mencari keyword yang akan dikembangkan menjadi sebuah artikel.

Sebagai contoh, kamu ingin membahas lokasi wisata kuliner di Jakarta. Coba ketikkan ‘wisata kuliner Jakarta’ di search engine, dan kamu akan mendapatkan rekomendasi keyword sebagai berikut:

  • Wisata kuliner jakarta pusat
  • Wisata kuliner jakarta timur murah meriah
  • Wisata kuliner jakarta selatan
  • Wisata kuliner jakarta malam hari
  • Wisata kuliner jakarta murah, dsb.

Apakah semua keyword tersebut bisa dikembangkan sebagai artikel? Tentu saja bisa.

Akan tetapi, kamu perlu mengetahui seberapa besar volume pencarian dan keyword difficulty masing-masing keyword. Ini bisa kamu ketahui dengan menggunakan tools seperti Ahrefs atau Ubersuggest. Versi gratisannya ada, tetapi layanannya terbatas.

Semakin besar volume pencarian, semakin mudah juga pengguna menemukan artikel blogmu. Apalagi jika keyword difficulty-nya masih dalam kategori easy.

Keyword yang terkait dengan 'wisata kuliner jakarta' beserta volume pencarian dan keyword difficulty.

Coba lihat gambar di atas.

Gambar tersebut adalah keyword ideas yang di-generate dengan menggunakan tools Ahrefs (free plan). Versi premiumnya tentu bisa memberikan insight lebih banyak lagi.

Kamu bisa melihat bahwa volume pencarian keyword ‘wisata kuliner jakarta’ dicari sebanyak 1.200 kali per bulannya. Akan tetapi, keyword ini memiliki keyword difficulty yang lebih tinggi dibandingkan dengan keyword lainnya.

Apa artinya?

Walaupun pencarian kata kunci ini tinggi, tidak mudah menduduki peringkat satu laman pencarian. Pasalnya, banyak kompetitor yang juga menggunakan keyword ini.

Lantas, apakah kamu tidak bisa menggunakan ‘wisata kuliner Jakarta’ sebagai keyword artikel?

Jawabannya adalah bisa. Akan tetapi, kamu harus siap bersaing dengan website kompetitor jika ingin memperebutkan laman awal hasil pencarian.

Lalu apa solusinya?

Kamu bisa menggunakan alternatif keyword lain yang punya volume tinggi, keyword difficulty (KD) rendah.

2. Pilih keyword

Sudah riset keyword pakai tool? Kini saatnya kamu menentukan keyword apa yang akan digunakan untuk mengembangkan artikel.

Sebagaimana dilansir dari Search Engine Journal, kamu bisa menggunakan keyword yang memiliki high volume, low competition. Artinya, tinggi volume, rendah persaingan—alias keyword difficulty rendah.

Ini merupakan poin yang bisa dipertimbangkan kalau kamu ingin meningkatkan trafik kunjungan ke website/blog.

Mengacu pada keyword ideas di atas, kamu bisa memutuskan untuk menggunakan keyword ‘wisata kuliner jakarta timur murah meriah’.

Ini merupakan keyword yang cukup bagus karena memiliki volume yang lumayan dan keyword difficulty yang rendah.

Keywordkeyword lain, misalnya seperti:

  • Wisata kuliner jakarta selatan
  • Wisata kuliner jakarta pusat
  • Wisata kuliner jakarta timur

bisa kamu gunakan sebagai ide artikel di lain kesempatan.

3. Lakukan analisis search intent

Setelah memilih keyword, mengetahui search intent adalah tugas kamu selanjutnya.

Apa itu search intent? Memiliki arti ‘maksud pencarian’, search intent merupakan tujuan yang ingin dicapai user saat mengetikkan keyword tertentu di search engine.

Dalam dunia SEO, ada empat jenis search intent, yaitu:

1. Informational

Keyword dengan search intent ini biasanya bersifat spesifik dengan tujuan untuk menggali informasi mengenai suatu topik. Misalnya:

  • wisata kuliner jakarta timur murah meriah
  • apa itu analisis kompetitor
  • gejala covid 19

2. Transactional

Sesuai dengan namanya, keyword dengan search intent transactional lebih mengarah kepada keinginan untuk melakukan suatu transaksi. Keyword dengan search intent ini biasanya menggunakan kata ‘beli’ atau ‘jual’. Misalnya:

  • beli iPhone 13 second
  • beli sepatu basket
  • tiket pesawat jakarta bali

3. Navigational

Jenis search intent yang satu ini berkaitan dengan penggunaan search engine sebagai ‘batu loncatan’ bagi mereka yang ingin mengunjungi suatu situs tertentu. Search intent ini umum digunakan ketika user tidak tahu domain suatu website (.id, .com, .co.id, dsb.).

Beberapa contoh yang bisa diketikkan adalah:

  • Google
  • Facebook
  • UI (Universitas Indonesia)
  • Air Asia check in

Biasanya, user hanya akan mengetikkan nama institusi atau nama domain di kolom mesin pencarian. Saat hasil pencarian keluar, nantinya mereka bisa mengklik website resmi dari institusi/domain tersebut.

4. Commercial investigation

Search intent commercial investigation sering kali digunakan untuk ‘menginvestigasi’ suatu produk/layanan spesifik yang ingin dibeli/digunakan user. Investigasi yang dilakukan biasanya dapat berupa review atau versus.

Misalnya:

  • Laptop Asus vs Lenovo
  • Review Samsung S23 Ultra
  • Brio Satya vs Brio RS 2022

Bagaimana dengan keyword ‘wisata kuliner jakarta timur murah meriah’? Keyword ini merupakan jenis keyword informational. 

Dengan keyword ini kamu akan mendapatkan informasi mengenai lokasi-lokasi wisata kuliner di Jakarta Timur.

Artinya, kamu juga perlu menyediakan artikel informasional juga karena inilah intensi (minat) pengguna ketika menggunakan keyword tersebut.

Sebagai gambaran, berikut adalah bentuk artikel yang menjadi hasil pencarian dari keyword tersebut. Semua artikel menggunakan jenis konten artikel listicles.

Keyword ‘wisata kuliner jakarta timur murah meriah’ memiliki search intent informational. Artikel kompetitor rata-rata berbentuk listicles.

Dengan mengetahui jenis informasi apa yang disajikan kompetitor, kamu bisa membuat jenis artikel yang serupa—yaitu artikel listicles mengenai lokasi kulineran di Jakarta Timur yang murah meriah.

Baca juga: Simak 10 Jenis Artikel Konten Berikut Ini!

4. Kenali siapa audiensmu

Untuk siapa kontenmu dibuat? Tentu saja untuk audiens, bukan?

Maka dari itu, kamu perlu mengenal siapa kira-kira yang akan menjadi audiens dari konten artikel yang kamu tulis.

Dengan kata kunci ‘wisata kuliner jakarta timur murah meriah’, jenis audiens yang bisa kamu incar misalnya seperti:

  • Penduduk kota Jakarta Timur yang ingin makan di luar atau berwisata kuliner
  • Wisatawan dari luar kota yang sedang berkunjung ke Jakarta Timur dan ingin berwisata kuliner
  • Penduduk atau wisatawan yang wisata kuliner dengan biaya yang murah

Nah, dari situ kamu bisa melakukan riset untuk mengetahui lokasi kuliner mana saja yang cocok direkomendasikan. Poinnya ada dua:

  • Lokasinya di Jakarta Timur
  • Harganya murah. Kamu bisa menentukan berapa batasan ‘murah’ yang dimaksud di sini. Misalnya, <Rp30.000,00 per porsi.

Ingin memberikan lebih dari sekadar dua poin itu? Coba baca konten-konten yang dipublikasikan kompetitor, lalu temukan celah yang tidak mereka miliki di artikel konten mereka. Nantinya, tambahkan aspek-aspek tersebut di dalam konten SEO-mu. Misalnya:

  • Lokasi wisata kuliner kekinian dengan interior yang Instagramable
  • Lokasi wisata kuliner legendaris
  • Lokasi wisata kuliner hidden gems
  • Lokasi wisata kuliner dengan menu makanan/minuman yang unik, dsb.

Nanti, kamu bisa membuat aspek-aspek tersebut sebagai pembeda dari artikel milik website-website kompetitor.

5. Tentukan kerangka bahasan

Supaya mudah melakukan penulisan konten SEO, buat kerangka penulisan terlebih dahulu. Selain pada saat penulisan artikelnya, membuat kerangka juga mengharuskanmu untuk melakukan riset. Riset yang dilakukan pada tahap ini adalah untuk menentukan poin-poin apa saja yang akan dituliskan di dalam artikel konten SEO nantinya.

6. Kembangkan kerangka menjadi konten SEO

Setelah membuat kerangka konten, langkah selanjutnya adalah mengembangkan kerangka tersebut dan menjadikannya sebagai artikel yang utuh.

Pastikan untuk membuat konten SEO yang unik. Misalnya, dengan kata kunci ‘wisata kuliner jakarta timur murah meriah’, kompetitormu biasanya sudah memasukkan:

  • Nama tempat
  • Alamat
  • Jam buka
  • Harga makanan
  • Foto makanan

Nah, supaya artikel kamu memiliki nilai tambah, sediakan pembahasan lain yang tidak disebutkan oleh kompetitor. Misalnya seperti:

  • Ragam menu yang bisa dipesan
  • Menu andalan
  • Apakah bisa pesan antar?
  • Widget maps menuju lokasi rumah makan
  • Foto depan restoran/rumah makan untuk mempermudah pencarian

Sebagaimana disebutkan, dalam membuat konten SEO, usahakan agar pembacamu bisa betah membaca artikel yang kamu sajikan.

Ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan, yaitu:

1. Gunakan paragraf pendek

Paragraf pendek yang dimaksud adalah paragraf yang memiliki panjang 3-4 baris saja.

2. Gunakan kalimat yang simpel, tidak bertele-tele

Semakin mudah informasi diserap oleh audiens, audiens bisa lebih betah membaca artikelmu. Maka dari itu, akan lebih baik untuk menggunakan kalimat-kalimat yang simpel dan tidak bertele-tele.

3. Gunakan bullets and numbering

Penggunaan bullets and numbering di konten SEO bisa membantumu untuk membuat artikel lebih mudah dibaca.

4. Baca ulang dan revisi jika ada kesalahan

Baca artikel yang sudah kamu buat beberapa kali agar tidak ada kesalahan ketik maupun misinformasi. Selain itu, edit artikelmu kalau ada kalimat yang bertele-tele. Usahakan bahasan artikelmu tetap mengalir, mudah dicerna, dan tidak membingungkan.

5. Gunakan sumber yang kredibel

Menggunakan sumber yang kredibel bisa membantumu untuk menyajikan informasi yang tepat kepada para audiensmu.

Dengan melakukan cara ini, konten-kontenmu menjadi konten yang berkualitas. Bahkan sangat mungkin audiens mempercayai blog-mu sebagai referensi untuk suatu topik tertentu.

7. Gunakan atribut-atribut SEO

Apa itu atribut SEO? Kamu bisa mempelajari tentang beberapa atribut SEO di penjelasan berikut.

Beberapa Atribut SEO yang Penting untuk Kamu Ketahui

Atribut SEO ada banyak. Mulai dari meta title hingga hyperlink tag, atribut-atribut ini—jika diatur dengan benar—bisa membantu konten SEO-mu naik ranking di mesin pencarian.

Apa saja atribut yang bisa kamu gunakan untuk konten SEO?

  1. Title tag
  2. Meta description tag
  3. Heading tag
  4. Alt attribute/alt text
  5. Hyperlink/backlink tag

Mari kita bahas beberapa atribut konten SEO tersebut satu per satu.

1. Title tag

Title tag, atau yang juga sering disebut sebagai meta title merupakan elemen HTML yang akan muncul saat kamu melakukan pencarian di search engine.

Title tag ini bisa sama atau berbeda dengan judul konten SEO-mu.

Sebagai contoh, coba lihat gambar di bawah ini:

Title tag konten SEO merupakan judul yang muncul di hasil pencarian

Nah, pada contoh tersebut, yang dimaksud dengan title tag adalah ‘Simak 10 Jenis Artikel Konten Berikut Ini!’.

Jika link tersebut diklik, judul artikel yang muncul adalah:

Judul artikel (H1) bisa berbeda dengan title tag konten SEO.

Title tag biasanya akan muncul pada:

  • Hasil pencarian di search engine, dan
  • Nama tab di browser kamu

Tips agar title tag teroptimasi:

1. Perhatikan panjang title tag

Usahakan untuk tidak membuat title tag terlalu panjang. Biasanya, panjang title tag yang disarankan adalah 50-60 karakter (termasuk spasi).

2. Masukkan keyword

Agar search engine bisa menampilkan kontenmu, usahakan title tag menggunakan keyword yang sudah dipilih.

3. Pastikan kalimat title tag disusun dengan baik

Terkadang, penggunaan keyword bisa membuat kalimat jadi rancu. Sebisa mungkin, olah kata-kata agar keyword tetap masuk namun kalimat title tag enak dibaca.

Jika tidak memungkinkan, mengubah keyword sedikit tidak jadi masalah selama konteks dari title tag tetap sama.

4. Buatlah judul yang menarik

Judul clickbait memang bisa menarik minat audiens untuk datang ke artikelmu. Akan tetapi, pastikan title tag sesuai dengan isi konten. Hindari ‘menipu’ audiens dengan konten artikel yang berbeda dari yang ditampilkan di title tag.

2. Meta description tag

Meta description tag menampilkan sedikit informasi mengenai isi konten website di mesin pencarian—khususnya di bagian snippet.

Tidak semua artikel menggunakan meta description tag. Jika kamu tidak membuat meta description tag, biasanya search engine akan menampilkan sedikit bagian artikel yang dinilai relevan dengan keyword yang digunakan.

Meta description tag biasanya ditampilkan dalam snippet konten SEO

Best practice SEO meta description tag:

1. Jangan tulis terlalu panjang

Biasanya, meta description tag memiliki panjang sekitar 140-160 karakter. Lebih dari itu, search engine tidak akan menampilkan kelebihan karakter tersebut.

2.Jangan lupa masukkan keyword

Sebagai salah satu atribut SEO, penting untuk memasukkan keyword ke dalam meta description. Tujuannya adalah agar kontenmu terindeks oleh search engine sehingga bisa ditampilkan di hasil pencarian.

3. Heading

Heading sangat bermanfaat agar struktur konten SEO yang kamu buat bisa rapi—baik untuk pengunjung maupun bagi search engine.

Selain itu, adanya heading bisa mempermudah pengunjung untuk langsung klik ke section tertentu tanpa harus repot-repot scrolling.

Formatting tiap heading juga biasanya berbeda. Hal ini biasanya bisa dilihat dari ukuran font yang tampak lebih besar. Dengan ini, audiens bisa lebih mudah mengambil poin-poin penting dari artikel tersebut.

Dari sisi search engine, adanya headings bisa membantu algoritma untuk mengetahui isi keseluruhan artikel secara cepat.

Ada berapa jenis heading?

Kamu bisa mengatur teks menjadi heading 1 (H1) hingga heading 6 (H6). Akan tetapi, hanya heading 1-3 yang umum digunakan.

Tips mengoptimasi heading:

1. Menggunakan H1 lebih dari satu bukanlah hal yang umum.

Dalam SEO, H1 biasanya digunakan untuk judul artikel. Maka dari itulah, akan lebih baik jika hanya ada satu H1 saja dalam kontenmu.

2. Konsisten

Gunakan H1 untuk judul, H2 untuk subjudul-subjudul, dan H3 untuk section-section. Dengan menerapkan ini secara konsisten, konten SEO bisa lebih terstruktur.

3. Sertakan keyword

Salah satu best practice optimasi SEO dengan heading adalah dengan menempatkan keyword di dalamnya. Biasanya, H1 dan H2-lah yang perlu menggunakan keyword.

4. Alt text

Selain teks, gambar yang ada di blog juga menjadi objek yang penting untuk dioptimasi. Solusi satu-satunya adalah dengan menambahkan alt text ke setiap gambar yang ada di konten SEO.

Alt text ini penting untuk ditambahkan karena teks tersebut akan digunakan search engine sebagai alat untuk mengindekskan gambar.

Tak hanya itu, alt text bisa membantu audiens dengan gangguan penglihatan untuk mengetahui deskripsi gambar.

Alt text biasanya tidak terlihat di konten SEO. Akan tetapi, jika gambar gagal di-load, alt text inilah yang bisa memberikan gambaran tentang gambar yang dipajang.

Contoh penggunaan alt text dalam gambar yang ada di konten SEO.

Sumber: Kompas

Di gambar tersebut, tulisan ‘Entrepreneur adalah penggerak ekonomi’ merupakan contoh dari alt text.

Dengan adanya alt text, algoritma search engine bisa mengerti mengapa gambar yang diunggah relevan dengan konten artikel tersebut.

Untuk menambahkan alt text, ini adalah beberapa cara yang bisa kamu terapkan:

  1. Buatlah alt text deskriptif yang bisa menggambarkan tentang keseluruhan isi gambar.
  2. Buatlah alt text dalam beberapa kata, tidak hanya dalam satu-dua kata saja.
  3. Jika memungkinkan, gunakan keyword sebagai bagian dari alt text.

5. Hyperlink tag

Hyperlink merupakan bagian dari konten SEO yang krusial, dan kamu perlu berhati-hari ketika meletakkannya di dalam artikel.

Ketika kontenmu sudah dipublikasikan, search engine akan melakukan indexing terhadap linklink yang kamu letakkan di dalam konten.

Adanya link yang berkualitas buruk (misalnya karena spamming, irelevan dengan konten, atau mengarah ke webpage yang berbahaya), ini bisa membuat konten website/blog-mu jadi tidak teroptimasi.

Terkait hyperlink tag, ada dua atribut yang biasanya digunakan, yaitu link dofollow dan nofollow. Menggunakan keduanya bisa membantumu untuk mengoptimasi konten SEO yang kamu unggah.

1. Dofollow link

Link dofollow adalah link dengan atribut HTML dofollow di dalamnya.

Link dengan atribut ini mengizinkan algoritma search engine untuk mengindeks link yang disematkan di dalam konten.

Ini artinya, kita seakan-akan memberikan pengakuan dan referensi bahwa website yang kita jadikan hyperlink itu berkualitas baik.

Secara tidak langsung, ini bisa membantu meningkatkan ranking kontenmu di hasil pencarian. Apalagi jika link yang kamu masukkan adalah link yang memiliki authority yang bagus.

2. Nofollow link

Di sisi lain, nofollow link merupakan link yang memiliki atribut HTML nofollow di dalamnya. Artinya, kamu seakan-akan memberitahu search engine untuk tidak mengindeks link tersebut sebagai bagian dari website-mu.

Biasanya, atribut HTML nofollow digunakan pada link yang memiliki kualitas kurang baik. Dalam artian, link tersebut mengarah ke situs lain yang tidak relevan dengan konten yang dibuat, spamming, atau men

Dengan memberikan atribut nofollow, search engine mengabaikan keberadaan link tersebut. Alhasil, search engine tidak mendeteksinya sehingga penurunan ranking di website karena kualitas hyperlink yang buruk pun bisa dicegah.

Itulah penjelasan mengenai definisi konten SEO, teknik membuatnya, dan beberapa atribut SEO yang umum digunakan. Semoga informasi di atas bisa membantumu untuk membuat konten SEO yang lebih baik, ya!

Kalau kamu ingin mengembangkan konten blog tetapi belum punya banyak pengetahuan tentang menulis konten yang SEO-friendly, kamu bisa mempercayakan pengerjaan konten-konten artikel kepada Kontenesia.

Dengan penulis-penulis yang berpengalaman, kamu tidak perlu ragu lagi karena artikel yang dibuat pastinya sudah SEO-friendly, bebas plagiasi, dan pastinya berkualitas!

Ingin tahu informasi lebih lanjut mengenai berbagai layanan penulisan Kontenesia? Kamu bisa klik link berikut.

FAQ

Apa itu konten SEO?

Konten SEO merupakan konten yang dibuat dengan tujuan agar masuk peringkat pencarian di search engine.

Langkah langkah penulisan SEO?

  • Pilih topik pembahasan yang sesuai dengan niche blogmu. Lalu, lakukan keyword research.
  • Pilih salah satu keyword yang ingin kamu kembangkan.
  • Lakukan analisis search intent.
  • Tentukan siapa audiensmu.
  • Tentukan apa saja yang menjadi pembahasan topik tersebut. Kamu bisa buat kerangka pada tahap ini.
  • Kembangkan kerangka kontenmu (plus, buatlah konten yang unik dan tidak sekadar artikel copycat)
  • Terapkan atribut-atribut SEO.

Apa itu search intent?

Search intent merupakan tujuan yang ingin dicapai user saat mengetikkan keyword tertentu di search engine.

Apa saja jenis search intent?

Ada beberapa jenis search intent yang umum dijumpai, yaitu:

  1. Informational
  2. Transactional. Biasanya ditandai dengan penggunaan kata ‘jual’/‘beli’ diikuti nama produk yang diinginkan.
  3. Navigational. User dengan search intent ini biasanya menggunakan search engine untuk menemukan website resmi dari sebuah brand, lembaga, dsb.
  4. Commercial investigation. Biasanya ditandai dengan adanya kata kunci ‘review’ dan ‘versus’. Tujuannya adalah untuk menginvestigasi produk/layanan sebelum membuat keputusan pembelian.

Apa saja atribut-atribut SEO?

Atribut SEO ada banyak. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Title tag
  • Meta description tag
  • Heading tag
  • Alt attribute/alt text
  • Hyperlink/backlink tag
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.