Internal link dalam sebuah website memiliki peran yang sangat penting. Tidak hanya bermanfaat untuk SEO, tetapi juga sebagai upaya memberi rasa nyaman dalam melakukan navigasi untuk pengunjung. Dalam praktiknya, para pemilik website kerap menggunakan related post. Namun, apakah hal itu sudah cukup?
Pemakaian related post memang memberi solusi dalam membangun link internal dalam sebuah website. Hanya saja, penerapan strategi related post sebagai strategi membangun tautan internal bakal membuat struktur website berantakan. Tidak hanya itu, link yang ada pada related post juga jarang dimanfaatkan pengunjung website.
Pentingnya Membangun Struktur Internal Link yang Teratur
Link internal pada sebuah website seharusnya diatur dengan struktur yang jelas. Artinya, Anda perlu menempatkan konten yang dianggap sebagai konten utama dan konten penunjang. Apa yang dimaksud konten utama? Konten tersebut tidak lain adalah konten yang punya isi paling berbobot dan menjadi halaman yang paling sering dikunjungi.
Sementara itu, konten penunjang adalah konten yang dibuat sebagai turunan, penjelasan lebih lanjut, atau konten sampingan dari konten utama. Selanjutnya, Anda dapat mencantumkan internal link ke konten utama di sana.
Dalam praktiknya, penggunaan konten utama bisa lebih dari satu konten. Dengan begitu, Anda pun bisa punya kebebasan luas untuk mengembangkan konten-konten pendamping yang kemudian bisa ditautkan ke konten utama.
Dengan menata struktur link internal secara baik, ada 5 manfaat utama yang bisa Anda peroleh, yaitu:
1. Membuat pengunjung nyaman dan betah
Benefit utama dari pengaturan tautan internal adalah memberi rasa nyaman kepada para pengunjung. Karena kenyamanan tersebut, visitor akan menghabiskan waktu lama di dalam website. Setelah membaca satu konten, mereka akan beralih ke konten-konten yang dianggap menarik lainnya.
2. Memudahkan navigasi website
Keuntungan berikutnya adalah membuat website punya navigasi yang mudah. Pengunjung tidak akan mengalami kesulitan ketika ingin mencari artikel atau konten menarik lain di dalam website.
3. Menghemat backlink
Internal link juga menjadi upaya untuk menghemat backlink. Dalam teknik SEO, backlink punya peran penting agar sebuah halaman punya otoritas tinggi yang kemudian dapat didistribusikan ke konten lain.
4. Membangun struktur website
Penataan tautan internal juga menjadi salah satu cara untuk membangun struktur website. Selanjutnya, struktur website yang tertata rapi memberi kemudahan bagi bot Google dalam melakukan crawl semua konten.
5. Konten website lebih mudah terindeks Google
Terakhir, Anda bisa memperoleh manfaat konten yang bisa lebih cepat terindeks oleh mesin pencari Google. Kalau ditunjang dengan konten yang bagus, masuk dalam halaman pertama hasil pencarian, bukanlah problem sulit.
Teknik Membangun Internal Link yang Baik dan Efektif
Lalu, bagaimana cara tepat dan efektif untuk membangun tautan internal yang baik dalam sebuah website? Ada 7 tips yang perlu Anda cermati, yaitu:
-
Sisipkan dalam artikel
Strategi pertama adalah pastikan bahwa link ada di dalam artikel, bukan di kolom komentar atau sidebar. Link yang ada pada sebuah artikel atau konten dikenal dengan istilah contextual link dan merupakan jenis link dengan kualitas terbaik.
-
Perhatikan anchor text
Tidak sekadar menyisipkan link pada konten artikel, Anda juga perlu memperhatikan penggunaan anchor text. Gunakan variasi anchor text yang tepat. Artinya, pilih anchor text secara natural dan punya relevansi dengan isi artikel pada tautan.
-
Cermati relevansi konten
Upaya membangun internal link juga perlu dilakukan dengan memperhatikan tingkat relevansi antara masing-masing konten. Jangan sampai Anda menghubungkan konten pendukung yang membahas tentang tema A dengan konten utama yang berkaitan tema B.
Sebagai contoh, Anda punya konten utama berupa cara membangun website mulai dari nol untuk pemula. Selanjutnya, Anda dapat menggunakan konten pendukung berupa jenis-jenis CMS populer, plugin WordPress yang wajib digunakan pada website, dan sebagainya.
-
Tak semua halaman perlu dikaitkan
Hal yang perlu diperhatikan selanjutnya dalam proses membangun tautan internal adalah, tidak semua halaman perlu dihubungkan dengan konten pendukung. Apalagi, kalau sampai Anda mencantumkan tautan pada halaman konten itu sendiri. Selain itu, hindari pula pencantuman link menuju halaman kontak dan tentang website.
-
Dofollow
Saat mencantumkan tautan internal, pastikan bahwa Anda tidak menempatkan atribut rel=”nofollow”. Penggunaan atribut ini mengindikasikan bahwa link tersebut bukanlah upaya untuk melakukan distribusi otoritas ke halaman lain.
-
Jangan terlalu banyak
Internal link yang perlu Anda bangun dalam sebuah halaman juga perlu dibatasi. Jangan sampai jumlahnya terlalu banyak. Alasannya, hal tersebut bisa berpengaruh pada tingkat kenyamanan para visitor.
Umumnya, sebuah artikel dengan panjang sekitar 500 kata disertai dengan internal link sebanyak 2 atau 3. Kalau Anda punya konten yang lebih panjang, jumlah tautan internal yang bisa dipasang juga dapat lebih banyak.
-
Pilih konten utama secara tepat
Terakhir, Anda perlu memperhatikan cara pemilihan konten utama dalam membangun tautan internal. Konten utama bisa dipilih dari konten yang populer dalam website. Untuk bisa mengetahuinya, Anda dapat mencoba beberapa metode.
Metode pertama adalah dengan memanfaatkan Google Analytics. Di situ, Anda dapat membuka Acquisition > Search Console > Landing Page dan mengatur durasi waktu ke angka 30 hari terakhir dan pilih halaman dengan jumlah klik paling banyak.
Selanjutnya, ada pula metode dengan memanfaatkan Search Console. Caranya dapat dilakukan dengan menuju ke menu Performance dan mengecek pada tab Page. Di sini, Anda bisa mengurutkan halaman sesuai dengan jumlah kliknya.
Itulah 7 tips yang bisa Anda manfaatkan internal link sebagai bagian dari upaya membangun struktur website. Selamat mencoba dan sukses dengan website-nya ya!