Posted on 2 Comments

Cara Riset Kata Kunci Website yang Mudah dan Bisa Dilakukan Siapa Saja

Apa yang perlu dilakukan pertama kali ketika ingin membangun website? Jawabannya tak lain adalah melakukan riset kata kunci atau keyword. Dengan bermodalkan keyword tersebut, Anda dapat melakukan optimasi SEO website, baik optimasi secara on page ataupun off page.

Hanya saja, tidak semua pemilik website, terutama yang pemula, tahu cara melakukan riset keyword. Bahkan, banyak pula yang tidak mengerti apa itu keyword. Definisi kata kunci tidak lain adalah kalimat atau frasa yang digunakan oleh warganet ketika melakukan pencarian pada mesin pencari seperti Google.

Google sebagai mesin pencari terpopuler, memiliki data secara komprehensif terkait kata kunci yang digunakan oleh para netizen. Oleh karena itu, para pemilik website perlu memanfaatkan keyword untuk bisa mendapatkan traffic dari mesin pencari. Hanya saja, semua itu bisa diperoleh ketika Anda tahu cara riset keyword yang tepat.

Cara Melakukan Riset Kata Kunci

Untuk bisa memperoleh kata kunci yang tepat, sebenarnya tidak terlalu sulit. Bahkan, Anda tidak perlu menjadi seorang mastah untuk bisa melakukannya. Apalagi, Google menyediakan tool yang bisa dimanfaatkan secara gratis oleh para pemula. Tool tersebut adalah Google Keyword Planner.

Hanya saja, Anda tidak bisa serta-merta memasukkan kata kunci tertentu pada Keyword Planner dan memilih keyword. Kesalahan yang kerap dilakukan pemula adalah memilih keyword sepi peminat. Sementara itu, mereka yang telah berpengalaman kerap salah hanya karena mengutamakan keyword dengan tingkat pencarian tinggi.

Oleh karena itu, riset keyword tidak sekadar tentang cara menggunakan Keyword Planner. Anda juga perlu memahami cara riset kata kunci yang tepat. Ada 6 tahapan dalam praktiknya, yaitu:

1. Buat daftar topik yang relevan

Langkah awal untuk melakukan riset kata kunci adalah dengan memilih topik paling umum dari apa yang ingin Anda masukkan ke dalam blog atau website. Biasanya, Anda akan mendapatkan antara 5-10 kelompok topik. Dari kelompok topik ini, Anda akan lebih mudah dalam menghasilkan kata kunci.

Jika Anda adalah seorang blogger biasa, topik ini adalah hal-hal yang berhubungan dengan niche blog Anda. Jika Anda menggunakan situs untuk berjualan, topik umum adalah apa yang paling sering muncul dalam percakapan penjualan oleh calon pembeli. Posisikan diri Anda sebagai buyer persona: topik apa yang kira-kira akan dicari oleh target audiens yang Anda inginkan agar bisnis Anda ditemukan?

Contohnya saja, bisnis yang Anda jalankan adalah bisnis perangkat lunak untuk marketing. Beberapa topik yang mungkin akan muncul misalnya: inbound marketing, blogging, email marketing, marketing analytics dan lain sebagainya.

2. Ketahui tentang keyword intent

jenis-jenis keyword intent untuk riset kata kunci

Setiap kata kunci punya maksud dan tujuan berbeda. Oleh karena itu, para praktisi digital marketing membagi keyword dalam 4 jenis berdasarkan maksud dan tujuannya, yaitu:

  • Commercial investigation keyword

Keyword yang satu ini merupakan jenis yang punya tingkat persaingan tinggi dan kerap digunakan oleh pemilik toko online. Pencarinya punya keinginan untuk melakukan transaksi pembelian, tetapi masih ingin melakukan riset tentang produk yang mereka minati.

Contoh kata kunci yang termasuk pada kategori ini di antaranya adalah “harga handphone Samsung terbaru di bawah 5 juta”, “tempat kursus Bahasa Inggris terbaik di Surabaya”, “harga kamera dslr murah di bawah 5 juta”, dan sebagainya.

  • Informational intent keyword

Keyword selanjutnya menjadi indikator keinginan mencari informasi tertentu. Contohnya, “cara membuat website”, “nilai tukar rupiah hari ini”, “gejala positif virus corona”, dan lain-lain.

  • Transactional intent keyword

Transactional intent adalah keyword yang menjadi indikator bahwa pencarinya sudah siap melakukan transaksi. Kata kunci jenis ini kerap disertai dengan embel-embel “jual” atau “beli”.

  • Navigational intent keyword

Terakhir adalah keyword navigational. Jenis keyword ini umumnya punya nilai pencarian tinggi tapi tak memberi manfaat. Contoh, “Kaskus”, “Facebook”, “Twitter”, dan sebagainya.

3. Ketahui jenis keyword yang tepat

homepage keywordtool.io untuk riset kata kunci

Ketika ingin riset kata kunci, Anda tidak perlu mencarinya satu-persatu. Dengan cara yang tepat, Anda bisa memperoleh keyword utama beserta turunannya dalam jumlah banyak. Untuk melakukannya, Anda dapat mengombinasikan Keywordtool.io dengan Keyword Planner.

Keywordtool.io bisa dipakai untuk mencari keyword turunan dari sebuah kata kunci. Dengan cara ini, Anda bisa memperoleh ratusan kw turunan secara singkat. Copy dan paste kw tersebut ke Notepad. Selanjutnya, masukkan masing-masing kw turunan di Keyword Planner untuk mengetahui tingkat persaingan dan pencariannya.

Saat menggunakan Keyword Planner, jangan lupa untuk mengubah pengaturan bahasa dan negara. Kalau ingin membangun website berbahasa Indonesia, pilih keduanya pada opsi Indonesia.

4. Riset Kata Kunci: Analisis tingkat kesulitan

hasil riset keyword termexplorer

Setiap kw punya tingkat kesulitan berbeda. Agar Anda bisa memperoleh hasil yang maksimal, pilih keyword yang punya angka pencarian tinggi dan tingkat kesulitan relatif rendah. Untuk langkah yang satu ini, ada tool praktis yang bisa dimanfaatkan, yakni TermExplorer.

Hanya saja, tool ini merupakan aplikasi berbayar. Namun, Anda dapat mencobanya secara gratis. Melalui penggunaan Term Explorer, analisis tingkat kesulitan kw dapat dilakukan cukup dalam 3 langkah sederhana.

5. Long-tail keyword

mencari longtail keyword salah satu cara riset kata kunci

Saat mengincar sebuah keyword, jangan hanya mengandalkan kw bervolume pencarian tinggi. Namun, Anda juga perlu mempertimbangkan daya tahan penggunaan kw tersebut. Solusinya, Anda bisa memanfaatkan long-tail keyword.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan long-tail keyword. Keywordtool.io adalah salah satu metodenya. Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan pencarian terkait yang ada di Google. Sebagai tambahan, ada pula tool lainnya seperti Google Analytics, Ubersuggest, SEMRush, dan sebagainya.

6. Riset Kata Kunci: Menilai Performa

 

Terakhir, Anda juga perlu melakukan penilaian terhadap performa kw yang sudah digunakan. Tidak hanya menilai, tetapi ada pula langkah selanjutnya yakni meningkatkan performa kw tersebut. Untuk melakukan hal ini, Anda bisa memanfaatkan Google Analytics yang telah dihubungkan ke Google Webmasters Tool.

Melalui Google Analytics, Anda bisa memperoleh berbagai data penting terkait website. Data-data tersebut mencakup number of visit, pages per visit, bounce rate, average visit duration, serta percent of new visits untuk masing-masing keyword. Lengkap dan praktis.

Dengan data ini, Anda kemudian bisa melakukan penilaian tentang kata kunci yang perlu ditingkatkan performanya. Caranya bisa dilakukan dengan membuat konten baru yang isinya memiliki relevansi tinggi dengan kw.

Bagaimana Cara Menemukan Keyword yang Cocok untuk Website Anda?

Setelah Anda tahu bagaimana cara riset kata kunci, saatnya untuk menyempurnakan strategi Anda dengan memilih keyword yang tepat. Bagaimana langkah-langkahnya?

1. Pahami tiga faktor penting dalam memilih kata kunci yang baik

Sebelum Anda memilih kata kunci dan mengharapkan konten yang Anda buat berhasil menjangkau yarget audiens, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam memilih kata kunci:

  • Relevansi

Google akan memberikan peringkat setiap konten berdasarkan relevansinya. Di sinilah konsep search intent bekerja. Artinya, konten Anda hanya akan masuk ke dalam peringkat untuk kata kunci jika memenuhi kebutuhan pencari.

  • Otoritas

Google akan memberikan nilai lebih pada sumber yang dianggap otoritatif. Ini artinya Anda harus melakukan semua yang Anda bisa untuk menjadi sumber otoritatif. Caranya adalah dengan memperkaya situs Anda dengan konten informasi yang bermanfaat dan mempromosikan konten tersebut untuk mendapatkan tanggapan dari audiens.

  • Volume

Anda mungkin akan mendapatkan peringkat di halaman pertama untuk kata kunci tertentu. Tapi jika tidak ada orang yang mencarinya, maka tidak akan ada traffic yang masuk ke situs Anda. Ini sama seperti mendirikan toko di kota hantu.

Volume diukur dengan menggunakan MSV (Monthly Search Volume). MSV dihitung dengan melihat berapa kali kata kunci dicari per bulan oleh seluruh audiens.

2. Periksa campuran head terms dan long-tail keywords

Head terms adalah kata kunci utama yang biasanya lebih pendek dan umum. Panjangnya terdiri antara satu sampai tiga kata. Sementara long-tail keywords lebih panjang. Biasanya berupa frasa yang terdiri lebih dari 3 kata.

Anda harus memastikan bahwa Anda memiliki campuran jumlah kata kunci utama dan long-tail keyword yang seimbang. Hal ini akan memberikan Anda strategi kata kunci yang seimbang dengan sasaran jangka panjang dan keuntungan jangka pendek. Kata kunci utama memang lebih sering dicari atau ditelusuri, tapi ini akan membuat situs Anda jauh lebih kompetitif karena banyak situs yang menggunakan kata kunci serupa. Simak dua contoh kata kunci dan long-tail keyword berikut ini:

  • Cara menulis konten blog yang bagus
  • Konten blog

Menurut Anda, kata kunci yang mana yang lebih banyak dicari? Ya, jawabannya adalah kata kunci kedua. Kata kunci “konten blog” termasuk ke dalam kata kunci utama yang volume penelusurannya tinggi. Ini akan memberikan banyak traffic untuk situs Anda. Tapi orang biasanya tidak akan cukup hanya dengan kata kunci utama. Mereka akan menggunakan sesuatu yang lebih spesifik untuk menjawab rasa penasaran mereka. Karena itu, kata kunci “cara menulis konten blog yang bagus” biasanya lebih diminati. Mengapa?

Ketika seseorang mencari sesuatu yang lebih spesifik, biasanya mereka adakah orang yang lebih cocok atau memiliki kualifikasi lebih untuk produk yang Anda tawarkan ketimbang mereka yang mencari dengan kata kunci utama yang lebih umum. Karena long-tail keyword biasanya lebih panjang dan lebih spesifik, lebih mudah untuk mengetahui apa yang sebenarnya dicari oleh orang yang melakukan penelusuran dengan kata kunci tersebut. Orang yang mencari hanya dengan menggunakan kata kunci “konten blog” mungkin saja menelusurinya tanpa tujuan yang terkait dengan bisnis Anda.

Karena itu, periksa kembali daftar kata kunci yang akan Anda gunakan. Pastikan perpaduan antara kata kunci utama yang umum dengan long-tail keyword memiliki komposisi yang baik dan saling mendukung.

3. Lihat peringkat kompetitor Anda yang menggunakan kata kunci tertentu

Ketika kompetitor Anda melakukan sesuatu, bukan berarti Anda harus melakukannya juga. Sama halnya ketika Anda memilih kata kunci. Hanya karena kata kunci A penting bagi pesaing Anda, bukan berarti itu juga penting bagi Anda. Tapi dengan memahami kata kunci apa yang coba ditargetkan oleh kompetitor juga bisa membantu Anda mengevaluasi daftar kata kunci yang Anda gunakan.

Jika dalam satu kata kunci yang sama pesaing Anda memperoleh peringkat lebih tinggi, Anda bisa merancang strategi bagaimana agar kata kunci tersebut meningkat pencariannya di situs Anda. Namun, tetap jangan abaikan hal-hal yang dianggap tidak penting oleh pesaing Anda. Ini bisa menjadi peluang bagi Anda untuk unggul di bagian tersebut.

4. Gunakan Google Keyword Planner untuk mengurangi daftar kata kunci Anda

Setelah Anda menemukan perpaduan kata kunci yang tepat, saatnya untuk mempersempit daftar Anda dengan menggunakan data kuantitatif. Ada banyak tools yang bisa Anda gunakan, tapi perpaduan Google Keyword Planner dengan Google Trends sudah cukup baik.

Dengan Google Keyword Planner, Anda bisa mendapatkan penelusuran dan taksiran traffic untuk kata kunci yang sedang Anda pertimbangkan. Selanjutnya, ambil informasi yang Anda dapatkan dari sana dan gunakan Google Trends untuk mengisi beberapa bagian yang kosong.

Manfaatkan Google Keyword Planner untuk menandai istilah di dalam daftar Anda yang punya volume penelusuran terlalu sedikit (atau terlalu banyak) dan tidak membantu Anda mencapai target. Tapi sebelum menghapusnya, periksa dulu riwayat dan proyeksinya dengan menggunakan Google Trends. Anda mungkin akan menemukan beberapa kata kunci dengan volume rendah yang mungkin akan meningkat nantinya.

Anda mungkin juga akan menemukan beberapa istilah yang terlalu berat. Anda bisa membuangnya, tapi gunakan Google Trends terlebih dahulu. Tools ini akan membantu Anda menentukan istilah mana yang sedang naik daun. Dengan begitu, Anda bisa tahu keyword mana yang akan menjadi fokus Anda.

Itulah ulasan lengkap mengenai cara riset kata kunci dan bagaimana cara menentukan kata kunci yang sesuai untuk situs atau blog Anda. Pastikan untuk melakukan evaluasi ulang kata kunci Anda untuk melihat seberapa efektif penggunaannya. Hal ini biasa dilakukan oleh pemilik bisnis, situs atau blog sekali sebulan atau lebih sering lagi.

Nah, itulah panduan lengkap yang bisa Anda lakukan dalam upaya meningkatkan optimasi website dengan riset kata kunci yang tepat. Selamat mencoba.

2 thoughts on “Cara Riset Kata Kunci Website yang Mudah dan Bisa Dilakukan Siapa Saja

  1. terimakasih banyak atas artikel yang di berikan sangat jelas dan detail

  2. Artikelnya sangat bermanfaat, saya masih kesulitan dalam pencarian kata kunci.. Terima kasih, artikel ini membuat pikiran saya tercerahkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.