Posted on Leave a comment

Setelah Menerapkan Strategi SEO, Begini Cara Menilai Kinerja SEO!

Sudah menerapkan berbagai strategi SEO, mulai dari on-page SEO hingga off-page SEO? Kalau kamu sudah menerapkan berbagai strategi tersebut, menilai kinerja SEO menjadi langkah evaluasi yang juga perlu kamu lakukan.

Mengapa kinerja SEO perlu ditinjau dan dinilai kembali?

Dengan mengetahui kinerja SEO website, kamu bisa tahu apakah strategi SEO yang sudah kamu terapkan berhasil atau masih perlu diperbaiki.

Masalahnya, bagaimana cara menilai kinerja SEO?

Menilai kinerja SEO sebenarnya bukanlah hal yang sulit. Pasalnya, kamu tinggal melakukan testing dengan berbagai tool dalam rangka mendapatkan data tentang kunjungan audiens ke website-mu. Beberapa tool juga bisa memberikanmu data mengenai aspek on-page apa yang belum terpenuhi dengan baik.

Oke, jadi semakin penasaran bagaimana cara menilai kinerja SEO?

Yuk, cari tahu jawabannya di artikel berikut!

4 Cara Mudah Menilai Kinerja SEO

Ada empat cara yang bisa kamu terapkan untuk mengukur kinerja SEO. Cara-cara yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Mengintegrasikan Search Console dan Google Analytics
  2. Melakukan crawling dengan tool khusus
  3. Melakukan penilaian kinerja keyword
  4. Melakukan analisis performa konten

Yuk, pelajari satu per satu cara menilai kinerja SEO di atas.

Mengintegrasikan Search Console dan Google Analyticswi

Kinerja seo

Sebagai seorang praktisi SEO, Google Analytics merupakan sebuah tool yang begitu bermanfaat untuk mengetahui kinerja SEO website kamu.

Mengapa demikian? Google Analytics bisa memberikan banyak informasi. Salah satu contohnya adalah mengetahui konten seperti apa yang banyak dilihat audiens di website kamu. Caranya adalah dengan mengetahui page mana yang banyak dikunjungi audiens.

Selain itu, masih ada hal lain yang bisa kamu ketahui. Kamu bisa ketahui selengkapnya di penjelasan selanjutnya.

Bagaimana cara mengintegrasikan Search Console dan Google Analytics? Caranya sangat simpel.

Kamu perlu menginstal plugin Site Kit terlebih dahulu. Salah satu fitur yang ada di plugin ini adalah Google Analytics. Caranya adalah sebagai berikut.

  1. Login sebagai admin website-mu. Buka dashboard website.
  2. Kunjungi menu Plugins di dashboard website-mu. Lalu, pilih menu Add New.
  3. Cari plugin Site Kit by Google.
  4. Klik Install Now.
  5. Klik Activate.
  6. Setelah itu, kamu perlu mengklik tombol Start Setup. Setup ini diperlukan untuk mengatur (setting) Google Analytics di website-mu.
  7. Kamu akan diminta untuk sign-in lagi dengan akun Google. Klik Sign In with Google.
  8. Berikan izin akses kepada plugin untuk mengakses data akun Google kamu. Lalu, klik Continue.
  9. Lanjutkan melakukan setup dengan melakukan tiga langkah berikut, yaitu:
    1. Melakukan verifikasi kepemilikan website.
    2. Memberikan izin akses data akun Google.
    3. Melakukan setup Search Console.

Nantinya akan ada bantuan tersendiri dari plugin untuk melakukan setup di tiga aspek tersebut.

  1. Setelah itu, klik tombol Go to My Dashboard. Kamu akan di-redirect menuju dashboard website.
  2. Selanjutnya, kamu bisa melihat menu Site Kit di sidebar dashboard halaman admin.
  3. Klik menu Site Kit, lalu pilih menu Analytics.
  4. Lalu, pilih nama Account dan Property yang ingin kamu ketahui Analytics-nya.
  5. Klik tombol Configure Analytics.

Setelah menginstal Site Kit, kamu juga bisa masuk ke Search Console. Lakukan konfigurasi Search Console lebih lanjut setelah mengatur Google Analytics.

Jika sudah selesai, kamu hanya tinggal menunggu. Biasanya butuh beberapa hari agar dua tool ini bisa mengumpulkan statistik data mengenai website-mu.

Nah, informasi-informasi inilah yang nantinya bisa kamu gunakan untuk mengoptimasi website page-mu lebih lanjut.

Memangnya, informasi-informasi seperti apa yang bisa kamu dapatkan dari Google Analytics? Ada banyak informasi yang bisa kamu dapatkan, misalnya seperti:

  1. Trafik kunjungan ke website. Dari sini, laman mana saja di website-mu yang banyak dikunjungi para audiens juga bisa diketahui.
  2. Karena tahu laman mana saja yang banyak dikunjungi, kamu jadi bisa tahu juga topik apa yang banyak digemari audiens ketika mengunjungi website-mu. Alhasil, kamu bisa mengembangkan topik tersebut lebih supaya bisa menggaet lebih banyak audiens. Tentu, ini bukan berarti kamu jadi mengabaikan topik lainnya.
  3. Seberapa tinggi bounce rate yang page-mu miliki.
  4. Session duration, yaitu berapa lama audiens mengunjungi website-mu setiap kali kunjungan. Poin ini menjadi informasi tambahan untuk poin bounce rate yang disebutkan sebelumnya. Pasalnya, semakin tinggi bounce rate, biasanya semakin rendah juga session duration-nya.
  5. Traffic channel, yaitu dari mana trafik kunjungan menuju website-mu berasal. Apakah dari pencarian organik, media sosial, atau referral dari situs lain.

Nah, dari informasi-informasi di atas, kamu bisa:

  • Menentukan topik-topik yang masih berkaitan dengan topik yang tinggi trafiknya. Misalnya, jika konten-konten berkaitan dengan digital marketing memiliki trafik yang tinggi, maka kamu bisa mengembangkan konten-konten yang masih berkaitan dengan topik terkait.
  • Memperbaiki konten. Ini sangat berkaitan dengan bounce rate dan session duration. Tinjau kontenmu untuk mengetahui apakah sudah cukup berbobot dan nyaman dibaca (konten terlalu padat dengan teks, tidak ada gambar ilustrasi, font terlalu kecil, dsb.)
  • Menilai apakah SEO-mu berhasil. Pencarian organik adalah aspek penting yang perlu dipertimbangkan kalau kamu mau menilai kinerja SEO. Pasalnya, jika trafik yang datang melalui pencarian organik tinggi, ini artinya kamu sukses menerapkan SEO untuk page-mu.

Melakukan crawling menggunakan tool khusus

Kinerja seo

Selain menggunakan Google Analytics, kamu juga bisa menilai kinerja SEO dengan melakukan crawling.

Apa itu crawling? Singkatnya, crawling merupakan rangkaian proses yang dilakukan search engine untuk menjelajah page website dan mengumpulkan informasi mengenai website tersebut.

Dari proses crawling ini, nantinya search engine akan melakukan indexing (pengindeksan) dan archieving (pengarsipan).

Dengan melakukan crawling dan archieving, nantinya search engine akan bisa menyajikan hasil pencarian sesuai kata kunci terkait dengan lebih mudah.

Lantas, mengapa kita perlu melakukan ini untuk menilai kinerja SEO?

Crawling bisa kita lakukan untuk mengetahui banyak hal, misalnya:

  • Mengetahui apakah ada page yang error dan tidak bisa ditampilkan
  • Mengetahui apakah ada broken link
  • Apakah ada meta tag yang kosong
  • Apakah ada duplikat internal link, dsb.

Terkesan sulit? Tidak perlu khawatir. Kamu tinggal menggunakan tool untuk melakukan crawling.

Beberapa tool yang bisa kamu gunakan misalnya seperti:

  1. ScreamingFrog SEO Spider
  2. BeamUsUp SEO Crawling Software
  3. WildShark SEO Spider

Tiga tool di atas merupakan tool yang bisa kamu gunakan baik secara gratis maupun berbayar. Tentu saja, fiturnya akan semakin lengkap jika kamu menggunakan tool versi berbayar.

Bagaimana cara menggunakan tool tersebut?

Kami akan memberikan contoh penggunaan tool ScreamingFrog SEO Spider. Secara umum, penggunaan tiga tool tersebut mirip satu dengan yang lainnya.

  1. Pertama, download software tool dan lakukan instalasi software tersebut.
  2. Lalu, masukkan alamat domain website-mu di laman crawler tool.
  3. Tunggu sebentar. Crawler akan memeriksa website-mu. Nantinya, kamu akan mendapatkan informasi mengenai page yang tersedia di domain yang diinput.

Hasilnya akan ada banyak tab yang ditampilkan. Misalnya seperti tab Page Titles, Meta Description, Meta Keywords, H1, H2, Images, Internal, External, dsb.

Misalnya, pada tab Meta Description, kamu akan mengetahui page mana saja yang masih belum ada meta description-nya. Dengan cara ini, kamu bisa cek kembali postingan tersebut dan menambahkan met description sebagai salah satu aspek penting on-page SEO.

Alih-alih mengecek satu per satu webpage kamu, crawler bisa membantu untuk mengetahui aspek on-page SEO apa yang perlu diperbaiki di ratusan page sekaligus.

Melakukan penilaian kinerja keyword

Kinerja Seo

Setelah menilai kinerja SEO melalui Google Analytics, kamu pasti jadi tahu berapa trafik yang masuk untuk setiap page-nya.

Barangkali kamu kecewa karena penggunaan keyword yang kamu gunakan pada suatu page tidak menghasilkan trafik sesuai dengan harapan. Lantas, kamu jadi ragu dengan riset keyword yang kamu lakukan sebelumnya.

Sebenarnya, ini merupakan hal yang wajar. Bagaimana mengatasinya?

Ada dua poin yang perlu kamu perhatikan di sini, yaitu:

  1. Bagaimana performa impresimu. Untuk mengetahui performa impresi, ada dua data yang kamu butuhkan: impression dan average visits per month. Performa impresi bisa kamu dapatkan dengan membagi average visits per month dengan total impression. Semakin mendekati angka 1, maka performa impresi sebuah page semakin bagus.
  2. Bagaimana performa CTR (Click-Through Rate) page-mu. CTR adalah berapa kali page-mu diklik pada saat masuk di hasil pencarian. CTR dihitung dengan cara (total klik : jumlah impresi) x 100%. Semakin tinggi persentase CTR sebuah page, maka semakin baik juga kinerja keyword yang kamu gunakan.

Dua poin di atas memiliki keterkaitan erat dengan impresi. Impresi sendiri bisa didefinisikan sebagai jumlah view yang didapatkan oleh sebuah page dalam sebuah website.

Lantas, mengapa dua poin tersebut menjadi poin yang perlu diperhatikan?

Performa impresi bisa menggambarkan kinerja keyword yang kamu gunakan dalam sebuah page. Jika hasilnya kurang baik, kamu bisa melakukan dua hal berikut:

  • Meningkatkan impression dengan cara memperbaiki page yang sudah ada, atau
  • Melakukan riset keyword lanjutan untuk menemukan keyword baru dan menggunakan keyword tersebut untuk membuat konten baru yang relevan.

Lalu apa yang perlu dilakukan jika performa CTR kurang baik?

Dibandingkan dengan memperbaiki performa impresi, meningkatkan performa CTR relatif lebih mudah. Performa CTR bisa ditingkatkan dengan mengganti meta title dengan kalimat yang lebih menarik.

Alasannya, meta title yang menarik bisa lebih menarik audiens untuk berkunjung ke website-mu. Dengan demikian, total klik bisa meningkat jumlahnya.

Melakukan analisis performa konten

Kinerja Seo

Selain tiga hal di atas, menilai kinerja SEO bisa dilakukan dengan melakukan analisis terhadap konten itu sendiri. Bagaimanapun juga, konten adalah hal yang krusial dalam optimasi SEO.

Bagaimana caranya?

Kamu perlu membaca ulang konten yang sudah diposting. Lalu, pertimbangkan juga data yang sudah didapatkan dari Google Analytics.

Coba baca ulang konten-konten yang memiliki trafik rendah. Jika dilihat dari kacamata audiens, kira-kira masalah apa yang menyebabkan trafiknya rendah atau memiliki bounce rate tinggi?

Apakah kontenmu:

  • ditulis dengan bahasa yang terlalu bertele-tele?
  • ditulis dengan bahasa yang terlalu teknis sehingga menyulitkan orang awam untuk memahaminya?
  • ditulis secara asal-asalan, kurang riset, dsb.?
  • disajikan dengan cara yang membosankan? (tanpa ilustrasi/infografis, paragraf yang terlalu padat, font yang terlalu kecil)
  • ditulis dengan cara memplagiasi konten dari website lain?
  • kurang sesuai dengan search intent?
  • terlalu salesy alias ‘jualan banget’?

Nah, kalau kontenmu masih kurang bagus kualitasnya, tidak ada salahnya untuk merombak konten tersebut atau membuat konten baru.

Kamu bisa tetap gunakan keyword yang sama, atau menggunakan keyword baru setelah melakukan riset keyword sekali lagi.

Kali ini, pastikan untuk membuat konten dengan benar. Lakukan riset dengan baik, tulis berdasarkan fakta yang ada, lalu pastikan juga artikel-artikelmu SEO-friendly.

Kalau bisa, tambahkan juga infografis dan/atau ilustrasi untuk memberikan selingan pada bacaan. Dengan cara ini, audiens tidak akan terlalu lelah setelah membaca teks yang panjang.

Tak lupa, lakukan juga optimasi on page dan off page SEO agar konten yang kamu buat populer dan bisa masuk laman awal hasil pencarian Google.

Itulah empat cara untuk menilai kinerja SEO. Supaya makin mantap, kamu bisa menerapkan tidak hanya satu cara saja melainkan keseluruhan cara yang sudah disebutkan. Bagaimanapun juga, cara-cara yang disebutkan memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya.

Dengan menilai kinerja SEO melalui berbagai cara tersebut, kamu bisa menilai SEO yang sudah kamu terapkan di website secara menyeluruh—mulai dari on page SEO hingga isi konten secara keseluruhan.

Kalau kamu ingin membuat konten yang berkualitas dalam waktu yang singkat, kamu bisa percayakan pembuatan konten kepada Kontenesia!

Kontenesia sudah melayani lebih dari puluhan ribu klien dari berbagai latar belakang bisnis—mulai dari startup, UMKM, hingga institusi/lembaga besar tingkat nasional. Kontenesia juga bisa kamu percaya untuk penulisan artikel berbagai niche sesuai dengan kebutuhan bisnis

Kontenesia akan memastikan bahwa konten yang dibuat berkualitas. Tak hanya berbobot, tetapi juga lolos plagiasi dan tentunya SEO-friendly.

Selain itu, Kontenesia juga menyediakan berbagai jasa lainnya. Misalnya seperti jasa copywriting dan media placement.

Penasaran dan ingin tahu berbagai layanan Kontenesia selengkapnya? Cari tahu lebih lanjut berbagai layanan Kontenesia dengan mengunjungi laman berikut.

 

FAQ

Mengapa menilai kerja SEO penting?

Dengan mengetahui kinerja SEO website, kamu bisa tahu apakah strategi SEO yang sudah kamu terapkan berhasil atau masih perlu diperbaiki.

Cara apa saja yang bisa dilakukan untuk menilai kerja SEO?

Berikut adalah beberapa cara yang bisa digunakan untuk menilai kerja SEO:

  1. Mengintegrasikan Search Console dan Google Analytics
  2. Melakukan crawling dengan tool khusus
  3. Melakukan penilaian kinerja keyword
  4. Melakukan analisis performa konten

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.