Sulit dibayangkan bagaimana sebuah bisnis bisa sukses tanpa strategi marketing. Bagaimana konsumen bisa mengenal sebuah produk jika tidak ada yang memperkenalkan dan memasarkan produknya? Jika melihat ulasan salah satu artikel Forbes tentang apa yang terjadi jika sebuah bisnis mengabaikan proses marketing, usaha tersebut mungkin masih tetap bisa berjalan, tetapi pembelinya, ya, itu-itu saja.
Kalau kamu seorang pelaku bisnis, mempelajari dan menentukan strategi marketing yang tepat menjadi suatu hal yang penting untuk dilakukan. Dengan begitu, produk bisa diketahui, dikenal, dan tentunya dibeli oleh calon konsumen.
Definisi Strategi Marketing
Belum lengkap rasanya jika mengulas strategi pemasaran tanpa memahami definisi ‘strategi pemasaran’ itu sendiri. Mengacu pada dua kata yang digunakan, istilah ini merujuk pada taktik yang dilakukan untuk melakukan kegiatan pemasaran sebuah produk.
Management Study Guide mendefinisikan strategi pemasaran sebagai keseluruhan rencana yang disusun perusahaan untuk menjangkau calon pembeli, serta mengubah pembeli biasa menjadi pelanggan sebuah produk. Jadi, mulai dari pendekatan ke calon pembeli hingga menjadikan orang tersebut pelanggan, itulah yang dimaksud strategi pemasaran.
Lalu, mengapa pelaku bisnis perlu mempelajari strategi pemasaran?
Alasan utamanya tentu berkaitan dengan penjualan produk. Pelaku bisnis perlu tahu bagaimana cara agar produknya dikenal dan dibeli oleh target pasarnya, termasuk bagaimana mengefektifkan sumber daya yang ada untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.
Langkah-langkah Penentuan Strategi Marketing
Strategi marketing memiliki beragam bentuk pengaplikasian. Dalam prosesnya, pelaku bisnis tidak hanya bisa menggunakan satu strategi saja. Meski begitu, bukan berarti kamu bisa melakukan semua strategi tersebut dalam satu waktu. Ingat, selalu ada sumber daya yang diperlukan saat melakukan kegiatan marketing–dan sumber daya ini sebaiknya tidak digunakan secara ‘boros’.
Ada beberapa langkah yang perlu kamu ketahui dan lakukan untuk menentukan strategi marketing yang tepat dan cocok untuk produk dan target pasar, yaitu:
1. Lakukan riset pasar
Riset pasar merupakan langkah awal untuk melakukan evaluasi terhadap situasi yang ada. Baik itu di lingkungan internal yang mengacu pada kondisi bisnis yang kamu jalani, maupun lingkungan eksternal yang mengacu pada target pasar yang dibidik.
Aspek internal perlu dipelajari untuk mengetahui seberapa mampu bisnismu menjawab permasalahan produksi dan kebutuhan pasar, misalnya dari segi kecukupan tenaga kerja, modal, dan alat-alat yang dibutuhkan untuk proses produksi.
Adapun aspek eksternal sebuah bisnis penting diketahui untuk memetakan siapa saja target pasar dari produk yang kamu tawarkan. Dengan begitu kamu bisa lebih fokus dan jeli saat melakukan pemasaran.
2. Lakukan analisis lanjutan terhadap target pasar
Setelah mengetahui siapa target pasar dan apa saja kekuatan internal yang kamu miliki, langkah selanjutnya adalah mengenali target pasarmu lebih dalam. Hal yang perlu kamu lakukan adalah mengetahui jawaban dari beberapa pertanyaan berikut:
- Produk seperti apa yang biasanya mereka beli? Pengetahuan ini dapat membantumu mengembangkan produk sesuai dengan kebutuhan pasar;
- Bagaimana cara target pasar membeli produk tersebut? Dengan mengetahui jawaban dari pertanyaan ini, pemilik bisnis bisa lebih mudah dalam menentukan kanal pemasaran yang tepat dan sering digunakan target pasar. Calon konsumen pun akan lebih mudah dijangkau.
- Tren apa yang sedang happening? Mengetahui tren tidak hanya bermanfaat untuk mengetahui bagaimana preferensi terkini masyarakat terhadap jenis produk yang kamu jual tetapi juga memudahkanmu mencari topik dan gaya komunikasi yang tepat dalam proses pemasaran.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa menyesuaikan produk dengan preferensi pembeli, menggunakan kanal pemasaran yang sering digunakan pembeli untuk berbelanja, serta memasukkan tren ke dalam pengembangan produk bisa dijadikan salah satu strategi marketing untuk memudahkan proses penjualan.
3. Lakukan riset terhadap kompetitor
Selain riset dan analisis pasar, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah mempelajari tentang siapa kompetitormu dan bagaimana mereka bekerja. Hal ini penting untuk dilakukan, yaitu agar kamu bisa:
- Mempelajari kelebihan produk maupun strategi marketing kompetitor, lalu mengadaptasi atau meniru kelebihan tersebut.
- Mencari celah inovasi dari strategi pemasaran kompetitor.
- Membuat promosi yang membuat produkmu terlihat lebih unggul dibandingkan produk
4. Susun rencana
Setelah riset terhadap target pasar dan kompetitor sudah dilakukan, kamu bisa mulai menyusun dan mengeksekusi strategi marketing–mu. Sebagai referensi, kamu bisa menerapkan beberapa strategi pemasaran yang akan disajikan pada penjelasan berikutnya.
Lakukan uji coba atas strategi marketing yang ingin dieksekusi
Untuk mendapatkan gambaran keberhasilan strategi marketing yang sudah kamu susun, lakukanlah uji coba terlebih dahulu. Melalui uji coba ini, kamu bisa mengetahui apa persepsi publik terhadap produk dan taktik pemasaranmu.
Jika memungkinkan, kamu bisa meminta feedback dari para ‘responden’ yang mengikuti kegiatan uji coba tersebut. Jika target memberikan umpan balik yang baik, berarti strategi yang diterapkan sudah bagus dan kamu bisa langsung menerapkannya ke situasi pemasaran yang sebenarnya.
Jika setelah diterapkan uji coba tersebut positif mendatangkan penjualan, kamu bisa terus menggunakan pola marketing tersebut. Adapun jika belum berhasil mendatangkan penjualan, coba kaji ulang strategi yang diterapkan. Pertimbangkan juga untuk mengubah strategi jika diperlukan.
Macam-macam Strategi Pemasaran
Kira-kira, apa saja sih strategi yang bisa kamu gunakan dalam melakukan pemasaran? Ada banyak ragam strategi pemasaran yang bisa diterapkan, masing-masing tentu memiliki kelebihan dan kekurangan.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah jenis strategi yang bisa kamu gunakan dalam menjalankan kegiatan pemasaran.
1. Content marketing
Content marketing merupakan salah satu strategi yang sudah populer digunakan di era internet seperti sekarang. Sesuai dengan namanya, strategi pemasaran ini mengedepankan konten sebagai media pemasarannya.
Konten-konten yang dimaksud bisa berupa konten infografis, artikel blog, buku elektronik (e-book), siniar (podcast), hingga video.
Jika kamu memilih strategi ini untuk memasarkan produk, pastikan untuk membuat konten yang menarik sehingga target pasar tertarik dan terpengaruh untuk menggunakan produk yang kamu tawarkan.
2. Earned media
Dibandingkan content marketing, earned media merupakan strategi pemasaran yang cenderung lebih pasif karena strategi pemasarannya mengandalkan pengakuan pengguna atas kualitas suatu produk.
Kesaksian atau testimonium ini tidak hanya berisi gambaran tentang kualitas produk tetapi juga berupa rekomendasi personal dari satu orang ke orang lain atau berbagi review di platform online.
Jika dana pemasaran cukup tinggi, kamu juga bisa menggandeng orang-orang terkenal atau memiliki popularitas tinggi seperti key opinion leader (KOL) dan/atau influencer untuk mempromosikan produkmu.
Menggandeng KOL atau influencer dapat meningkatkan gengsi atau prestise produk. Selain itu, cara ini juga membantu calon pembeli mengenal sebuah produk sebagai produk berkualitas tinggi. Hal ini dikarenakan orang-orang yang mengikuti akun mereka memiliki kepercayaan terhadap rekomendasi mereka.
3. Paid marketing
Strategi seperti apakah paid marketing itu? Singkatnya, kamu perlu membuat iklan berbayar. Iklan yang dibuat bisa ditayangkan di berbagai media—baik media digital maupun nondigital.
Salah satu contoh media digital yang masif digunakan untuk paid marketing akhir-akhir ini adalah social media ads seperti Facebook ads, TikTok ads, dan Instagram ads.
Selain melalui media sosial, iklan televisi, baliho, maupun iklan di koran juga merupakan contoh penerapan paid marketing. Jadi, intinya kamu perlu membayar sejumlah uang untuk beriklan di sebuah media.
4. Social media marketing
Strategi pemasaran yang satu ini memfokuskan kegiatan pemasaran hanya melalui media sosial, secara organik, tanpa adanya iklan berbayar seperti yang disebutkan di poin sebelumnya.
Jika kamu masih dalam tahap memulai bisnis, apalagi dengan produk yang belum banyak dikenal publik, mungkin kamu jadi penasaran—apakah bisa mendatangkan pembeli bila berpromosi secara gratis lewat media sosial?
Jawabannya, tentu bisa! Sudah banyak kisah bisnis sukses yang mengandalkan social media marketing gratisan. Namun demikian, dibutuhkan kesabaran ekstra untuk membangun media sosial dengan jumlah followers yang banyak.
Kamu bisa mengawalinya dengan berbagi konten positif dan informatif terkait dengan produkmu. Berikan value pada konten-konten tersebut dan sesekali sisipi promosi.
Misalnya, kalau kamu menawarkan jasa paket perjalanan, buat konten media sosial berisikan ‘10 tujuan wisata apik di kota Ambon’ atau ‘5 kegiatan seru yang bisa dilakukan di Wakatobi’.
Meski tidak secara langsung berkaitan dengan jasa paket perjalananmu, informasi tersebut akan membuat target konsumen memperoleh value dari kontenmu. Dengan cara inilah kamu bisa meningkatkan jumlah follower secara organik.
5. Event marketing
Sesuai dengan namanya, strategi pemasaran ini dilakukan melalui sebuah acara atau event khusus yang juga dimanfaatkan sebagai sarana promosi produk.
Event itu sendiri sebenarnya bukan 100% ditujukan untuk memasarkan produk. Namun, karena brand-mu yang mengadakan event, kamu bisa memajang logo brand, memasukkan ad-libs, maupun mendirikan booth penjualan produk di tempat acara tersebut.
Melalui event seperti ini, brand awareness produk bisa ditingkatkan. Selain itu, keberadaan booth penjualan produk juga sangat mungkin ‘mengundang’ pengunjung untuk membeli produk tersebut.
Salah satu contoh event marketing adalah kegiatan cek kesehatan kulit wajah yang sering diadakan brand produk perawatan kulit. Selain pengecekan kulit, pelaksana event biasanya juga mengundang dokter kulit untuk memberikan konseling bagi para pengunjung.
Contoh lainnya adalah event ‘pesta rakyat’ yang juga cukup sering digunakan sebagai momen pemasaran produk sepeda motor, motor niaga, atau mobil.
Ada juga brand yang mengadakan lomba menyanyi, lomba sepak bola, atau lomba lainnya. Meskipun tidak relevan dengan produk/layanan yang dijual, mengadakan event bisa membantu sebuah brand mendongkrak nama mereka.
Tentu, bentuk event marketing bukan cuma itu saja. Apakah kamu pernah menjumpai kegiatan event marketing dalam bentuk yang unik?
6. SEO (Search Engine Optimization)
SEO merupakan strategi marketing yang fokus pada optimasi konten agar blog atau website bisnis bisa masuk ke laman pertama search engine atau mesin pencari Google.
Caranya adalah dengan mengoptimalkan kedudukan konten yang ada di website atau Blog kita sehingga ramah SEO atau SEO friendly, dan mendapatkan penilaian yang baik oleh Google.
Apa saja sih, kriteria yang harus dipenuhi agar konten yang diposting di website mendapatkan penilaian SEO-friendly? Berikut beberapa di antaranya.
- Konten yang dimuat haruslah konten orisinal yang tidak menduplikasi konten lain (tidak plagiat). Selain itu informasi yang diberikan harus bersifat authoritative atau dapat menunjukkan kedalaman pembahasan serta dapat dipercaya.
- Memuat kata kunci atau keyword yang tepat dengan penempatan dan jumlah yang tidak berlebihan;
- Terdapat internal link dan external link dalam konten, dsb.
Selain urusan detail konten, pastikan bahwa layout dan navigasi website-mu dibuat bagus dan ringkas sehingga pengunjung bisa dengan mudah berselancar di sana.
7. Point of purchase marketing
Point of purchase marketing merupakan strategi pemasaran yang sering digunakan pelaku bisnis ritel. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan jenis bisnis lain bisa menggunakan strategi pemasaran ini.
Inti dari strategi point of purchase marketing adalah adanya aspek promosi yang ditampilkan langsung di barang/jasa yang dijual.
Bagaimana implementasinya? Kamu hanya perlu men-display produk, lalu menyertakan iming-iming potongan harga, harga bulk purchase, penawaran gratis (contohnya beli 2 gratis 1), dsb.
Point of purchase tidak hanya merujuk pada penjualan di toko offline saja. Menurut Investopedia, toko online pun juga bisa menerapkan strategi ini. Caranya pun sama, bisa dengan potongan harga, harga bulk purchase, atau penggunaan kupon.
8. Email marketing
Pernah menerima email yang menawarkan sebuah produk atau jasa? Itu adalah contoh penerapan dari email marketing.
Selain melalui media sosial dan website, email marketing juga menjadi salah satu kanal pemasaran yang sering digunakan.
Dilansir dari beberapa sumber, email marketing merupakan bagian dari pemasaran digital yang sifatnya langsung mengarah pada target konsumen.
Menariknya, email marketing ini cukup ‘multifungsi’ alias tidak hanya digunakan untuk melakukan promosi semata. Kamu bisa mengirim email ke target konsumen untuk berbagai tujuan, seperti:
- ‘Mengundang’ pembaca email untuk berkunjung ke website atau media sosial. Dengan demikian, traffic kunjungan website dan media sosial bisnismu bisa meningkat.
- Membangun hubungan dengan target konsumen dengan menyajikan konten-konten yang sifatnya informatif.
- Memberitahukan adanya produk keluaran terbaru.
- Membangun brand awareness, khususnya bagi orang yang baru mengenal dan berlangganan
Meski cukup banyak kelebihan yang bisa kamu peroleh dengan menggunakan email marketing, bukan berarti ini adalah strategi pemasaran terbaik. Sebagaimana dilansir dari Mailchimp, ada empat poin yang bisa mengakibatkan strategi ini tidak efektif, yaitu spam, size, engagement, dan competition.
- Spam
Biasanya orang-orang menganggap email marketing sebagai spam sehingga email dihapus bahkan sebelum dibuka.
- Size
Karena biasanya email marketing juga memuat desain serta gambar, proses loading-nya berlangsung lama saat dibuka. Jika tidak benar-benar penasaran, kemungkinan besar penerima email akan langsung menutup email tersebut.
- Engagement
Agar email marketing-mu dibaca dan berdampak pada penjualan, kamu perlu mencari cara untuk membuat email jadi engaging. Sayangnya, email yang ditulis terkadang hanya dibuat dalam bentuk teks yang membosankan.
- Competition
Banyak sekali bisnis yang menggunakan email marketing sebagai pilihan strategi pemasaran dan terkadang seseorang tidak hanya berlangganan satu newsletter saja.
Jadi, kemungkinan besar ada banyak email marketing yang diterima setiap harinya. Nah, jika email-mu kurang stand-out, bukan tidak mungkin kirimanmu akan diabaikan.
9. Conversational marketing
Apa yang dimaksud dengan conversational marketing? Sesuai dengan namanya, conversational marketing mengandalkan komunikasi 1-on-1 antara tim pemasaran dengan konsumen. Strategi ini berbeda dengan strategi lain yang telah disebutkan, mengingat strategi-strategi di atas mengincar audiens dalam jumlah besar.
Salah satu contoh penerapan conversational marketing ini adalah penggunaan chatbot/live customer support yang biasa tersedia di website.
Elemen yang Perlu Diperhatikan Saat Melakukan Marketing
Setelah mengetahui apa saja jenis strategi marketing, kamu juga perlu tahu elemen apa saja yang perlu diperhatikan saat melakukan kegiatan pemasaran.
a. Produk
Sebagai pelaku bisnis atau pelaku pemasaran, kamu perlu tahu betul detail produk yang dipasarkan. Jangan sampai kamu bingung saat calon pembeli bertanya tentang produk/jasa yang dijual. Ini bisa menurunkan tingkat kepercayaan calon konsumen terhadap produkmu.
Ketahui juga nilai yang dimiliki produk (value proposition) lalu tonjolkan nilai plusnya, terutama yang tidak dimiliki oleh kompetitor. Namun, hati-hati, jangan sampai apa yang kamu sampaikan melenceng dari fakta, ya!
b. Place
Strategi marketing tidak akan berjalan dengan baik tanpa mempertimbangkan elemen tempat (place) ketika memasarkan produk. Selain lokasi pemasaran, kamu juga perlu pikirkan di mana pembeli bisa memperoleh produk tersebut.
Sebagai contoh, kamu adalah pelaku pemasaran produk ‘Minyak Urut Cap Jempol’. Supaya banyak orang yang kenal dengan produkmu, kira-kira di mana kamu bisa memasarkan produk? Apakah di media sosial ata melalui email marketing?
Agak susah jika kamu menggunakan dua strategi itu untuk memasarkan produk minyak urut karena target pasar utamanya bukanlah kalangan muda produktif yang katif berselancar di dunia maya. Sebagai solusinya, kamu bisa memanfaatkan iklan koran atau iklan televisi.
Bermitra dengan toko kelontong, toko obat berizin, atau apotek dengan memasang banner/poster produk juga bisa kamu lakukan sebagai upaya marketing. Ingin menggunakan event marketing? Bisa saja, tetapi perlu kamu pikirkan biaya yang perlu dikeluarkan dibandingkan dengan perkiraan efektivitas strategi ini.
Lain halnya jika produk yang kamu ingin jual adalah jasa pembuatan website. Tentu kamu tidak bisa memasarkannya melalui kanal pemasaran offline, bukan? Memungkinkan, sih, tetapi kurang efektif. Jumlah target pasar yang bisa kamu kejar pun tidak maksimal.
Maka dari itu, kamu bisa menggunakan strategi content marketing (website) yang dipadukan dengan penerapan SEO agar bisnismu bisa masuk ke peringkat teratas pencarian Google. Jika perlu, gunakan juga SEM dan social media marketing untuk menambah potensi kunjungan ke website bisnismu.
c. Price
Strategi marketing kamu boleh jadi sudah mantap. Namun jika produk yang kamu tawarkan terlalu mahal, maka konsumen pun bisa beralih ke produk lain. Apalagi jika kualitas yang ditawarkan sama saja.
Maka dari itu, pastikan harga jual masuk akal. ‘Masuk akal’ di sini maksudnya adalah kualitas dan harganya seimbang. Pastikan juga kamu melakukan riset harga kompetitor supaya harga jual produk itu tidak terlalu tinggi dibandingkan harga pasar.
d. Promotion
Elemen terakhir yang perlu kamu pertimbangkan pada saat melakukan pemasaran adalah ‘promotion’. Elemen ini mencakup perencanaan, implementasi, hingga evaluasi kegiatan pemasaran yang dilakukan. Memilih strategi pemasaran yang tepat juga merupakan bagian dari elemen ini.
Setelah mengenal 9 strategi marketing di atas, kira-kira strategi yang mana yang pas untuk memasarkan produkmu?
Supaya tidak salah dalam menentukan strategi marketing yang cocok, gunakan langkah-langkah penentuan strategi yang sudah dijelaskan di atas. Perhatikan dua aspek berikut: internal (bisnis/perusahaanmu) dan eksternal (target pasar). Keduanya sama-sama penting dalam menentukan strategi yang tepat untuk melakukan pemasaran.
Nah, kalau bisnismu memilih untuk menggunakan strategi content marketing berbasis website, Kontenesia bisa membantu untuk membuat artikel-artikel yang berkualitas.
Kontenesia sudah membantu ribuan klien untuk mengisi website mereka dengan artikel-artikel berkualitas yang disusun dengan standar SEO. Tidak hanya itu, artikel yang akan kamu terima juga telah melalui proses editing dan dipastikan 100% orisinal (bukan plagiat).
Tidak hanya menyediakan jasa penulisan artikel, Kontenesia juga menyediakan layanan copywriting untuk email marketing, brosur, hingga company profile. Untuk layanan ini, Kontenesia akan mengerahkan penulis bintang lima mereka untuk mengerjakan proyek copywriting produkmu.
Ingin tahu lebih lanjut layanan-layanan Kontenesia? Kamu bisa kunjungi website Kontenesia di sini.
[…] strategi pemasaran yang baik, produk/layanan yang kamu tawarkan mungkin akan sulit dikenal oleh publik. Jika hal ini […]
[…] perusahaan yang membuat konten di media sosial. Konten-konten ini merupakan wujud dari penerapan strategi content marketing yang mereka […]
[…] salah satu strategi digital marketing, email marketing merupakan strategi yang efektif mendatangkan […]