

Istilah marketing plan (rencana pemasaran) pasti sering dijumpai jika kamu bekerja di bagian pemasaran. Marketing plan adalah hal penting yang wajib dipersiapkan kalau ingin kegiatan pemasaran bisnismu berjalan lancar.
Sebuah rencana pemasaran tidak hanya memuat strategi pemasaran produk saja, lho, tetapi juga beberapa komponen lain yang tak kalah penting. Kira-kira, komponennya? Yuk, temukan jawabannya di penjelasan berikut!
Definisi Marketing Plan
Apa itu marketing plan? Dilansir dari berbagai sumber, marketing plan adalah berbagai komponen penting yang berkaitan dengan persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan pemasaran produk/jasa.
Melalui sebuah rencana pemasaran, suatu bisnis bisa membantu menjawab berbagai hal, seperti:
- Apa target yang ingin dicapai dari kegiatan pemasaran tersebut;
- Siapa target pasar yang menjadi sasaran produknya;
- Cara apa yang digunakan untuk menjangkau target pasar;
- Berapa bujet untuk memasarkan produk atau jasa tersebut, dan
- Langkah apa yang digunakan untuk mengukur kesuksesan kegiatan pemasaran.
Seberapa Pentingkah Sebuah Rencana Pemasaran?
Pemasaran bukanlah sebuah proses mudah. Sebagai pelaku bisnis atau pelaku kegiatan pemasaran itu sendiri, kamu akan menghadapi berbagai tantangan yang tidak terduga—baik dari dalam maupun luar perusahaan.
Karena itulah, kamu perlu membuat rencana agar kegiatan pemasaran yang dilakukan lebih terarah. Bagaimanapun juga, kegiatan marketing merupakan salah satu ujung tombak keberhasilan bisnis, bukan? Tanpa adanya kegiatan pemasaran yang baik, sebuah produk sulit untuk dikenal dan diterima dengan baik oleh publik.
Tak berlebihan juga rasanya jika rencana pemasaran diibaratkan sebagai guideline dari kegiatan pemasaran yang dilakukan. Dengan guideline tersebut, kamu bisa mengetahui apa tujuan, cara, potensi halangan, bujet yang tersedia, serta sistem evaluasi dari sebuah kegiatan pemasaran.
Komponen-Komponen Marketing Plan
Agar rencana pemasaran tersusun dengan apik, beberapa komponen penting berikut perlu kamu masukkan ke dalamnya:
1. Ringkasan profil dan tujuan bisnis
Mungkin kamu berpikir dua komponen ini tidak begitu penting dalam penyusunan sebuah rencana pemasaran. Anggapan tersebut kurang tepat, sebab kedua komponen ini sama pentingnya dalam menentukan arah gerak kegiatan pemasaran.
Misalnya, kamu memiliki usaha katering diet yang yang dibangun dengan sejumlah keunggulan, mulai dari pemilihan bahan baku yang berkualitas, rasa yang lezat, serta dibanderol dengan harga yang murah dibandingkan katering lain.
Nah, profil bisnis seperti inilah yang akan menjadi ‘landasan’ dari penentuan target pemasaran, target pasar, strategi pemasaran, bahkan hingga bujet yang perlu disiapkan.
2. Target pemasaran
Kegiatan pemasaran memang merupakan kegiatan yang kontinyu, tetapi bukan berarti pemasaran bisa dilakukan tanpa adanya target khusus. Target pemasaran yang jelas justru bisa membantumu mengetahui langkah pemasaran yang tepat untuk diterapkan.
Ingat, target pemasaran ini berbeda dengan target pasar. Target pemasaran bisa juga disebut sebagai tujuan pemasaran. Ada juga orang yang menyebutkannya dengan istilah KPI—alias Key Performance Indicators. KPI dalam pemasaran adalah indikator-indikator yang mencerminkan keberhasilan sebuah kegiatan pemasaran.
Pada contoh bisnis katering diet tadi, KPI yang ditetapkan bisa berupa hal-hal sebagai berikut:
- Jumlah pelanggan katering diet >500 orang di setiap kota;
- Ekspansi katering ke tiga kota besar di Pulau Jawa; dan
- Jumlah followers media sosial mencapai 50.000 orang, dsb.
3. Target pasar
Target pasar berkaitan erat dengan target pemasaran yang sudah kamu buat sebelumnya. Masih dengan contoh katering diet, bisakah kamu memperkirakan siapa saja karakteristik orang berminat dengan produkmu?
Ada beberapa karakteristik target pasar yang bisa jadi akan menjadi pelangganmu, misalnya:
- Orang yang memiliki minat hidup sehat;
- Orang yang kelebihan berat badan;
- Orang dengan status ekonomi menengah ke atas, dsb.
Karakteristik di atas tentunya cuma contoh saja. Pastikan kamu melakukan riset mendalam untuk menentukannya. Supaya mudah, lakukan riset bersama tim agar hasilnya lebih fokus dan terarah.
Selain menentukan target pasar berdasarkan preferensi dan status ekonomi, pelajari juga karakteristik demografis yang cocok untuk produkmu. Beberapa karakteristik demografis yang dimaksud adalah rentang usia, jenis kelamin, dan domisili target pasar.
4. Analisis kondisi pasar
Selain menentukan target pemasaran dan target pasar, kamu juga perlu tahu bagaimana kondisi pasar saat ini. Sama seperti komponen-komponen lainnya, kondisi pasar ini penting untuk diketahui dalam rangka menyusun strategi yang tepat untuk memasarkan produk.
Beberapa hal yang perlu kamu cari tahu jawabannya adalah sebagai berikut:
- Bagaimana market size dari usaha yang kamu jalani?
- Adakah potensi pertumbuhan market size untuk segmen bisnis tersebut?
- Tren pemasaran apa yang sedang hits?
5. Analisis internal perusahaan dengan metode SWOT
Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk mengetahui empat hal penting dalam internal perusahaan, yaitu kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang/kesempatan (opportunity), dan ancaman (threat).
Memangnya, untuk apa sih analisis SWOT dilakukan ketika menyusun sebuah marketing plan?
Dengan mengetahui empat hal tersebut, kamu dapat menyusun strategi pemasaran yang lebih tepat. Kamu bisa mengandalkan strength yang kamu miliki untuk mengejar peluang/kesempatan yang perusahaanmu temukan.
Di sisi lain, kamu juga bisa mengantisipasi ancaman (threat) dari pihak eksternal, misalnya kompetitor. Dengan begitu, potensi ancaman tersebut bisa lebih ditekan dengan strategi defensif yang kamu buat.
6. Strategi pemasaran
Nah, setelah menuliskan berbagai hal di atas, langkah selanjutnya adalah memasukkan strategi pemasaranmu.
Pada poin ini kamu akan menjelaskan apa saja kegiatan pemasaran yang akan dilakukan. Pilihan kanal pemasaran yang ingin digunakan pun dapat dijelaskan di poin ini.
Ingat, untuk menentukan strategi pemasaran yang pas, kamu perlu mempertimbangkan profil target pasarmu. Sebagai contoh, jika target pasarmu adalah milenial dan gen Z, gunakan media sosial sebagai kanal pemasaran utama. Kamu juga bisa bekerja sama dengan influencer/Key Opinion Ladder (KOL) untuk memasarkan produk.
7. Bujet
Apalah arti sebuah marketing plan yang dirancang bagus jika tidak bisa diimplementasikan karena kurang dana?
Sebuah rencana pemasaran perlu mencantumkan perkiraan bujet untuk menjalankan kegiatan pemasaran. Tujuannya adalah agar tidak ada kegiatan pemasaran yang overbudget.
Selain itu, membuat bujet juga membantu perusahaan dalam melakukan evaluasi pemasaran—apakah dana yang dikeluarkan sudah efektif untuk mendongkrak penjualan atau mungkin perlu ditambah lagi.
8. Sistem evaluasi
Terakhir, rencana pemasaran perlu menempatkan evaluasi dalam setiap kegiatan yang dilakukan. Untuk itu, kamu perlu sepakati bersama seperti apa kegiatan evaluasi yang dilakukan dan kapan timmu akan melakukan evaluasi tersebut.
Kegiatan evaluasi pemasaran tidak hanya ditujukan untuk mengetahui ketercapaian target pemasaran saja. Kondisi pasar terkini, respons target pasar, respons kompetitor, serta kesesuaian bujet dengan harga di lapangan juga bisa dievaluasi. Dengan begitu, kamu bisa membuat rencana dan strategi pemasaran baru yang lebih sesuai berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan.
Kamu bisa saja perlu mengubah target dan strategi pemasaran setelah mengadakan evaluasi. Tentunya, hal ini dilakukan untuk menyesuaikan rencana pemasaran dengan kondisi pasar terkini.
Itulah penjelasan mengenai definisi dan berbagai komponen yang perlu ada di dalam sebuah marketing plan. Semoga informasi ini membantu, ya!
Menyusun sebuah rencana pemasaran memang penting, namun jangan sampai kamu abai dengan kualitas strategi pemasaran. Pasalnya, strategi pemasaran bisa dikatakan sebagai poin utama dari sebuah rencana pemasaran. Tanpa strategi yang baik, maka akan sulit untuk mencapai indikator kesuksesan pemasaran yang telah disepakati.
Nah, jika bisnismu berencana untuk memperkenalkan produk secara online, kamu bisa menggunakan media sosial maupun website sebagai kanal pemasarannya.
Supaya bisa menarik minat pembeli, pastikan kamu menyajikan konten yang powerful sebagai alat marketing-mu. Konten yang powerful tidak hanya menyuguhkan visual yang menarik, pilihan kata yang digunakan sebagai caption pun harus memiliki pengaruh yang kuat.
Masalahnya, membuat konten yang seperti itu bukanlah perkara mudah. Tidak semua orang bisa melakukannya.
Mungkin kamu jago membuat konten visual yang bagus, akan tetapi, konten dengan tampilan visual yang baik belum tentu efektif mendatangkan penjualan. Kamu perlu menyampaikan pesan pemasaran yang bisa meyakinkan calon pembeli bahwa produkmu adalah yang terbaik.
Nah, karena membuat konten yang berkualitas cukup tricky dan terkadang memakan waktu, kamu bisa memercayakan pengerjaannya pada jasa penulis konten, seperti misalnya Kontenesia. Bukan hanya artikel, Kontenesia juga bisa membantu pembuatan copy maupun caption postingan media sosial.
Yuk, kunjungi website kami untuk mencari tahu berbagai layanan Kontenesia lebih lanjut!
[…] itu, ajak stakeholder serta kolegamu yang meng-handle bagian desain dan marketing untuk ikut berdiskusi. Tidak menutup kemungkinan juga kamu perlu mengajak kolega yang berada di […]