Tak hanya bisa berbagi informasi, membuat blog bisa membantumu mendapatkan banyak hal. Pertama, blog bisa membantumu untuk melatih konsistensi menulis. Lalu, kamu juga bisa berbagi berbagai konten yang bermanfaat. Bahkan, blog dapat dimonetisasi dan kamu jadikan sebagai sumber penghasilan tambahan.
Oke, mungkin kamu sudah paham betul mengenai berbagai manfaat blog. Masalahnya adalah: bagaimana cara menulis blog dengan baik?
Di artikel ini, kamu akan menemukan berbagai tips menulis artikel blog—mulai dari memilih niche, menentukan topik, membuat judul/headline, hingga memasukkan atribut-atribut SEO.
Yuk, pelajari bersama!
Mengenal Apa Itu Artikel dan Blog Post
Sebelum mempelajari tips menulis artikel blog dan hal-hal lainnya, kamu perlu tahu dulu apa yang dimaksud dengan artikel.
KBBI mendefinisikan artikel sebagai karya tulis lengkap—misalnya seperti laporan berita atau esai dalam majalah, surat kabar, dsb.
Nah, salah satu media menempatkan artikel adalah blog. Kira-kira. apakah blog post dan artikel dua hal yang berbeda?
Keduanya merupakan istilah yang terkesan sama. Namun, sebenarnya blog post dan artikel memiliki perbedaan.
Perbedaan tersebut terletak di jenis media dan formatnya. Artikel adalah sebuah karya tulis, dan karya tulis ini bisa dipublikasikan baik di media online maupun offline.
Di sisi lain, blog post hanya bisa dipublikasikan secara online. Di dalam sebuah blog post pun terkadang tidak cuma ada teks. Foto, infografis, video, dan file audio bisa disematkan sehingga membaca blog post bisa lebih menarik.
Apa yang Perlu Disiapkan Sebelum Nge-blog?
Sejak masuknya blog di Indonesia pada awal 2000-an, ada banyak orang yang berminat untuk menjadi blogger. Kamu pun mungkin menjadi salah satu orang yang tertarik untuk membuat blog.
Kalau mau membuat blog, apa sih yang perlu disiapkan?
Secara garis besar, ada lima hal yang perlu kamu siapkan:
1. Platform untuk membuat blog
Platform blog yang dimaksud misalnya seperti WordPress atau Blogger. Kamu bisa memilih untuk menulis di platform yang kamu sukai.
2. Niche blog
Niche adalah tema maupun topik khusus yang akan diulas di blog. Misalnya seperti niche teknologi, kuliner, kecantikan, travel, kesehatan, dsb.
3. Layanan hosting
Layanan hosting merupakan layanan untuk menyimpan file–file yang akan diunggah di blog agar dapat diakses secara online. Macamnya ada empat, yaitu shared hosting, cloud hosting, hosting VPS, dan WordPress hosting (khusus WordPress).
4. Nama domain
Nama domain adalah nama yang tercantum di alamat blogmu. Misalnya, www.abc.co.id. Berarti, ABC inilah yang disebut sebagai nama domain. Tidak bisa asal dipilih, karena nama domain erat dengan branding blog-mu nantinya.
5. Konten yang ingin dibuat
Nah, konten/blog post yang akan dipublikasikan di blog tentu juga menjadi hal yang perlu disiapkan. Pastikan untuk membuat konten yang menarik serta memiliki potensi untuk dikunjungi banyak orang.
Agar banyak orang yang mengunjungi blog-mu, maka kamu perlu strategi khusus. Salah satunya adalah dengan membuat konten yang SEO-friendly.
Nah, supaya kamu bisa membuat konten artikel yang bagus, kamu bisa mempelajari berbagai tips menulis artikel di penjelasan berikut. Yuk, pelajari selengkapnya!
Tips Menulis Artikel
Pada bagian ini, kamu akan mempelajari:
- Tips memilih niche blog
- Tips menentukan topik konten blog
- Tips pemilihan judul/headline
- Tips meletakkan atribut SEO
Tips memilih niche blog
Apa itu niche? Niche adalah tema maupun topik khusus yang diulas oleh sebuah blog.
Dalam memilih blog, kamu bisa mempertimbangkan tips-tips berikut:
1. Pilih niche yang menarik untukmu
Tips memilih niche blog yang pertama adalah memilih niche yang menarik untukmu.
Setiap orang memiliki minatnya sendiri-sendiri. Kamu pun tentu demikian. Ketika memulai blog, akan lebih baik untuk mencari niche di bidang yang menarik minatmu.
Simpelnya, pilihlah niche di bidang yang sesuai dengan passion-mu.
Misalnya, kalau kamu tertarik dengan traveling, maka buatlah blog yang berkaitan dengan traveling. Bahasan yang bisa kamu buat dari niche tersebut bisa berkaitan dengan:
- Lokasi wisata yang menarik
- Tips berwisata
- Rekomendasi aktivitas yang bisa dilakukan di spot-spot wisata
- Rekomendasi akomodasi, dsb.
Mengapa memilih niche yang sesuai dengan passion penting? Ada beberapa alasannya, yaitu:
a. Kamu bisa menulis dengan lebih konsisten
Semakin konsisten kamu membuat konten blog, maka semakin banyak pula jumlah konten yang kamu miliki. Ini bisa membantu untuk meningkatkan trafik kunjungan organik ke blog-mu juga.
Tak hanya itu, rutin mengunggah konten juga bisa berpotensi membantu meningkatkan subscriber blog-mu.
Kamu tidak perlu setiap hari mengunggah blog, kok. Dilansir dari Marketing Insider Group, dua hingga enam blog post per minggu merupakan frekuensi mengunggah blog yang cukup bagus untuk membantu meningkatkan trafik kunjungan ke blog.
b. Pengetahuan yang lebih banyak
Menulis sesuatu yang sudah menjadi passion memungkinkanmu untuk menulis dengan lebih mudah. Secara alami, kamu sudah membangun ketertarikan terhadap niche tersebut. Jadi, kamu pun mau belajar lebih banyak mengenai tema itu.
Pengetahuan yang lebih banyak tentu akan sangat bermanfaat ketika kamu ingin mengembangkan blog. Kamu jadi punya lebih banyak hal untuk dibagikan kepada audiens. Banyaknya informasi ini juga bisa membuat lebih banyak audiens datang ke blog-mu.
2. Pilih niche yang menjadi expertise-mu
Tips memilih niche blog selanjutnya adalah memilih niche yang sesuai dengan expertise (keahlian) mu.
Serupa dengan memilih niche sesuai passion, memilih niche yang sudah menjadi expertise bisa membantumu menulis dengan lebih baik. Sebab, kamu memiliki pengetahuan yang lebih banyak dibandingkan orang-orang kebanyakan berkat pekerjaan dan pengalaman yang kamu miliki.
Dengan membuktikan keahlianmu di bidang tertentu, kamu bisa:
- Mengklaim bahwa kamu ‘berbeda’ dari blogger lainnya
Kamu bukan blogger yang semata-mata tertarik terhadap suatu bidang dan menulis blog tentang hal tersebut. Kamu memang punya keahlian di bidang itu—dan poin ini bisa membedakanmu dengan blogger lainnya.
- Meningkatkan validitas informasi yang diberikan
Dengan klaim keahlian di suatu bidang, audiens akan berpikir bahwa informasi yang kamu berikan adalah informasi yang valid. Ini bisa membantu membangun trust antara kamu sebagai blogger dengan para audiens blog-mu.
- Meningkatkan jumlah audiens
Jumlah audiens juga bisa meningkat berkat trust yang terjalin antara kedua belah pihak. Semakin banyak jumlah audiens, berarti semakin banyak juga trafik kunjungan ke blog-mu.
3. Pilih niche yang spesifik
Memilih niche yang umum, misalnya ‘traveling’, ‘kesehatan’, atau ‘teknologi’, dsb. akan sangat memengaruhi jumlah trafik yang akan kamu dapatkan.
Semakin umum suatu niche, maka semakin ketat juga persaingannya. Alhasil, kamu perlu usaha ekstra untuk menjadikan blogmu unggul di hasil pencarian search engine.
Maka dari itu, alih-alih memilih niche yang umum, pilih niche yang lebih spesifik. Misalnya seperti:
- Traveling di Korea Selatan
- Kesehatan wanita usia reproduktif, atau
- Smartphone Android.
Dengan membatasi niche-mu, kompetisi dengan situs lain bisa lebih rendah. Alhasil, trafik blog-mu bisa meningkat karena ranking pencarian di search engine juga meningkat.
4. Pastikan niche yang kamu pilih profitable
Kalau kamu berencana mendapatkan penghasilan tambahan dari blog, usahakan untuk memilih niche yang profitable (menguntungkan) untuk dimonetisasi. Bagaimana caranya?
Cara mudahnya adalah dengan mencari apakah ada perusahaan/brand yang beriklan dengan niche yang kamu incar. Jika ada, maka niche yang kamu incar ada kemungkinan bisa dimonetisasi.
Tips memilih topik konten blog
Bagaimana cara memilih topik konten blog yang baik? Berikut adalah penjelasan mengenai tips menulis artikel, khususnya tentang memilih topik konten blog.
1. Hindari kesalahan-kesalahan yang sering dijumpai oleh blogger
Kesalahan-kesalahan seperti apa yang sering dilakukan blogger? Berikut adalah beberapa daftarnya:
- Melenceng dari niche.
- Suka dengan topik yang sedang dibahas, namun tidak mau memperdalam riset untuk membuat artikel dengan lebih baik.
- Latah mengikuti topik-topik yang sedang tren, namun melenceng dari niche.
- Topik yang dipilih sedikit peminat sehingga trafik kunjungan ke blog pun jadi tidak seberapa.
2. Ketika ada ide baru, catat segera topik yang ingin kamu bahas
Salah satu aspek yang menyebabkan blogger tidak konsisten saat mengembangkan blog adalah karena kesulitan mencari topik bahasan.
Nah, kalau ini yang menjadi masalahmu, coba berhenti sejenak dan lakukan refreshing.
Menariknya, kadang-kadang ide topik untuk blog datang di saat yang tidak disangka-sangka. Nah, kalau kamu mendapatkan inspirasi saat refreshing, coba catat ide untuk topik blogmu itu.
Kamu bisa mencatatnya di secarik kertas terlebih dahulu. Bisa juga kamu mengetiknya di smartphone. Intinya, jangan abaikan ide-ide tersebut.
3. Coba cari referensi dari blog kompetitor
Selain mencari ide topik secara mandiri, tidak ada salahnya untuk mencari referensi dari blog kompetitor yang ber-niche sama dengan blog-mu.
Mencari referensi tidak berarti menduplikasi isi konten blog kompetitor. Hal yang perlu kamu lakukan adalah mendata topik apa yang belum tersedia di blog-mu. Lalu, buat konten dengan topik tersebut.
Akan lebih baik lagi jika kamu memberikan sesuatu yang belum disajikan di blog kompetitor itu. Misalnya, kamu ingin menggunakan ide topik ‘lokasi kuliner Instagramable di Jakarta Selatan’ sebagaimana yang sudah dibuat kompetitor.
Dari situ, lihat apa bahasan apa saja yang sudah tersedia di blog kompetitor. Misalnya, di blog kompetitor kamu sudah bisa menemukan:
- Nama lokasi kuliner
- Alamat
- Range harga
Kira-kira, apa yang kurang? Ada beberapa poin yang bisa kamu tambahkan, yaitu:
- Foto lokasi kuliner
- Daftar menu
Selain itu, karena artikel merupakan listicles, kamu bisa mengungguli kompetitor dengan cara menambah jumlah poin listicles yang dibahas.
4. Mencari di Google Trends
Ingin mencari topik untuk blog yang sedang trending? Coba pakai Google Trends.
Google Trends merupakan produk website dari Google yang bisa membantumu mengetahui apa yang sedang populer/banyak dicari berkaitan dengan sebuah keyword yang diinput.
Misalnya, kamu ingin mengetahui bahasan yang banyak dicari mengenai ‘digital marketing’. Langkah-langkah mencari topik yang banyak dicari di Google Trends adalah sebagai berikut:
- Buka website Google Trends
- Ketikkan ‘digital marketing’ dan tekan Enter
- Kamu bisa menemukan berbagai pencarian terkait ‘digital marketing’ di laman yang ditampilkan.
Di Google Trends, kamu dapat melihat hasil pencarian yang banyak dicari berdasarkan waktu dan lokasi user.
Dari keyword ‘digital marketing’, misalnya, kamu bisa mendapatkan beberapa topik yang bisa kamu bahas, misalnya:
- Definisi digital marketing
- Digital marketing course
- Digital marketing jobs
- SEO digital marketing, dsb.
Dari beberapa topik tersebut, kamu bisa memilih topik yang belum pernah kamu buat sebelumnya.
5. Mencari di media sosial
Tips memilih topik blog selanjutnya adalah dengan mencari inspirasi topik melalui media sosial.
Saat ini, sudah banyak brand maupun perusahaan yang membuat konten di media sosial. Konten-konten ini merupakan wujud dari penerapan strategi content marketing yang mereka adakan.
Bagaimana cara menemukan topik untuk bahasan blog melalui media sosial? Caranya cukup simpel, kok. Kamu hanya perlu melihat konten-konten yang berkaitan dengan niche blog-mu!
Misalnya seperti unggahan di Twitter yang satu ini:
Nah, kalau bahasan ini belum pernah kamu buat sebagai blog, kamu bisa mengembangkannya sebagai konten blog. Bisa juga kamu simpan dahulu sebagai ide topik yang bisa kamu kembangkan di masa mendatang. Hitung-hitung, menabung ide topik!
6. Tanyakan langsung kepada audiens
Untuk tips yang satu ini, kamu bisa melakukannya dengan menggunakan situs tanya jawab. Salah satu platform tanya jawab yang populer adalah Quora.
Di platform tersebut, kamu bisa mengetahui pertanyaan-pertanyaan seperti apa yang sering ditanyakan orang terkait niche yang kamu pilih.
Sebagai contoh, lagi-lagi mari kita gunakan niche ‘digital marketing’ untuk melakukan pencarian topik. Beberapa pertanyaan yang muncul adalah sebagai berikut:
Atau yang seperti ini:
Nah, dari beberapa pertanyaan tersebut, tentunya ada yang bisa kamu jadikan sebagai insight untuk membuat topik blog-mu.
7. Lakukan keyword research
Tips memilih topik blog yang satu ini menjadi tips yang paling top, nih. Dengan melakukan keyword research, kamu tidak hanya bisa menemukan topik baru yang bisa dikembangkan. Keyword research juga memungkinkanmu untuk mengetahui secara detail topik apa yang memiliki volume pencarian tertinggi—demikian pula dengan keyword difficulty-nya.
Untuk melakukan keyword research, kamu bisa menggunakan tools seperti Ubersuggest dan Ahrefs.
Masih dengan niche ‘digital marketing’, berikut adalah rekomendasi keyword yang juga bisa kamu gunakan sebagai pilihan topik untuk blog-mu. Tool yang digunakan pada contoh berikut adalah Ahrefs.
Dari hasil pencarian tersebut, temukan kira-kira keyword apa yang bisa kamu gunakan sebagai topik. Pertimbangkan juga volume pencarian beserta keyword difficulty (KD) dari masing-masing kata kunci.
Tips Pemilihan Judul/Headline
Selain niche dan topik, judul/headline juga menjadi hal yang perlu diperhatikan ketika menulis artikel.
Apa saja tips-tips pemilihan judul/headline yang baik? Berikut penjelasannya.
1. Gunakan angka
Menariknya, judul/headline yang menggunakan angka merupakan judul yang lebih menarik di mata pembaca. Bahkan, ada sumber yang menyebutkan bahwa adanya angka pada headline bisa membuat pembaca lebih cepat penasaran dengan isi artikel.
Inilah mengapa banyak judul dibuat dengan menyisipkan angka. Misalnya seperti:
- 10 Cara …
- 8 Tempat Makan Asik …
- 11 Spot Wisata …
- 5 Tips …
2. Tunjukkan urgensi artikelmu
Ini bisa dilakukan dengan menggunakan pilihan kata seperti:
- Tips
- Trik
- Ide
- Cara
- Rahasia
- Strategi
- Fakta, dll.
Penggunaan kata-kata tersebut bisa menimbulkan urgensi dan membuat pembaca blog-mu dibuat penasaran karenanya.
3. Jangan terlalu panjang
Judul artikel yang baik tidak dibuat dengan terlalu panjang. Seberapa panjangkah judul yang terlalu panjang itu?
Dilansir dari HubSpot, panjang judul yang ideal adalah sekitar 60 karakter dan terdiri dari 8-12 kata. Lebih dari itu, biasanya judul akan terpotong saat berada di hasil pencarian search engine.
4. Jadikan judul/headline-mu provokatif
Judul atau headline provokatif bisa mengundang rasa penasaran dari audiens. Dengan demikian, mereka akan mengunjungi blog-mu.
Inilah mengapa judul-judul clickbait banyak dibuat saat ini. Judul clickbait sering kali menggunakan kata-kata yang provokatif dan mengundang rasa penasaran. Terkadang, judul clickbait ini terkesan begitu dibuat-buat, tetapi justru itulah yang sukses menjadi magnet audiens.
5. Harus akurat
Terkadang membuat judul yang provokatif membuatmu lupa memperhatikan keakuratan judul yang dituliskan. Pastikan untuk membuat judul/headline yang sesuai dengan isi konten. Dengan begitu, audiens blog tidak merasa tertipu karena judul yang dibuat selaras dengan isi konten.
Tips pengembangan paragraf
Tips menulis artikel selanjutnya berkaitan dengan pengembangan paragraf. Bagaimana sih caranya agar tulisan yang kamu buat bisa menarik bagi audiens?
1. Buatlah kerangka penulisan terlebih dahulu
Dengan menyusun kerangka penulisan, kamu bisa lebih mudah mengembangkan paragraf. Tulisan yang kamu buat pun bisa dijaga agar tidak keluar dari topik yang sedang dibahas.
2. Jangan membuat kalimat yang bertele-tele
Usahakan tulisanmu tidak bertele-tele. Hal ini dapat membuat audiens tidak betah membaca tulisanmu. Selain itu, membuat kalimat yang singkat bisa membantu audiens memahami artikel blog-mu dengan lebih mudah.
3. Gunakan kosakata yang mudah dipahami
Sebagai penulis, mungkin kamu sempat tergelitik untuk menggunakan istilah-istilah yang keren. Kecuali diperlukan, sebisa mungkin hindari penggunaan kosakata yang sulit dipahami.
Jika kamu menggunakan istilah teknis dalam artikelmu, pastikan untuk menyisipkan definisi istilah tersebut. Dengan demikian, audiens bisa memahami keseluruhan artikelmu dengan baik.
4. Jangan buat paragraf yang terlalu panjang
Selain tiga tips menulis artikel di atas, ketika mengembangkan paragraf pastikan untuk tidak membuat paragraf yang terlalu panjang. Paragraf yang terlalu panjang bisa mengakibatkan kelelahan saat membaca.
Solusinya, buat paragraf yang kamu susun terdiri atas 3-4 baris saja per paragrafnya. Ini bisa membantu audiens untuk mencerna isi paragraf dengan lebih baik dibandingkan ketika membaca paragraf yang lebih panjang.
5. Gunakan bullets and numbering
Memaksimalkan penggunaan bullets and numbering juga menjadi salah satu tips menulis artikel yang bisa kamu terapkan.
Dengan menggunakan bullets and numbering, teks yang kamu buat bisa disusun secara lebih terorganisasi. Audiens juga bisa membaca artikel lebih mudah dibandingkan jika teks dibuat dalam bentuk paragraf.
Tips Penempatan Atribut SEO di Artikel
Tips menulis artikel blog selanjutnya berkaitan dengan penempatan atribut SEO dalam artikel. Atribut SEO yang dimaksud meliputi:
- Penempatan keyword
- Penulisan judul
- Penulisan meta description
- Penggunaan heading
- Penggunaan link
1. Penempatan keyword
Terkait penempatan keyword, pastikan untuk meletakkan keyword yang kamu dapatkan melalui riset di bagian-bagian berikut:
- Title tag
- Judul artikel
- Meta description
- Heading
- Badan artikel
Pastikan untuk membuat penempatan artikel terlihat natural. Artinya, kamu perlu memastikan agar penempatan keyword tidak terkesan memaksa hingga membuat kalimat jadi terdengar aneh.
Terkait jumlah keyword, sebenarnya tidak ada aturan khusus terkait hal ini. Hanya saja, pastikan jumlahnya tidak terlalu banyak sampai-sampai terkesan dipaksakan. Jumlah keyword yang terlalu banyak sering juga disebut sebagai keyword spamming dan hal seperti ini bukanlah best practice SEO.
2. Penulisan judul
Seperti apa best practice SEO terkait dengan penulisan judul?
- Tulis judul yang tidak terlalu panjang. Usahakan agar judul artikel berkisar 60 karakter saja.
- Sertakan keyword dalam judul. Jika judul lebih dari 60 karakter, usahakan untuk memasukkan keyword dalam 60 karakter tersebut.
3. Penulisan meta description
Best practice SEO penulisan meta description juga mirip dengan penulisan judul. Kamu perlu memperhatikan panjang meta description serta penempatan keyword.
Panjang meta description yang disarankan adalah sekitar 140-160 karakter. Lalu, sebisa mungkin tempatkan keyword di bagian awal dari meta description.
4. Penggunaan heading
Pengaturan heading yang baik bisa membantu search engine untuk menempatkan konten kamu di laman awal hasil pencarian.
Ada 6 tingkatan heading yang umum dijumpai, yaitu H1, H2, H3, H4, H5, dan H6. Biasanya, H1 adalah heading tag untuk judul artikel. H2 bisa digunakan di subjudul 1, 2, dst. Begitu pula seterusnya. Semakin mendekati H6, maka semakin rendah pula hierarki teks dalam konten SEO tersebut.
5. Penempatan hyperlink
Hyperlink merupakan atribut yang penting juga untuk mengoptimasi konten SEO. Dilansir dari beberapa sumber, kamu bisa terapkan best practice SEO hyperlink sebagai berikut:
- Masukkan inbound link ke dalam kontenmu.
- Pastikan outbound link mengarah ke website yang memiliki authority bagus.
- Diutamakan jumlah outbound dan inbound link tidak terlalu berlebihan sehingga terlihat spamming.
- Gunakan anchor text yang relevan dengan link yang kamu sematkan.
Itulah penjelasan mengenai tips menulis artikel blog yang SEO-friendly. Agar kamu bisa menulis artikel blog dengan baik, tentunya akan butuh waktu untuk belajar. Sambil menulis artikel blog, kamu pun bisa belajar langsung bagaimana caranya agar trafik kunjungan ke blogmu terus bertambah melalui strategi SEO.
Tetap ingin nge-blog, tetapi belum punya waktu cukup untuk belajar menulis artikel SEO-friendly? Serahkan saja penulisan artikel kepada penulis-penulis Kontenesia!
Dengan tim penulis dan editor yang berpengalaman menangani penulisan berbagai macam niche, Kontenesia siap membantumu menghasilkan konten artikel SEO-friendly. Selain itu, konten artikel yang ditulis sudah dipastikan lolos plagiasi.
Kamu bisa kunjungi laman berikut untuk melihat berbagai layanan yang disediakan oleh Kontenesia.
Bersama Kontenesia, blogging jadi lebih mudah dan seru!
FAQ
Apa saja tips memilih niche blog?
- Pilih niche yang sesuai dengan passion
- Pilih niche yang sesuai dengan expertise/keahlianmu
- Pilih niche yang spesifik
- Pastikan niche yang dipilih profitable
Apa saja tips memilih judul/headline?
- Gunakan angka di dalam judul
- Tunjukkan urgensi artikelmu
- Jangan membuat judul terlalu panjang
- Jadikan judul/headline provokatif
- Buatlah judul yang akurat
Apa saja tips pengembangan paragraf?
- Supaya mudah, buatlah kerangka penulisan terlebih dahulu
- Jangan membuat kalimat yang bertele-tele
- Gunakan kosakata yang mudah dipahami
- Jangan membuat paragraf yang terlalu panjang
- Gunakan bullets and numbering
Apa saja tips penempatan atribut SEO di artikel?
- Perhatikan penempatan keyword
- Tulis judul yang tidak terlalu panjang dan sertakan keyword dalam judul
- Tulis meta description dengan panjang sekitar 140-160 karakter dan sertakan keyword di dalamnya
- Gunakan heading untuk merapikan format artikel
- Tempatkan inbound dan outbound link di dalam artikel.
[…] kamu membuat konten artikel website, pastikan untuk melakukan riset dengan baik. Tulis juga konten-konten tersebut dengan bahasa yang […]
[…] kualitas konten yang kamu sajikan. Kamu perlu melakukan latihan sesering mungkin supaya bisa menulis artikel dengan […]
[…] konten ini serupa dengan yang disebutkan di poin 1. Akan tetapi, CMS umumnya hanya digunakan pada artikel blog saja. Dengan adanya CMS, kamu bisa menjadwalkan publikasi artikel blog di website secara […]