Saat ini, Artificial Intelligence bisa kamu jumpai di berbagai bidang. Salah satunya adalah bidang marketing melalui email atau yang populer dengan istilah email marketing.
Apa itu email marketing? Sesuai dengan namanya, email marketing merupakan kegiatan pemasaran melalui email yang dikirimkan kepada pelanggan newsletter. Email marketing merupakan salah satu strategi digital marketing yang banyak dipakai saat ini—baik marketer perusahaan kecil maupun perusahaan besar.
Bagaimana, sih, contoh pemanfaatan AI email marketing? Apa saja manfaat yang bisa kamu peroleh dengan menggunakan AI dalam kegiatan email marketing? Yuk, cari tahu jawabannya di artikel berikut.
AI dalam Email Marketing
AI email marketing merupakan kegiatan marketing melalui email yang menggunakan Artificial Intelligence (AI) selama prosesnya.
Tujuan penggunaan AI dalam email marketing bermacam-macam. Ada yang memanfaatkan AI untuk membuat konten, ada juga yang memanfaatkan AI untuk mengukur keberhasilan campaign marketing.
Secara garis besar, penggunaan AI dalam campaign email marketing adalah dalam rangka melakukan otomatisasi serta personalisasi konten berdasarkan data yang telah dihimpun.
Dengan penggunaan AI dalam kegiatan email marketing, harapannya digital marketer dapat mengirimkan pesan marketing dengan lebih efisien, meningkatkan engagement dengan audiens, dan tentunya meningkatkan penjualan.
Benefit Menggunakan AI dalam Email Marketing
Ada empat manfaat yang bisa kamu dapatkan dengan menerapkan AI email marketing, yaitu:
- Meningkatkan revenue (pendapatan)
- Mengurangi biaya pemasaran
- Membantu campaign email marketing agar efektif
- Membantu mengumpulkan dan menganalisis data pelanggan newsletter
Mari kita bahas satu per satu benefit di atas.
1. Meningkatkan revenue
Sebuah referensi menyebutkan bahwa dengan menggunakan AI, kamu bisa menurunkan tingkat unsubscribe email marketing hingga 40%. Di sisi lain, open rate jadi bertambah 60%.
Penurunan tingkat unsubscribe dan peningkatan open rate ini tentunya membawa dampak positif. Pasalnya, rata-rata perusahaan mengalami peningkatan pendapatan sebesar 25% setelah mengalami penurunan unsubscribe dan peningkatan open rate!
Bagaimana bisa?
Ada banyak hal yang bisa AI lakukan, misalnya membuat personalisasi konten, meningkatkan efektivitas isi konten, hingga mengoptimasi waktu dan frekuensi kiriman email.
Dengan berbagai cara ini, kamu bisa meningkatkan ketertarikan pelanggan newsletter untuk membuka email. Jika strategimu berhasil, tingkat keterbacaan email pun akan meningkat. Adanya peningkatan keterbacaan email karena AI ini secara tidak langsung dapat membantu meningkatkan pendapatan.
2. Mengurangi biaya pemasaran
Selain bermanfaat untuk menambah penghasilan, email marketing dengan AI dapat membantumu untuk mengurangi biaya pemasaran.
Mengapa AI dapat mengurangi bujet pemasaran? Hal ini berkaitan dengan efektivitas AI dalam membuat konten pemasaran yang menarik. Isi email marketing yang efektif akan mendatangkan leads dalam jumlah besar.
Dengan kesuksesan pemasaran melalui email marketing, perusahaan mungkin akan mengurangi bujet untuk metode pemasaran lain. Alhasil, ini bisa membantu perusahaan untuk mengurangi biaya operasional. Jika harga produk tetap sama, kamu bisa mendapatkan keuntungan dalam jumlah lebih besar.
3. Meningkatkan efektivitas campaign email marketing
AI email marketing memungkinkan kemudahan dalam personalisasi konten. Karenanya, konten jadi lebih efektif dalam mendatangkan leads.
Semakin banyak leads, artinya semakin efektif juga campaign email marketing tersebut. Ini tentunya dapat membantu perusahaan meningkatkan sales dan pendapatan usaha.
4. Membantu mengumpulkan dan menganalisis data pelanggan newsletter
Selain tiga benefit di atas, AI juga bisa memberikan manfaat dalam mengumpulkan dan menganalisis data para pelanggan newsletter.
AI dapat membantu kamu mengetahui informasi demografis seperti usia dan jenis kelamin para pelanggan newsletter. Nantinya, informasi ini akan bermanfaat dalam penyusunan konten yang lebih terpersonalisasi.
Konten yang terpersonalisasi dapat meningkatkan engagement dengan pembaca email sehingga lebih efektif dalam mendatangkan pembelian.
Pemanfaatan AI dalam Email Marketing
Dalam kegiatan email marketing, AI berperan dalam hal-hal berikut:
- Melakukan otomatisasi email marketing
- Personalisasi konten email
- Meningkatkan engagement konten
- Mengukur serta menganalisis kinerja email marketing
1. Melakukan otomatisasi email marketing
Seperti apa otomatisasi dalam email marketing? Beberapa contoh penerapan otomatisasi dalam email marketing adalah untuk membuat berbagai email sebagai berikut:
- Welcome emails, yaitu email sambutan yang biasanya kamu kirimkan untuk menyambut seorang subscriber newsletter baru.
- Abandoned cart emails. Jika ada produk yang belum di-checkout pembeli, abandoned cart email akan memberikan reminder untuk pembeli produk tersebut.
- Birthday/anniversary emails. Email ini biasanya berisikan ucapan ulang tahun kepada para pelanggan newsletter. Selain itu, email ini juga dikirimkan untuk ‘merayakan’ seberapa lama kebersamaan perusahaan dengan pelanggan dalam layanan newsletter.
- Behavioral trigger emails. Ini adalah email yang biasanya akan dikirimkan secara otomatis apabila ada audiens yang berminat untuk mengunduh e-book yang kamu tawarkan secara online, membeli course, atau melihat hasil tes yang mereka lakukan.
- Transactional emails. Ini adalah email yang memberikan konfirmasi order, notifikasi pengiriman, serta invoice pembelian.
Tidak hanya itu saja, masih ada banyak contoh lain dari email yang biasanya dibuat dan dikirimkan secara otomatis. Nah, supaya kamu tidak perlu membuat dan mengirimkan email satu-satu, saat ini sudah ada beragam tool AI yang bisa kamu manfaatkan.
Jadi, kamu cukup membuat satu template di awal. Nantinya, AI-lah yang akan mengirimkan template email personalized sesuai dengan data pelanggan.
2. Personalisasi konten email
Selain untuk membuat email secara otomatis, kamu juga dapat membuat konten terpersonalisasi dengan menggunakan AI.
Personalisasi konten oleh AI dapat membantumu untuk melakukan hal-hal berikut, yaitu:
- Segmentasi pelanggan berdasarkan karakteristik mereka (demografis, perilaku, dan preferensi)
- Membuat user persona yang dapat membantumu untuk mendesain produk dengan lebih baik
- Membuat konten email yang sesuai dengan target audiens
- Menyesuaikan waktu pengiriman berdasarkan karakteristik pelanggan
a. Segmentasi pelanggan berdasarkan karakteristik
Apa itu segmentasi pelanggan? Segmentasi pelanggan (customer segmentation) adalah sebuah proses membagi customer (pelanggan) ke dalam berbagai grup yang memiliki karakteristik yang sama.
Dalam sebuah kegiatan marketing, biasanya perusahaan akan membagi pelanggan mereka berdasarkan:
- Usia
- Jenis kelamin
- Lokasi
- Pekerjaan, dsb.
Adanya segmentasi pelanggan akan sangat membantu marketer dalam menyampaikan campaign marketing produk/layanan dengan lebih mudah. Marketer pun jadi bisa menyesuaikan konten dengan karakteristik pelanggan.
Lantas, mengapa marketer membutuhkan AI dalam proses segmentasi pelanggan?
Kamu harus tahu bahwa jumlah pelanggan newsletter sebuah perusahaan tidak hanya 10-20 orang saja, melainkan ribuan atau bahkan ratusan ribu.
Karenanya, akan sangat merepotkan jika kamu harus memilah dan mengelompokkan pelanggan newsletter satu per satu. Di sinilah AI bisa kamu manfaatkan untuk mengelompokkan pelanggan ke dalam grup-grup sesuai karakteristik tertentu.
b. Membuat user persona
User persona adalah sebuah karakter fiksi yang menggambarkan pengguna yang ideal bagi perusahaan.
Menariknya, user persona bukan hanya sekadar karakter. Karakter ini akan dijabarkan dalam sebuah biodata yang kompleks.
Bahkan tak jarang kamu akan menjumpai keterangan mengenai kepribadian, tujuan hidup, ekspektasi, dan kelemahan dari karakter fiksi tersebut.
Mengapa membuat user persona penting? Berikut beberapa alasannya:
- Marketer bisa menggambarkan hasil riset pasar terkait karakteristik target dengan lebih mudah.
- Membantu stakeholder mengambil keputusan terkait desain produk.
- Menjadi alat simulasi untuk berbagai divisi. Misalnya, untuk divisi marketing, user persona bermanfaat untuk memperkirakan trik marketing apa yang bisa dilakukan untuk menggaet minat orang-orang dengan karakteristik yang mirip.
Lalu, apa keterkaitan AI dengan pembuatan user persona?
AI dapat membantu kamu membuat user persona dengan menganalisis data demografis, sentimen pasar, serta perilaku pelanggan newsletter. AI melakukan analisis ini secara otomatis, demikian juga dengan pembuatan user persona. Alhasil, kamu tidak perlu repot membuat user persona sendiri.
c. Membuat konten email yang sesuai dengan target audiens
Marketer juga bisa memanfaatkan AI email marketing untuk membuat konten email yang sesuai dengan target audiens.
Agar AI dapat membuat konten yang sesuai dengan karakteristik target audiens, tentukan dahulu siapa yang bisa jadi target pasar dan bagaimana karakteristik user ideal (user persona) perusahaan.
Setelahnya, kamu dapat memanfaatkan AI untuk menyusun isi konten email marketing yang efektif dan persuasif.
Supaya isi email marketing bisa tepat sasaran, kamu perlu membuat prompt yang benar. Untuk membantu AI membuat isi email dengan lebih baik, sertakan juga penjelasan mengenai target pasar dan seperti apa user persona untuk produk/layanan yang dijual.
Pembuatan prompt untuk membuat isi konten dengan AI juga berlaku unutuk membuat konten lain. Misalnya konten SEO website atau copy konten media sosial.
Untuk mempelajari bagaimana cara mengoptimalkan konten SEO dengan AI, kamu bisa baca artikel Kontenesia berikut.
d. Menyesuaikan waktu pengiriman berdasarkan karakteristik pelanggan
AI email marketing bisa kamu manfaatkan untuk mengidentifikasi waktu optimal pengiriman email berdasarkan karakteristik pelanggan.
AI dapat mempelajari kapan pelanggan newsletter sering membuka email. Hal ini akan sangat membantu kamu dalam menentukan waktu pengiriman email yang efektif. Secara tidak langsung, kamu meningkatkan peluang pelanggan newsletter dalam membuka dan membaca email. Dengan cara ini, kamu dapat meningkatkan efisiensi campaign email marketing.
3. Meningkatkan Engagement Konten
Sebelum mengetahui apa manfaat AI email marketing dalam meningkatkan engagement konten, kamu perlu tahu dulu apa itu engagement konten.
Engagement konten adalah sebuauh istilah yang menunjukkan bagaimana interaksi audiens terhadap sebuah konten. Dalam kaitannya dengan email marketing, engagement konten adalah bagaimana audiens email kamu bereaksi terhadap campaign email.
Parameter apa yang digunakan? Jika di postingan media sosial parameter engagement adalah like, comment, dan share, maka parameter engagement di email marketing adalah open rate, click through rate, dan conversion rate.
Bagaimana kamu bisa menggunakan AI untuk meningkatkan engagement email? Ada beberapa cara yang bisa diterapkan, misalnya seperti:
- Membuat subjek email yang menarik. Ini bertujuan untuk meningkatkan open rate email.
- Meningkatkan kualitas visual dan pengaturan struktur email. Ini bertujuan agar audiens betah membaca isi email hingga akhir.
- Membuat Calls to Action yang menarik. Ini bertujuan untuk meningkatkan conversion rate email.
a. Membuat subjek email yang menarik
Salah satu manfaat yang bisa kamu dapat melalui penggunaan AI email marketing adalah membuat subjek email yang menarik. Bagaimana caranya?
Saat ini sudah ada tool yang bisa kamu gunakan untuk mendeteksi tone tulisan.
Agar subjek email mampu mendorong audiens untuk membuka email, kamu perlu membuat subjek email dengan tulisan yang menarik. Sebisa mungkin, pakai tone yang bersifat persuasif.
Untuk itu, kamu dapat menggunakan tool AI untuk memeriksa subjek email yang sudah dibuat. Jadi, kamu bisa tahu apakah subjek email sudah memiliki tone yang cukup persuasif, atau masih belum.
Selain itu, AI juga dapat kamu gunakan untuk mengetahui apakah subjek email terlalu panjang, terlalu pendek, atau sudah pas.
Subjek email yang terlalu panjang menyebabkan audiens tidak bisa melihat keseluruhan subjek tersebut di inbox mereka. Meski sepele, ini dapat berpengaruh terhadap tingkat open rate email, lho.
Selain itu, dilansir dari Markettailor, subjek email yang terlalu panjang justru tidak terlihat eye-catchy. Alhasil, audiens jadi malas mengklik email tersebut untuk membacanya.
Di sinilah AI berperan. Tidak hanya untuk membuat subjek email jadi menarik melalui pilihan kata-kata yang persuasif, AI juga membantu membuat subjek email menarik secara visual.
b. Meningkatkan kualitas visual dan pengaturan struktur email
Bukan rahasia lagi bahwa email marketing tidaklah berisikan teks belaka. Sering kali, kamu perlu memasukkan komponen visual seperti ikon-ikon dan gambar agar tampilan email terlihat lebih keren.
Bagaimana kamu bisa memanfaatkan AI untuk meningkatkan kualitas visual email?
AI dapat membantumu untuk mendesain konten email dengan lebih mudah dengan cara-cara berikut:
- Memberikan rekomendasi layout dan struktur email
- Memberikan rekomendasi gambar maupun tool yang dapat kamu tambahkan dalam email.
- Mengoptimalkan resolusi gambar agar audiens bisa melihat isi email dengan lebih cepat.
c. Membuat Calls to Action (CTA) yang menarik
Tahukah kamu bahwa saat ini sudah ada tool AI untuk membuat Calls to Action (CTA)?
Buat kamu yang sering merasa kesulitan ketika membuat CTA, mungkin tool generative AI ini bisa kamu manfaatkan dengan baik. Nantinya, CTA yang AI buat dapat kamu tempatkan di dalam body email marketing.
Menariknya, banyak CTA generator ini yang bisa support berbagai bahasa. Tidak hanya itu, biaya penggunaan tools ini pun tergolong murah sehingga tidak memberatkan.
4. Mengukur serta Menganalisis Kinerja Email Marketing
Dengan tool AI, mengukur serta menganalisis kinerja email marketing jadi lebih mudah. Ada banyak hal yang bisa kamu dapatkan, misalnya seperti:
- Mengetahui open rate, click-through rate, serta conversion rate dari email yang dikirimkan.
- Membantumu membuat A/B test secara otomatis untuk mengetahui elemen email yang mana yang efektif untuk mempersuasi audiens. Elemen email yang dimaksud adalah subjek email, judul, isi konten, serta CTA.
- AI dapat membantu untuk mendeteksi apakah ada elemen dalam kontenmu yang dapat men-trigger spam filter. Dengan begitu, kamu dapat memperbaiki elemen-elemen tersebut agar ke depannya emailmu tidak terdeteksi sebagai spam.
- Melakukan list hygiene. Artinya, AI membantumu untuk meminimalkan jumlah email yang tergabung ke dalam newsletter. List hygiene ini dapat kamu lakukan dengan cara mengidentifikasi dan membuang alamat email yang invalid dan sudah tidak aktif.
- Predictive analysis. Kamu bisa mendapatkan insight mengenai tren dalam email marketing. Dengan insight ini, nantinya kamu bisa mendesain konten email dengan lebih baik lagi untuk meningkatkan conversion rates.
Kesimpulan
Nah, itulah penjelasan mengenai contoh pemanfaatan AI dalam kegiatan email marketing.
Sebagai simpulan, AI email marketing dapat memberikan benefit di berbagai tahapan email marketing. Mulai dari pembuatan konten, pengiriman email, hingga monitoring dan evaluasi campaign semua bisa dilakukan dengan bantuan AI.
Meski demikian, bukan berarti kamu bisa menggantungkan sepenuhnya pada AI. Terutama, dalam proses pembuatan isi konten.
Mungkin kamu sudah membuat konten email menggunakan AI. Prosesnya memang mudah. Akan tetapi, sering kali bahasa yang digunakan terlalu kaku. Supaya bahasa isi konten terkesan alami, kamu masih perlu memeriksa dan merevisi isi konten buatan AI.
Kalau kamu merasa AI tidak mampu membuat isi konten email yang sesuai dengan keinginan, kamu bisa menggunakan jasa penulisan dari Kontenesia!
Selain memberikan layanan penulisan artikel SEO-friendly untuk kebutuhan blog, kamu juga dapat menghubungi Kontenesia untuk jasa copywriting, lho!
Dengan copywriter yang berpengalaman, kamu bisa percayakan kebutuhan copywriting kepada Kontenesia!
Perlu informasi lebih lanjut? Atau ingin berbicara dengan tim kami? Kunjungi website Kontenesia di sini.
FAQ
Apa itu AI email marketing?
AI email marketing merupakan kegiatan marketing melalui email yang menggunakan Artificial Intelligence (AI) selama prosesnya.
Apa saja benefit menggunakan AI dalam email marketing?
Ada empat manfaat yang bisa kamu dapatkan dengan menerapkan AI email marketing, yaitu:
- Meningkatkan revenue (pendapatan)
- Mengurangi biaya pemasaran
- Membantu campaign email marketing agar efektif
- Membantu mengumpulkan dan menganalisis data pelanggan newsletter
Apa saja contoh pemanfaatan AI dalam email marketing?
Dalam kegiatan email marketing, AI berperan dalam hal-hal berikut:
- Melakukan otomatisasi email marketing
- Personalisasi konten email
- Meningkatkan engagement konten
- Mengukur serta menganalisis kinerja email marketing
Apa saja contoh email otomatis yang dapat dibuat dengan AI?
Ada banyak email otomatis yang dapat dibuat dan dikirimkan dengan bantuan AI. Beberapa di antaranya adalah:
- Welcome emails
- Abandoned cart emails
- Birthday/anniversary emails
- Behavioral trigger emails
- Transactional emails
Bagaimana AI dapat berguna dalam melakukan personalisasi konten email?
Personalisasi konten oleh AI dapat membantumu untuk melakukan hal-hal berikut, yaitu:
- Segmentasi pelanggan berdasarkan karakteristik mereka (demografis, perilaku, dan preferensi)
- Membuat user persona yang dapat membantumu untuk mendesain produk dengan lebih baik
- Membuat konten email yang sesuai dengan target audiens
- Menyesuaikan waktu pengiriman berdasarkan karakteristik pelanggan
Apa saja yang bisa dilakukan AI untuk meningkatkan engagement konten?
Dalam kaitannya dengan meningkatkan engagement konten, AI bisa kamu manfaatkan untuk:
- Membuat subjek email yang menarik. Ini bertujuan untuk meningkatkan open rate email.
- Meningkatkan kualitas visual dan pengaturan struktur email. Ini bertujuan agar audiens betah membaca isi email hingga akhir.
- Membuat Call of Action yang menarik. Ini bertujuan untuk meningkatkan conversion rate email.
Bagaimana AI dapat membantu untuk mengukur kinerja email marketing?
Beberapa contoh pemanfaatan AI untuk mengukur kinerja email marketing adalah melalui parameter open rate, click-through rate, dan conversion rate.
Selain itu, AI dapat membantu membuat A/B Test secara otomatis, memeriksa apakah ada elemen konten yang berpotensi dianggap spam, serta membantumu melakukan email list hygiene.