Posted on Leave a comment

Basic Penulisan Copywriting: Anatomi, Cara Riset, dan Formula Copywriting yang Efektif

Penulisan copywriting adalah salah satu sub bidang penulisan yang cukup menjanjikan dewasa ini. Tidak heran jika banyak orang tertarik untuk mempelajarinya.

Apakah membuat copy itu mudah? Jika kamu memiliki ilmu dan pengalaman dalam penulisan copywriting, tentu membuat copy bisa jadi lebih mudah. Walaupun masih pemula, kamu tidak perlu terlalu khawatir dalam mengerjakan naskah persuasif ini. Skill copywriting merupakan keterampilan yang bisa dipelajari dengan penerapan-penerapan langsung.

Di artikel ini, kamu bisa mempelajari basic penulisan copywriting. Mulai dari anatomi copy, cara riset, beberapa formula copywriting, serta kesalahan-kesalahan yang sering dibuat oleh copywriter pemula. Yuk, baca selengkapnya!

Anatomi Copy

Penulisan Copywriting

Mari kita bahas dahulu anatomi dari sebuah copy. Dalam sebuah copy, biasanya ada tiga komponen yang wajib ada, yaitu:

  1. Headline/judul.
  2. Isi/badan copy.
  3. Call to action.

Apa kegunaan dari masing-masing komponen copy? Kamu bisa pelajari lebih lengkap di penjelasan berikut.

1.Headline/judul

Berbicara mengenai headline, kamu pasti sudah tahu bahwa headline/judul merupakan sebuah kalimat yang merangkum penjelasan mengenai sebuah teks.

Dalam copywriting, headline/judul memiliki fungsi yang sedikit berbeda.

Headline/judul dalam copywriting merupakan kalimat yang ditulis sedemikian rupa agar audiens yang membaca copy langsung dibuat penasaran dan tertarik untuk mempelajari copy tersebut lebih lanjut.

Headline merupakan aspek yang penting dalam sebuah copy. Pasalnya, dengan headline yang baik, sebuah copy bisa memicu rasa penasaran dari audiens.

Memunculkan rasa penasaran audiens sangat bermanfaat agar mereka mau membaca bagian-bagian copy selanjutnya. Jika audiens dibuat penasaran, maka besar kemungkinan mereka tertarik dengan produk/layanan yang kamu tawarkan. Dari sinilah penjualan bisa terjadi.

2. Isi/badan copy

Jika isi artikel mengandung bahasan mengenai topik yang sedang dibicarakan, isi/badan copy memuat pesan marketing yang ingin disampaikan.

Dalam menuliskan isi/badan copy, copywriter menggunakan formula penulisan copywriting yang berbeda-beda. Karena itulah, struktur isi/badan copy jadi berbeda-beda.

Pada umumnya, isi/badan copy akan memuat tentang:

  • Permasalahan yang timbul di audiens
  • Fitur produk/layanan
  • Keuntungan yang bisa diperoleh audiens dengan menggunakan produk/layanan tersebut

Dalam menuliskan isi/badan copy, seorang copywriter perlu melakukannya secara informatif dan persuasif.

Sekadar informatif saja tidak cukup. Copy perlu memiliki daya pengaruh (persuasi) yang bisa membuat pembacanya berpikir, ‘oh, inilah produk/layanan yang aku cari!’.

Tak hanya untuk membuat audiens melakukan pembelian, copy yang persuasif juga mampu mempengaruhi pembacanya untuk melakukan hal yang diinginkan. Misalnya seperti melakukan donasi, mengunduh aplikasi, atau berlangganan newsletter.

Bagaimana caranya agar isi/badan copy bisa memiliki daya persuasi yang tinggi? Berikut beberapa tips yang bisa kamu pakai ketika membuat copy.

  1. Fokus pada benefit produk, bukan fiturnya.
  2. Jangan menulis copy dengan bahasa yang bertele-tele.
  3. Tunjukkan bagaimana produk/layananmu bisa menyelesaikan masalah audiens.
  4. Buat tulisan dengan tone yang conversational. Dengan menggunakan tone yang conversational, tulisan yang ada pada copy bisa terdengar lebih ramah di telinga audiens.
  5. Sertakan emotional triggers. Emotional triggers bisa membuat copy yang kamu buat lebih menarik.

Selain menjelaskan mengenai fitur dan keuntungan yang bisa diperoleh audiens, di bagian isi kamu juga bisa menambahkan dua aspek berikut:

  • Berikan garansi dan alasan mengapa audiens tidak perlu ragu untuk membeli produk/menggunakan layanan dari brand/perusahaan kamu.
  • Jelaskan mengapa harga yang kamu tetapkan lebih masuk akal dibandingkan dengan harga kompetitor.

3. Call to action

Call to action berisikan tentang apa yang kamu (si pembuat copy) inginkan dari audiens. Melalui call to action, kamu akan memberikan arahan tentang apa yang harus dilakukan.

Beberapa jenis call to action misalnya seperti:

  • “…klik link berikut”
  • “…kunjungi social media kami…”
  • “Jangan lupa follow, like, dan share postingan ini…”
  • “Kamu bisa berlangganan newsletter kami…”
  • Download aplikasi X sekarang juga dan dapatkan manfaatnya!”

Dalam menuliskan copy, biasanya kamu cukup memberikan satu call to action saja untuk setiap copy yang dibuat.

Riset Penulisan copywriting

penulisan copywriting

Sebelum menulis copy, penting untukmu untuk melakukan riset. Riset yang dilakukan meliputi riset terhadap:

  1. Target pasar
  2. Produk/layanan yang ingin dipasarkan
  3. Kondisi industri saat ini
  4. Kompetitor

Buat apa sih melakukan riset banyak-banyak seperti itu?

Melakukan riset adalah proses copywriting yang sangat penting. Sebab, kamu bisa tahu seperti apa target pasar, produk, kondisi industri saat ini, dan bagaimana kompetitormu melakukan bisnisnya melalui cara ini.

Dengan mempelajari keempat objek riset tersebut, kamu jadi tahu bagaimana meramu copy yang bagus dan efektif.

Lantas, apa saja yang perlu dicari tahu dari masing-masing aspek tersebut? Berikut ulasannya.

1. Riset target pasar

Riset target pasar dilakukan untuk mengetahui seperti apa buyer persona dari produk/layanan yang kamu tawarkan.

Apa itu buyer persona? Simpelnya, buyer persona adalah profil target pasar yang sesuai dengan produk/layanan yang kamu tawarkan.

Beberapa sumber menyebutkan bahwa buyer persona merupakan target pasar yang ideal untuk bisnismu.

Adanya buyer persona dalam suatu bisnis akan menentukan bagaimana kamu (sebagai bagian dari tim marketing) akan melakukan pemasaran untuk menarik hati target pasar tersebut.

Memangnya, seperti apa sih buyer persona itu? Bagaimana cara membuatnya?

Ada beberapa pertanyaan yang bisa membantumu untuk membuat buyer persona, misalnya seperti:

1. Bagaimana karakteristik demografis dari target pasar yang kamu inginkan?

Pada poin ini, ada beberapa aspek yang bisa kamu tentukan, yaitu:

  1. Usia
  2. Jenis kelamin
  3. Lokasi domisili
  4. Pendidikan terakhir
  5. Status pernikahan
  6. Besaran pendapatan
  7. Apa masalah terbesar yang mereka hadapi? (berkaitan dengan produk/layanan)
  8. Apa keinginan mereka?
  9. Apakah ada asumsi, stereotipe, atau false belief yang mereka miliki terkait produk/layanan?
  10. Apa yang mereka inginkan dari produk/layanan yang kamu tawarkan?
  11. Bagaimana cara menjangkau mereka?
  12. Media sosial apa yang sering mereka gunakan?
  13. Apa ada bisnis kompetitor yang mereka ikuti perkembangannya? Jika ada, siapa kompetitor tersebut?

Nah, melalui pertanyaan-pertanyaan tersebut, kamu bisa mengetahui seperti apa karakteristik dari target pasar yang cocok dengan produk/layanan yang kamu tawarkan. Tak hanya itu, kamu juga tahu produk seperti apa yang mereka incar serta bagaimana cara melakukan kegiatan pemasaran yang sesuai dengan karakteristik mereka.

2. Riset produk/layanan yang akan dipasarkan

Riset yang dimaksud pada poin ini adalah mengetahui bagaimana fitur-fitur dari produk/layanan yang ditawarkan.

Sebagai seorang marketer, riset produk ini penting untuk dilakukan karena tugasmu adalah mengkomunikasikan hal-hal itu kepada target pasar.

Maka dari itu, buatlah list mengenai fitur-fitur apa saja yang dimiliki produk/layananmu. Sebutkan juga apa kelebihan dan benefit menggunakan produk/layananmu dibandingkan dengan produk/layanan kompetitor.

Apa perbedaan kelebihan dan benefit?

Sekilas, mungkin kelebihan dan benefit terkesan tidak ada bedanya. Di antara kedua istilah ini, perbedaannya tidak begitu kentara. Akan tetapi, sebenarnya kedua hal ini memiliki perbedaan.

Dalam hal penulisan copywriting, kelebihan (advantage) merupakan keunggulan produk/layanan dibandingkan dengan kompetitor.

Di sisi lain, benefit merupakan manfaat yang bisa kamu dapatkan berkat adanya kelebihan tersebut.

Sebagai contoh:

Kamu menawarkan produk berupa mesin cuci “Kanken” dengan fitur ‘Auto Quick-Dry’. Fitur ini merupakan teknologi baru dari Jepang dan hanya brand mesin cuci tersebut yang memilikinya. Dengan fitur ini, kamu bisa mengeringkan baju dalam tube hanya dalam waktu satu jam dengan daya yang hemat.

Nah, dari gambaran di atas, kira-kira apa yang menjadi kelebihan dan benefit mesin cuci Kanken itu?

  • Kelebihan

Kelebihan dari mesin cuci Kanken adalah fitur Auto Quick-Dry yang hemat listrik. Dengan fitur ini, kamu bisa mengeringkan baju dalam waktu satu jam di dalam tube. Teknologi asal Jepang ini tidak dimiliki mesin cuci brand lain.

  • Benefit

Benefit dari penggunaan mesin cuci Kanken adalah:

  1. Praktis, kamu tidak perlu mengeluarkan baju yang sudah dicuci untuk menjemurnya. Cukup tinggalkan baju di dalam tube mesin cuci, mesin cuci bisa membantumu untuk mengeringkan baju sampai kering.
  2. Opsional. Artinya, kamu memiliki keleluasaan untuk menggunakan atau tidak menggunakan fitur tersebut.
  3. Hemat waktu. Tidak perlu lagi menunggu lama hingga baju kering—cukup nyalakan fitur Auto Quick-Dry, baju akan kering dalam waktu satu jam.
  4. Hemat biaya. Dibandingkan dengan mesin cuci berpengering otomatis lain, mesin cuci Kanken menggunakan daya listrik yang lebih rendah. Ini artinya, konsumsi listrik tidak terlalu boros dibandingkan dengan mesin cuci lain yang berfitur serupa.

Baik fitur, kelebihan, maupun benefit sama-sama pentingnya dalam sebuah copy. Artinya, kamu perlu memasukkan ketiga aspek ini agar copy yang kamu buat bisa memikat audiens.

Meski demikian, tidak semua penulisan copywriting menggunakan formula fitur-kelebihan-benefit, atau yang populer disebut sebagai formula FAB (Feature, Advantage, Benefit).

Kamu bisa mempelajari formula-formula lain dalam penulisan copywriting di penjelasan berikutnya.

3. Riset kondisi industri saat ini

Selain melakukan riset target pasar dan riset produk, kamu juga perlu mengetahui bagaimana kondisi industri saat ini.

Mempelajari kondisi industri saat ini bisa membantumu untuk membuat copy yang lebih up to date dan sesuai dengan tren industri.

Beberapa informasi yang perlu kamu dapatkan dengan melakukan riset ini antara lain:

  • Seperti apa terminologi yang digunakan di industri terkait?
  • Bagaimana kondisi terkini dari industri terkait? Apakah industri terkait sedang mengalami kenaikan, atau justru sedang mengalami penurunan?
  • Apakah ada peristiwa terkini yang memengaruhi industri secara masif?
  • Apa saja goals dan tantangan yang dimiliki industri tersebut?

4. Riset kompetitor

Jenis riset selanjutnya yang perlu kamu lakukan adalah riset kompetitor. Mengapa riset kompetitor menjadi hal yang penting dilakukan dalam membuat copy?

Pada dasarnya, ada banyak hal yang bisa kamu pelajari dari kompetitor. Dalam kaitannya dengan marketing dan pembuatan copy, kamu bisa melakukan riset kompetitor untuk mengetahui hal-hal berikut:

  1. Siapa saja yang menjadi kompetitor produk/layanan yang ditawarkan.
  2. Apa kelebihan dan kelemahan dari produk/layanan kompetitor.
  3. Apa yang membedakan produk/layanan dari brand-mu dengan produk kompetitor.
  4. Bagaimana pandangan target pasar tentang produk kompetitor.
  5. Apa yang menjadikan target pasar membeli produk/layanan dari pihak kompetitor dan bukan dari brand/perusahaanmu?
  6. Media apa saja yang digunakan oleh kompetitor untuk mempromosikan produk/layanannya?

Formula dan Teknik Penulisan copywriting

penulisan copywriting

Tidak lengkap rasanya mempelajari penulisan copywriting tanpa mengetahui formula copywriting.

Saat ini, ada banyak sekali formula yang banyak digunakan oleh copywriter dalam menulis copy. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Formula FAB (Feature-Advantage-Benefit). Ini formula copywriting yang sudah disebutkan pada penjelasan di atas.
  2. Formula AIDA (Attention-Interest-Desire-Action).
  3. Formula PAS (Problem-Agitate-Solution)
  4. Formula ACCA (Awareness-Comprehension-Conviction-Action)
  5. Formula BAB (Before-After-Bridge)

Mari kita ulas satu per satu.

1. Formula FAB (Feature-Advantage-Benefit)

FAB merupakan formula penulisan copywriting yang cukup populer digunakan oleh copywriter ketika membuat copy.

Sebagaimana sempat disinggung pada pembahasan sebelumnya, formula copywriting FAB merupakan singkatan dari Feature, Advantage, dan Benefit. Ketiga komponen inilah yang akan menyusun copy.

  • Feature

Feature merupakan komponen dalam formula FAB yang menjelaskan fitur dari produk/layanan yang ditawarkan.

Karena menjelaskan fitur, maka komponen ini mengandung fakta mengenai produk/layanan yang ditawarkan.

  • Advantage

Dalam bahasa Indonesia, ‘advantage’ memiliki arti ‘kelebihan’ atau ‘keunggulan’. Kelebihan atau keunggulan yang dimaksud tentunya adalah kelebihan dari produk/layanan yang bisa penggunanya dapatkan.

Komponen yang satu ini membahas kelebihan yang dimiliki produk/layanan jika dibandingkan dengan kompetitor.

  • Benefit

Jika advantage menyebutkan tentang kelebihan dari produk/layanan yang bisa didapatkan oleh pengguna, benefit merupakan komponen yang menjelaskan mengenai manfaat yang bisa dirasakan pengguna karena adanya fitur dan kelebihan produk/layanan tersebut.

2. Formula AIDA (Attention-Interest-Desire-Action)

Formula penulisan copywriting selanjutnya adalah formula AIDA. AIDA sendiri merupakan singkatan dari Attention, Interest, Desire, dan Action. Formula copywriting yang satu ini juga merupakan salah satu formula yang populer digunakan copywriter.

Komponen dalam formula penulisan copywriting ini adalah sebagai berikut:

  • Attention (perhatian)

Pada komponen ini, curi perhatian audiens dengan pertanyaan, pernyataan, ataupun sebuah kisah yang menarik.

  • Interest (minat)

Kamu bisa menyertakan pengenalan produk pada komponen ini. Kamu perlu membuatnya semenarik mungkin agar audiens tertarik dengan produk/layanan yang ditawarkan.

  • Desire (hasrat)

Pada komponen ini, picu emosi audiens agar mereka ingin menggunakan produk/layanan yang kamu tawarkan.

  • Action (tindakan)

Komponen ini mengandung call to action agar pembaca tertarik dan membeli/menggunakan produk/layanan yang kamu tawarkan.

Jenis formula copywriting ini bisa kamu gunakan di berbagai format, misalnya seperti copy iklan media sosial, landing page, newsletter, dsb.

3. Formula PAS (Problem-Agitate-Solution)

Formula penulisan copywriting yang tak kalah populernya adalah formula PAS. PAS sendiri merupakan singkatan dari Problem, Agitate, dan Solution.

Komponen-komponen yang ada dalam formula ini antara lain adalah:

  • Problem (masalah)

Pada komponen ini, kamu perlu menunjukkan gambarkan permasalahan yang ada pada target pasar.

  • Agitate 

Dalam bahasa Indonesia, agitate memiliki makna ‘mengganggu’. Dalam penulisan copywriting, komponen ‘agitate’ ini berarti meningkatkan intensitas permasalahan yang sudah dibahas sebelumnya.

Setelah mengutarakan masalah, buatlah agar audiens merasa bahwa masalah tersebut bisa memburuk apabila tidak ditangani segera. Nantinya, produk/layanan yang kamu tawarkan akan menjadi jawaban dari permasalahan tersebut.

  • Solution

Sesuai dengan namanya, komponen ‘solution’ ini akan berisikan solusi dari permasalahan yang sudah disebutkan sebelumnya.

Pada bagian inilah kamu akan memperkenalkan produk/layanan yang kamu tawarkan. Kamu bisa menyebutkan satu fitur dan benefit produk/layanan yang sesuai dengan permasalahan yang sedang dibahas.

4. Formula ACCA (Awareness-Comprehension-Conviction-Action)

Kamu juga bisa menggunakan formula ACCA dalam penulisan copywriting. ACCA merupakan singkatan dari Awareness, Comprehension, Conviction, dan Action.

  • Awareness (kesadaran)

Komponen ini berguna untuk menciptakan kesadaran atas permasalahan yang timbul dan dapat diselesaikan dengan produk/layanan yang kamu tawarkan.

  • Comprehension (pemahaman)

Komponen ini membantu audiens copy-mu untuk memahami apa konsekuensi yang bisa ditimbulkan dari masalah tersebut.

  • Conviction (keyakinan)

Setelah membantu audiens untuk sadar dan memahami konsekuensi yang bisa timbul dari masalah, berikan keyakinan kepada mereka untuk menyelesaikan masalah tersebut menggunakan solusi yang kamu tawarkan.

Maka dari itulah, pada komponen ini kamu bisa mengutarakan kelebihan dan benefit dari produk/layanan yang kamu tawarkan.

  • Action (aksi)

Pada komponen copy yang satu ini, kamu mengarahkan audiens untuk melakukan aksi yang diharapkan. Misalnya seperti melakukan pembelian, mengunduh aplikasi, dsb.

5. Formula BAB (Before-After-Bridge)

Formula BAB terdiri atas tiga komponen:

  • Before (sebelum)

Komponen ini menjelaskan mengenai kondisi sebelum audiens mengenal produk. Pada penerapannya, kamu bisa menjelaskan masalah yang dihadapi target pasar sebelum menggunakan produk/layanan yang kamu jual.

  • After (setelah)

Komponen ini berisikan perubahan yang akan audiens rasakan ketika menggunakan produk yang kamu tawarkan.

Melalui komponen ini, kamu juga bisa menceritakan kondisi ideal yang bisa audiens peroleh jika mereka menggunakan produk/layanan yang ditawarkan.

  • Bridge (penghubung antara kondisi before dan after)

Komponen yang satu ini membahas bagaimana produk/layanan yang kamu jual bisa membantu audiens untuk mengatasi masalah yang dihadapi.

Pada komponen ini, kamu bisa menyebutkan bagaimana cara produk/layanan mengubah kondisi before menjadi kondisi after.

Kesalahan yang Sering Dijumpai dalam Sebuah Copy

Penulisan copywriting

Tidak semua copy yang ditulis copywriter merupakan copy yang baik untuk dipublikasikan. Bagaimanapun juga, copywriter juga manusia. Terkadang, mereka melakukan kesalahan juga ketika menulis copy.

Nah, supaya kamu bisa menghindari kesalahan-kesalahan tersebut, pelajari kesalahan apa saja yang sering dijumpai ketika melakukan penulisan copywriting.

Berikut adalah 3 kesalahan yang sering dijumpai dalam sebuah copy.

  1. Terlalu banyak mengulas fitur
  2. Menggunakan diksi yang ambigu
  3. Too salesy

Terlalu banyak mengulas fitur

Salah satu kesalahan yang banyak dilakukan dalam penulisan copywriting adalah penekanan pada fitur produk/layanan saja—alih-alih menggabungkannya dengan penjelasan mengenai benefit produk/layanan.

Dalam menuliskan copy, akan lebih baik jika kamu berfokus pada satu fitur saja dari produk/layanan yang dijual. Nantinya, beritahu apa benefit yang bisa pengguna dapatkan dari fitur tersebut.

Terlalu banyak menyebutkan fitur tidak hanya membuat audiensmu menjadi bosan. Copy yang kamu buat pun bisa jadi kurang persuasif.

Selain itu, audiens pun jadi tidak bisa mengetahui bagaimana produk/layanan tersebut akan mempermudah hidup mereka karena benefit produk/layanan tidak ditekankan.

Menggunakan diksi yang ambigu

Kesalahan lain dalam penulisan copywriting yang umum dijumpai adalah penggunaan diksi yang ambigu.

Meskipun terkesan sepele, penggunaan diksi yang ambigu berpotensi menurunkan trust dari audiens yang notabene juga menjadi target pasar produk/layanan.

Selain itu, kata-kata yang ambigu bisa membuat audiens salah mengartikan pesan marketing kamu.

Kamu bisa menghindari kesalahan penulisan copywriting ini dengan melakukan pengecekan setelah copy selesai dibuat. Selain itu, pertimbangkan untuk meminta orang lain membaca copy yang sudah selesai kamu buat.

Pertimbangkan penilaian orang lain dalam pembuatan copy tersebut. Jika isi copy memang terdengar ambigu, akan lebih baik untuk menulis ulang copy tersebut. Dengan demikian, copy tidak membingungkan dan tidak misleading.

Too salesy

Kesalahan penulisan copywriting selanjutnya berkaitan dengan cara penyampaian pesan marketing yang terkesan terlalu salesy. Artinya, copy yang ditulis terkesan terlalu memaksa. Sales banget.

Memang, copywriting ditulis untuk membuat audiensnya terpengaruh sehingga melakukan hal yang diinginkan. Terutama melakukan pembelian.

Meski begitu, menuturkan pesan marketing dengan cara yang terlalu memaksa justru membuat audiens jadi malas membaca copy. Kalaupun mereka sudah membaca copy, mereka enggan melakukan apa yang kamu tuliskan sebagai call to action.

Bagaimana solusinya agar tidak menulis copy yang terlalu salesy? Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan. Misalnya:

  • Jangan tergesa-gesa melakukan penjualan. Buatlah copy dengan menyentuh sisi emosional audiens terlebih dahulu.
  • Alih-alih menjual produk, janjikan ‘transformasi’ kepada audiensmu. Caranya adalah dengan menekankan benefit produk alih-alih menyebutkan fiturnya semata.
  • Cari feedback untuk copy yang kamu tulis dari orang lain.

Nah, itulah dasar-dasar copywriting yang perlu kamu ketahui. Semoga dengan mempelajari anatomi copywriting, cara riset, serta formula copywriting yang efektif kamu bisa menjadi copywriter yang andal, ya!

Kalau kamu sudah sering meng-handle pekerjaan copywriter, tidak ada salahnya juga mengingat-ingat kembali ilmu dasar penulisan copywriting di atas. Dengan melakukan hal tersebut, kamu bisa memperbaiki kualitas copy yang dibuat agar copy pun bisa jadi lebih efektif.

Butuh bantuan untuk membuat copy? Kamu bisa percayakan pembuatan copy kepada jasa copywriting Kontenesia.

Kamu cukup sediakan brief berisikan hal-hal yang perlu disertakan dalam copy. Lalu, komunikasikan kebutuhanmu dengan tim kami. Setelah itu, kamu tinggal tunggu hasilnya!

Penasaran? Ingin tahu lebih lanjut mengenai layanan copywriting Kontenesia? Klik di sini untuk informasi lebih lanjut, ya!

FAQ
Apa saja anatomi copywriting?

Pada umumnya, sebuah copy terdiri atas tiga komponen berikut:

  • Headline/judul
  • Isi/badan copy
  • Call to action 

Apa yang tidak boleh dilakukan saat menulis copywriting?

  • Terlalu menekankan penjelasan fitur
  • Menulis copy dengan diksi yang ambigu
  • Menulis copy yang ‘too salesy

Apa saja formula penulisan copywriting yang umum digunakan?

  1. Formula FAB (Feature-Advantage-Benefit). Ini formula copywriting yang sudah disebutkan pada penjelasan di atas.
  2. Formula AIDA (Attention-Interest-Desire-Action).
  3. Formula PAS (Problem-Agitate-Solution)
  4. Formula ACCA (Awareness-Comprehension-Conviction-Action)
  5. Formula BAB (Before-After-Bridge)

Apa saja riset sebelum melakukan penulisan copywriting?

Ada beberapa jenis riset yang bisa kamu lakukan sebelum menulis sebuah copy, yaitu:

  1. Riset target pasar
  2. Riset produk/layanan yang ingin dipasarkan
  3. Riset kondisi industri saat ini
  4. Riset kompetitor
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.