Posted on 1 Comment

Panduan Lengkap Cara Melakukan Riset Keyword SEO 2023: Wajib Tahu! Part II

Riset keyword

Artikel ini akan memberikan penjelasan komplet mengenai riset keyword: mulai dari pemahaman mengenai ‘apa itu keyword’ hingga analisis basic dan advanced untuk menentukan keyword yang tepat—kamu bisa mempelajarinya di sini.

Tools untuk Riset Keyword

Riset keyword

Apa itu tools riset keyword? Singkatnya, tools riset keyword merupakan tools yang bisa kamu manfaatkan untuk menemukan keyword yang tepat untuk konten-konten online yang kamu unggah.

Tools untuk riset keyword ini bisa berupa tools gratisan, bisa juga berupa tools berbayar. Akan tetapi, biasanya tools berbayar menawarkan fitur lebih banyak jika dibandingkan dengan tools gratisan.

Sebagaimana sudah disebutkan sebelumnya, berikut ini adalah beberapa contoh tools yang umumnya digunakan untuk melakukan riset keyword.

  1. Google Keyword Planner
  2. Google Trends
  3. Google Search
  4. SEMRush Keyword Magic Tool
  5. Long tail pro
  6. Ahrefs Keyword Generator
  7. Moz Keyword Explorer
  8. Ubersuggest
  9. Term explorer

1. Google Keyword Planner

Google Keyword Planner merupakan fitur dari Google Ads. Fitur yang satu ini berguna jika kamu ingin melakukan keyword research sebelum meluncurkan iklan di Google. Fitur ini bisa gunakan secara gratis jika kamu menggunakan Google Ads.

Beberapa fitur utama dari Google Keyword Planner adalah:

  • Volume pencarian kata kunci
  • Biaya beriklan (Cost-Per-Click) kata kunci tersebut
  • Tingkat kompetisi untuk memasang iklan

2. Google Trends

Jika Google Keyword Planner lebih disarankan untuk kamu yang juga menggunakan Google Ads, Google Trends bisa digunakan oleh siapa saja yang ingin melakukan riset keyword.

Google Trends bisa kamu gunakan untuk mengetahui:

  • Topik-topik apa yang lagi trending di Google.
  • Volume pencarian suatu keyword.
  • Volume pencarian di suatu area terkait dengan pencarian suatu keyword.
  • Topik yang berkaitan dengan keyword tersebut.
  • Perbandingan volume pencarian satu keyword dengan keyword lainnya.
  • Kapan suatu keyword paling banyak dicari.

Tool yang satu ini bisa kamu gunakan secara gratis. Jadi, kamu bisa bebas memanfaatkan fitur-fitur di atas dalam proses riset keyword dan pembuatan konten.

Misalnya, kalau kamu ingin membuat konten dengan topik bahasan ‘mudik lebaran’, kamu bisa mencari tahu beberapa hal dengan Google Trends. Misalnya seperti:

  1. Kueri pencarian terkait keyword tersebut.
  2. Topik pencarian terkait.
  3. Area yang banyak melakukan pencarian keyword tersebut.
  4. Kapan pencarian paling banyak dilakukan.
  5. Area dimana pencarian keyword tersebut banyak dilakukan.

Meski fitur-fitur seperti keyword difficulty tidak tersedia di Google Trends, kamu bisa membuat content planning cukup dengan fitur-fitur yang tersedia saat ini. Maka dari itulah, tidak ada salahnya untuk sesekali menggunakan Google Trends—apalagi tool yang satu ini bisa diakses dengan gratis.

3. Google Search

Siapa sangka Google Search juga bisa membantumu untuk melakukan riset keyword? Dengan Google Search, kamu bisa menemukan beberapa hal berikut:

  • Kata kunci turunan yang tentunya masih relevan dengan kata kunci yang kamu ketikkan.
  • Fitur People Also Ask. Fitur ini bisa kamu gunakan untuk mencari insight jika bingung mencari topik bahasan.
  • Kata kunci terkait (related searches) dengan keyword yang kamu ketikkan.

Tak hanya itu saja, Google Search dapat membantumu mengenali contoh-contoh konten yang sudah pernah dipublikasikan website lain. Secara tidak langsung, kamu juga dapat menemukan apa search intent dari suatu keyword dari konten-konten website kompetitor.

4. SEMRush Keyword Magic Tool

Selain tiga tools keluaran Google, kamu bisa coba menggunakan SEMRush Keyword Magic Tool. Sebelum menggunakan tool ini, kamu akan diminta untuk membuat akun SEMRush terlebih dahulu.

Menariknya, kamu bisa mendapatkan berbagai informasi berguna untuk riset keyword dengan menggunakan tool ini. Beberapa informasi yang bisa kamu dapatkan adalah sebagai berikut:

  • Rekomendasi keyword yang berkaitan dengan topik/keyword yang kamu ketikkan.
  • Search intent dari masing-masing rekomendasi keyword.
  • Volume pencarian masing-masing rekomendasi keyword.
  • Tren pencarian dengan masing-masing keyword.
  • Keyword difficulty.
  • Cost-Per-Click untuk masing-masing rekomendasi keyword.
  • SERP Features.

Tool ini merupakan salah satu tool dengan fitur yang cukup lengkap untuk melakukan keyword research. Biaya aksesnya gratis. Hanya saja, rekomendasi keyword yang ditawarkan versi gratis terbatas. Selain itu, semakin sering kamu menggunakan fitur gratis, maka semakin sedikit juga informasi yang bisa ditampilkan.

Ketika mengakses SEMRush Keyword Magic Tool, kamu juga bisa mengakses berbagai fitur lain dari SEMRush. Beberapa kategori fitur yang ditawarkan misalnya seperti:

  • Competitive Research
  • Keyword Research
  • Link Building
  • On-page & Tech SEO

5. Long Tail Pro

Rekomendasi tool selanjutnya yang bisa kamu gunakan untuk melakukan riset keyword adalah Long Tail Pro. Beberapa fitur yang bisa kamu dapatkan dari tool Long Tail Pro antara lain:

  • Rekomendasi keyword sesuai dengan keyword/topik yang kamu ketikkan, baik short-tail maupun long-tail
  • Volume pencarian
  • Harga Cost-Per-Click
  • Keyword competitiveness, dll.

Selain untuk riset keyword, Long Tail Pro menyediakan berbagai fitur untuk melakukan:

  • SERP Analysis
  • Backlink Analysis
  • Site Audit
  • Rank Tracking

6. Ahrefs Keyword Generator

Ahrefs Keyword Generator merupakan salah satu tool untuk riset keyword yang banyak digunakan. Fitur gratisnya tersedia, namun tentu metrik yang bisa ditampilkan terbatas.

Ketika menggunakan versi gratisnya, kamu bisa menemukan beberapa informasi terkait keyword sebagai berikut:

  • Daftar rekomendasi keyword yang terkait dengan topik/keyword dasar yang diketikkan
  • Volume pencarian
  • Keyword difficulty

Dengan fitur-fitur tersebut saja, sebenarnya kamu sudah bisa menemukan rekomendasi keyword yang tepat untuk topik konten yang sedang kamu cari. Untuk versi gratisan, kamu bisa menerima 100+ rekomendasi keyword yang tentunya akan sangat membantu untuk mencari keyword yang tepat.

Ahrefs juga bisa memberikan rekomendasi keyword berdasarkan search engine/website yang digunakan. Selain Google, Ahrefs mampu memberikan rekomendasi  keyword untuk search engine Bing, website Amazon, serta website YouTube.

7. Moz Keyword Explorer

Moz Keyword Explorer merupakan tool riset keyword yang dikembangkan oleh Moz. Sama seperti tools lain yang sudah disebutkan, Moz Keyword Explorer menyediakan tool keyword research dengan beberapa metrik yang bisa diakses secara gratis. Metrik-metrik tersebut adalah sebagai berikut:

  • Rekomendasi keyword untuk topik yang kamu ketikkan.
  • Volume pencarian bulanan.
  • Tingkat kesulitan kompetisi (keyword difficulty).
  • Tingkat CTR (Click-Through Rate) untuk konten organik.
  • Skor prioritas kata kunci pencarian.

Beberapa metrik yang ditawarkan Moz Keyword Explorer merupakan metrik yang mungkin tidak kamu jumpai di keyword tool lainnya. Misalnya seperti skor prioritas dan tingkat CTR.

Dengan fitur skor prioritas, kamu dapat mengetahui keyword mana yang bisa kamu gunakan untuk menentukan keyword yang berpeluang lebih besar untuk meningkatkan ranking konten di pencarian organik.

Di sisi lain, tingkat CTR yang ditunjukkan Moz Keyword Explorer menunjukkan berapa persentase pencari yang mengklik link yang ditemukan.

8. Ubersuggest

Berbicara tentang tool riset keyword, Ubersuggest merupakan salah satu tool yang terbilang cukup populer. Tool yang dikembangkan Neil Patel ini mampu memberikan berbagai fitur yang tak kalah kerennya dibandingkan dengan tool lain.

Fitur-fitur bermanfaat yang dimaksud misalnya seperti:

  • Rekomendasi keyword untuk topik/keyword yang diketikkan.
  • SEO difficulty, alias tingkat kompetisi organik.
  • Paid difficulty, alias tingkat kompetisi berbayar.
  • Estimasi biaya Cost-Per-Click (CPC).
  • Link menuju konten yang memiliki peringkat tinggi di search engine.
  • Tren pencarian keyword, dll.

Sama seperti tools lainnya, kamu bisa menggunakan Ubersuggest secara gratis. Akan tetapi, versi gratis Ubersuggest hanya terbatas untuk 3x pencarian saja. Selebihnya, kamu akan diminta untuk membayar versi premiumnya.

9. Term Explorer

Serupa dengan berbagai tool riset keyword lain, Term Explorer dapat membantumu menemukan keyword yang tepat untuk dikembangkan menjadi konten.

Beberapa fitur yang bisa kamu jumpai di Term Explorer adalah sebagai berikut:

  • Rekomendasi keyword
  • Volume pencarian untuk masing-masing rekomendasi keyword.
  • Cost Per Click
  • PPC competition, dll.

Term Explorer menyediakan versi trial serta versi premium untuk fitur keyword research-nya. Kamu perlu membuat akun terlebih dahulu sebelum bisa mengakses fitur keyword research versi trial-nya.

Istilah-Istilah yang Sering Digunakan dalam Tools Riset Keyword

Riset keyword

Ketika menggunakan tool riset keyword, mungkin kamu akan menemukan berbagai istilah yang bikin garuk-garuk kepala.

Nah, karena setelah ini ada pembahasan mengenai strategi penentuan keyword, mari pelajari dahulu definisi dari istilah-istilah yang sering digunakan dalam tools riset keyword.

       1. Search volume

Dalam bahasa Indonesia, search volume disebut sebagai volume pencarian. Angka search volume yang muncul di tool riset keyword biasanya merupakan volume pencarian dalam rentang waktu satu bulan di search engine tertentu.

      2. Keyword difficulty

Keyword difficulty (KD) merupakan metrik yang digunakan untuk menyatakan seberapa sulit mencapai ranking awal hasil pencarian dengan menggunakan keyword tertentu. Keyword difficulty biasanya merujuk pada pencarian organik, bukan paid search.

     3. Paid difficulty

Paid difficulty merupakan metrik yang digunakan untuk menyatakan seberapa sulit mencapai ranking awal hasil pencarian khusus untuk konten iklan. Dengan nominal paid difficulty yang tinggi, maka semakin mahal juga biaya yang perlu dibayar untuk beriklan. Sebab, tingkat kompetisinya tinggi.

     4. Cost-Per-Click (CPC)

CPC merupakan estimasi biaya yang perlu dibayarkan pengiklan kepada pemilik website untuk setiap klik pada konten yang diiklankan.

     5. Search intent

Sebagaimana sudah dibahas sebelumnya, search intent dapat didefinisikan sebagai apa tujuan seseorang ketika melakukan sebuah pencarian atas suatu keyword di search engine.

     6. Page Authority (PA)

Page Authority merupakan metrik yang hanya ada di tool tertentu, yaitu Moz. Dilansir dari Moz, Page Authority dibuat untuk memprediksi ranking sebuah page dalam hasil pencarian organik di search engine. 

Page Authority merupakan metrik penilaian dengan rentang 0-100. Semakin mendekati 100, maka semakin besar pula peluang page tersebut berada di posisi teratas hasil pencarian di search engine.

Page Authority ini juga menjadi metrik yang menggambarkan seberapa kredibel page yang kamu temukan di hasil pencarian search engine. Semakin tinggi nilai Page Authority, maka semakin kredibel pula page tersebut.

      7. Domain Authority (DA)

Domain Authority juga merupakan sebuah metrik yang dikembangkan oleh Moz. Istilah ini merujuk pada seberapa besar peluang sebuah website (bukan hanya satu page) menduduki peringkat awal di hasil pencarian search engine.

Sama seperti Page Authority, Domain Authority juga dinyatakan dalam angka dari 0-100. Semakin mendekati 100, semakin besar juga peluang domain (website) tersebut untuk menduduki peringkat awal di hasil pencarian search engine.

Baik PA dan DA bukanlah nilai yang ditentukan oleh search engine (khususnya Google). Hanya saja, Moz mengembangkan algoritma untuk menilai PA dan DA berdasarkan apa yang sudah dipelajari dari Google sebagai salah satu search engine.

Strategi Penentuan Keyword

Riset keyword

Untuk menentukan keyword yang tepat, ada dua jenis strategi keyword yang bisa dilakukan:

  • Basic, menggunakan search intent dan search volume.
  • Advanced, salah satunya menggunakan analisis kesulitan keyword.

Strategi Penentuan Keyword – Basic

Untuk tingkatan basic, kamu bisa menentukan pemilihan keyword berdasarkan dua aspek. Aspek yang dimaksud adalah search intent dan search volume.

1. Search intent

Algoritma search engine umumnya menginginkan hasil pencariannya sesuai dengan apa yang benar-benar dikehendaki penggunanya.

Karena alasan inilah, perlu ada kesesuaian antara keyword yang digunakan dengan hasil pencarian yang diinginkan pengguna.

Inilah mengapa mengenal search intent penting sekali dilakukan. Search engine biasanya akan menampilkan konten-konten yang sesuai dengan search intent di laman-laman awal hasil pencarian.

Sebagai contohnya, jika Anda ingin menyajikan informasi ‘cara menabung untuk membeli rumah’, maka akan lebih baik untuk menggunakan keyword dengan search intent informational.

Menggunakan keyword dengan search intent transactional, commercial, apalagi navigational tentu kurang sesuai dengan tujuan konten yang kamu buat.

Maka dari itu, jangan sembarangan memilih keyword yang direkomendasikan oleh tools yang kamu pakai. Tidak semua keyword bisa kamu pakai.

Dari daftar keyword yang direkomendasikan tools, lakukan pencarian satu per satu. Lihat hasil pencarian yang keluar di search engine. Pilih keyword yang memiliki hasil pencarian yang sesuai dengan tujuan pembuatan konten.

Jika search intent-nya selaras dengan tujuan pembuatan konten, kamu lanjut menganalisis keyword tersebut menggunakan aspek selanjutnya. Aspek yang dimaksud di sini adalah search volume.

2. Search volume

Aspek selanjutnya yang bisa kamu gunakan sebagai penentu keyword pilihan adalah search volume.

Dalam menentukan keyword yang tepat, kamu bisa memilih keyword dengan search volume tinggi maupun rendah.

Search volume tinggi biasanya banyak dijumpai pada short-tail keyword, sedangkan search volume rendah biasanya dijumpai pada long-tail keyword.

Jika website-mu tergolong masih ‘baru’, berbagai referensi menyatakan bahwa menggunakan long-tail keyword akan sangat membantu.

Penggunaan long-tail keyword memang memiliki kelemahan berupa search volume yang lebih sedikit. Akan tetapi, biasanya keyword difficulty-nya lebih rendah. Ini akan memudahkan konten-mu bersaing dengan website kompetitor untuk mendapatkan peringkat yang baik di hasil pencarian search engine.

Jika website-mu sudah ‘besar’, dalam artian memiliki PA dan DA yang baik serta memiliki banyak backlinks, maka tidak masalah menggunakan short-tail keyword. 

Meski demikian, pastikan untuk tidak sembarangan mengembangkan konten. Bagaimanapun juga, konten yang berkualitas bisa membantu menurunkan bounce rate. Tingkat bounce rate yang rendah tentunya juga berpengaruh positif terhadap ranking pencarian search engine suatu page/website.

Strategi Penentuan Keyword – Advanced

Strategi penentuan keyword dengan teknik yang sedikit lebih ‘rumit’ bisa kamu lakukan dengan melakukan analisis kesulitan keyword. Selain itu, kamu juga bisa melakukan riset untuk mencari keyword gap.

       1. Analisis kesulitan keyword

Untuk melakukan analisis tingkat kesulitan sebuah keyword, kamu bisa melakukannya dengan menggunakan browser extension. Dua contoh extension yang bisa digunakan adalah MozBar dan SEOQuake. Kamu hanya perlu mengunduh dan menginstal salah satunya saja.

Setelah menginstal extension tersebut di browser, coba lakukan pencarian suatu keyword.

Kamu bisa melihat akan ada keterangan di bawah link hasil pencarian.

Beberapa istilah yang perlu diperhatikan antara lain:

  • PA dan DA (Mozbar), PR (Page Rank, SEOQuake)
  • L, LD, RD (Links, Linking Domains, Root Domain)

Istilah-istilah tersebut mengacu pada authority serta backlink yang dimiliki page dan domain. Dua poin ini merupakan faktor penentu dari sulit tidaknya suatu keyword.

a. Page Authority (PA) dan Domain Authority (DA)

Dengan keyword yang ingin kamu incar, coba lakukan pencarian di search engine. Masing-masing hasil pencarian organik (yang bukan paid search result) akan memiliki skor PA dan DA-nya masing-masing.

Baik PA dan DA memiliki rentang skor yang sama, yaitu 0-100. Semakin tinggi nilainya, maka search engine mengasumsikan bahwa page dan domain tersebut semakin kredibel.

Ini berarti, semakin tinggi PA dan DA dari berbagai hasil pencarian tersebut, semakin susah juga ‘berkompetisi’ menggunakan keyword tersebut. Sebab, sudah ada website lain yang lebih kredibel dibandingkan dengan website-mu (yang tergolong masih baru).

Maka dari itu, keyword ini bisa diganti dengan keyword lain dengan PA dan DA yang rendah. PA dan DA yang rendah adalah yang skornya di bawah 25.

Dengan PA dan DA yang rendah, website-mu bisa bersaing dengan lebih baik di hasil pencarian secara organik. Bahkan, website-mu bisa menduduki jajaran laman awal pencarian di search engine.

Hal yang sama juga berlaku jika kamu menggunakan SEOQuake.

Pada SEOQuake, metrik yang digunakan bernama Page Rank (PR). Rentang skornya 0-10. Semakin rendah, maka tentunya semakin mudah untuk bersaing dengan keyword tersebut. Jika kompetisinya mudah, maka kamu bisa menggunakan keyword tersebut. Jika tidak, coba pilih rekomendasi keyword lainnya.

 b. Backlinks

Backlinks sudah lama diketahui sebagai salah satu faktor terbesar penentu ranking sebuah website di hasil pencarian. Semakin banyak sebuah website memiliki backlink, maka semakin baik juga jadinya.

Pada intinya, tingkat kesulitan keyword bisa ditandai dengan jumlah backlink yang banyak menuju page/website tersebut.

Jika memungkinkan, pilih keyword yang mengarah pada hasil pencarian dengan backlink yang paling sedikit.

        2. Mencari keyword gap

Keyword gap didefinisikan sebagai perbandingan antara profil keyword yang dimiliki website-mu dengan beberapa website kompetitor. Untuk mengetahui keyword gap, kamu perlu menggunakan tool yang menyediakan fitur tersebut.

Dengan mengetahui keyword gap, kamu bisa mengetahui keyword apa yang bisa mendatangkan ranking ke website kompetitor namun belum ada di website-mu (belum pernah dibuat). Nantinya, keyword tersebut bisa kamu prioritaskan untuk membuat konten baru.

        3. Menganalisis dengan menggunakan Google Search

Pernah tidak kamu melakukan pencarian di Google Search, namun jawaban yang keluar tidak sesuai dengan apa yang kamu harapkan?

Jika tidak ada jawaban yang cocok dengan keyword yang kamu ketikkan, kemungkinan besar keyword tersebut belum ada kontennya. Ini bisa kamu jadikan sebagai ide konten baru untuk mengembangkan konten-konten di website-mu nantinya.

Meningkatkan Performa Keyword (Keyword Performance)

Riset keyword

Apa yang dimaksud dengan meningkatkan performa keyword? Meningkatkan performa keyword (keyword performance) merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menjaga agar pengguna search engine mampu menemukan website-mu dengan mudah secara organik.

Selain itu, meningkatkan performa keyword termasuk ke dalam kegiatan mengamati perubahan tren yang terjadi secara signifikan. Tren yang dimaksud adalah tren yang berhubungan dengan tren penggunaan keyword maupun tren yang berhubungan dengan kebutuhan industri.

Mengapa performa keyword menjadi hal yang penting untuk dilakukan?

Dalam upaya meningkatkan trafik organik, kamu perlu membuat konten agar tetap updated. Konten yang updated bisa memberikan website-mu peluang untuk menduduki peringkat awal di search engine.

Apakah rajin meng-update website saja cukup? Belum tentu.

Kamu juga perlu memastikan keyword yang digunakan adalah keyword yang tepat dan ditempatkan di lokasi-lokasi yang tepat juga (misalnya di title tags, headings, meta description, paragraf awal, dll.).

Aspek apa saja yang menjadi indikator penilaian performa keyword?

Ada beberapa hal yang menjadi indikator penilaian performa keyword. Indikator tersebut meliputi:

  • Ranking yang baik untuk satu keyword spesifik di pencarian search engine.
  • Tingkat impresi dan Click-Through Rate (CTR) yang baik untuk konten iklan dengan keyword tersebut.

Bagaimana Cara Meningkatkan Performa Keyword?

Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan performa keyword. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.

Pasang Google Analytics

Dengan Google Analytics, kamu dapat mengetahui bisa mengetahui berbagai statistik dari website yang sedang kamu kelola.

Sebagai contoh, kamu dapat mengetahui seperti apa demografi pengunjung, perilaku pengunjung ketika sedang berselancar di website-mu, berapa trafik yang masuk, dari mana sumber trafik berasal, dsb.

Evaluasi jumlah impresi dan CTR

Jika kamu membuat konten dan beriklan menggunakan Google Ads, impresi dan CTR menjadi dua metrik penting untuk kamu perhatikan.

Impresi (impression) merupakan metrik yang menunjukkan seberapa sering konten iklanmu tayang.

Di sisi lain, Click-Through Rate (CTR) merupakan metrik yang menunjukkan persentase jumlah iklan kamu di-klik dibandingkan dengan total impresinya.

Mengapa kedua hal ini penting? Ketika beriklan dengan Google Ads, metrik-metrik ini akan memberi dua beberapa hal, yaitu:

  • Apakah iklanmu tayang atau tidak. Jika impresi secara konstan tetap bernilai nol, maka bisa jadi ada hal yang perlu kamu perbaiki. Misalnya seperti bid yang terlalu kecil atau keyword yang kurang pas.
  • CTR bisa memberikan insight seperti apa tipe iklan yang menarik lebih banyak audiens. Dengan mempelajari CTR, maka kamu bisa membuat iklan serupa dan mengembangkannya agar jadi lebih baik.

Gunakan keyword yang tepat

Menggunakan keyword yang tepat sangat penting dalam SEO. Karena itulah, penting untuk melakukan riset keyword secara berkala. Ini dilakukan untuk memastikan keyword yang kamu gunakan adalah keyword yang relevan dan banyak digunakan pengguna search engine.

Jika dibutuhkan, kamu dapat mempertimbangkan mengganti keyword utama yang digunakan. Pertimbangkan mengutak-atik penempatan keyword agar search engine bisa melakukan indexing dengan lebih baik.

Gunakan long-tail keyword

Jika selama ini kamu menggunakan short-tail keyword tetapi belum banyak mengundang banyak trafik, mungkin ini saat yang tepat untuk menyertakan juga long-tail keyword ke dalam konten website-mu.

Meskipun long-tail keyword tidak memberikan trafik sebanyak short-tail keyword, peluang meningkatkan ranking pencarian di search engine menggunakan long-tail keyword lebih besar. Inilah mengapa banyak referensi yang mengatakan bahwa long-tail keyword bisa membantumu meningkatkan kualitas SEO konten website-mu.

Nah, itulah panduan mengenai riset keyword—mulai dari definisi keyword hingga strategi penentuan keyword. Semoga informasi tersebut bermanfaat, ya!

Sebagai simpulan, riset keyword merupakan proses penting yang perlu dilakukan sebelum membuat konten online. Dengan melakukan riset keyword, kamu bisa mendapatkan keyword yang sesuai untuk SEO konten website-mu. Alhasil, trafik kunjungan menuju website bisa meningkat. Ini tentunya bisa membantu meningkatkan penjualan, brand awareness, bahkan hingga brand authority.

Setelah mendapatkan daftar keyword yang bisa dikembangkan menjadi sebuah konten, jangan lupa untuk mengembangkan keyword tersebut menjadi konten yang berbobot.

Jangan asal menulis atau bahkan melakukan copy-pasting dari referensi lain. Ini akan menurunkan kepercayaan audiens terhadap website-mu sehingga website akan sulit menembus ranking teratas hasil pencarian organik di search engine.

Tidak ada waktu untuk membuat konten? Tak usah ragu lagi, serahkan saja pengerjaan konten artikelmu kepada Kontenesia!

Kontenesia siap membantu pengerjaan konten-konten artikel sesuai dengan kebutuhanmu. Mulai dari artikel blog untuk publikasi harian sampai artikel pilar, semua bisa!

Terlebih lagi, kamu bisa mendapatkan banyak artikel berkualitas dalam waktu yang cepat yang ditulis oleh penulis-penulis unggulan kami. Semua artikel akan dipastikan bebas dari plagiasi dan sesuai dengan kaidah SEO.

Yuk, kembangkan konten-konten website-mu bersama Kontenesia!

1 thought on “Panduan Lengkap Cara Melakukan Riset Keyword SEO 2023: Wajib Tahu! Part II

  1. […] Kontenesia punya panduan lengkapnya untukmu. Kamu bisa cari tahu lebih lanjut di sini (part 1) dan di sini (part […]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.