Posted on 2 Comments

12 Tips Membuat Desain Banner yang Eye Catching

Desain banner

Banner adalah salah satu media promosi yang dicetak dan umumnya berbentuk vertikal. Banner sering dijumpai dalam event tertentu, di bank, mal, salon, dan tempat lain. Desain banner yang eye catching pasti akan lebih mudah untuk dilirik.

Nah, untuk membuat desain banner yang menarik tentu tidak mudah. Para desainer perlu memutar otak supaya seluruh elemen dalam media dapat berpadu dengan baik. Keserasian juga turut andil dalam memastikan tujuan banner tercapai.

Fungsi Banner

Sebenarnya, mengapa banner perlu disediakan? Salah satu fungsinya adalah untuk mempromosikan produk yang sedang dijual. Biasanya, pada event-event tertentu, sebuah merek produk menawarkan promo khusus untuk menarik minat pembeli.

Banner juga memberikan sekilas informasi mengenai produk Anda. Hal ini terutama sangat penting bagi produk atau merek yang baru saja dirilis. Ketika melihat informasi tersebut, calon pembeli akan mempertimbangkan untuk membeli.

Berdasarkan bentuknya, banner terdiri atas beberapa jenis, yaitu X-Banner, Y-Banner, Mini X-Banner, dan Roll Up Banner. Masing-masing memiliki perbedaan bentuk sekaligus fungsi. Jadi, pPengguna dapat memilih sesuai kebutuhan promosi.

Tips Supaya Eye Catching

Karena fungsinya yang vital, sebuah banner seharusnya tidak dibuat secara asal-asalan. Pasalnya, jika dibuat tanpa perencanaan atau estetika, banner tidak akan mencapai tujuannya dan terkesan sia-sia.

Nah, berikut adalah beberapa tips supaya banner dapat lebih eye catching atau menarik perhatian publik.

1. Tentukan Tema yang Sesuai

Banner dibuat dengan berbagai tujuan baik itu mempromosikan produk, acara bahkan jasa. Agar orang yang melihat memperoleh gambaran untum tentang produk apa yang ingin Anda promosikan, buatlah banner menggunakan tema yang sesuai. Misalnya saja Anda ingin menjual produk berupa paket perjalanan ke pulau, maka desain yang paling pas adalah desain yang menggunakan tema traveling seperti pantai, gunung dan lain sebagainya.

2. Pertimbangkan Jenis dan Ukuran Banner dengan Baik

Ada 2 jenis banner yang paling umum digunakan untuk promosi yakni Y-banner yang posisinya vertikal dan X-banner yang diletakkan secara horizontal.  Anda bisa jenis banner berdasarkan konten yang ingin ditampilkan.

Setelah memilih jenisnya, saatnya untuk menentukan ukuran. Ukuran juga biasanya disesuaikan dengan bujet dan konten yang ingin dimuat. Semakin banyak informasi yang ingin disampaikan, semakin besar pula sebaiknya ukuran banner Anda. Ingat, jangan sampai tulisan jadi terlalu kecil karena informasi yang padat. Pastikan pembaca merasa nyaman dan mudah membacanya.

Selain itu Anda juga harus memastikan banner bersifat fungsional. Kalau Anda berencana meletakkan banner di area indoor yang sempit, jangan mencetaknya dengan ukuran yang terlalu besar. Selain menyulitkan pembaca melihat isinya, banner Anda akan mengganggu dan membuat suasana menjadi sumpek.

3. Pilih Desain yang Simpel

Banyak orang yang berpikir bahwa semakin banyak gambar atau warna yang digunakan, semakin menarik banner yang dibuat. Padahal banner yang didesain terlalu kompleks justru akan berdampak negatif.

Orang yang melintas mungkin akan langsung berhenti di depan banner Anda karena desainnya yang ‘heboh’. Tapi begitu mereka menyadari informasi di dalamnya tidak terurut atau sulit dimengerti, mereka bisa meninggalkannya. Karena itu, pastikan desainnya tetap simpel dan tidak membuat orang kebingungan menangkap esensinya.

4. To The Point

Salah satu hal yang paling dasar perlu diperhatikan saat membuat desain banner adalah tidak bertele-tele, tetapi to the point. Pasalnya, orang-orang yang melihat banner hanya memiliki sedikit waktu untuk mencerna isi media promosi itu.

Tak heran, jika iklan di banner sangat panjang dan kurang fokus, orang-orang biasanya malas untuk membaca. Mereka cenderung mengabaikan kehadiran banner. Akibatnya, tujuan penggunaan media promosi ini pun tidak tercapai.

5. Pengaturan yang Tepat

Karena berbentuk vertikal, bagian bawah banner biasanya lebih sulit untuk dibaca. Itulah sebabnya, Anda perlu memerhatikan pengaturan elemen-elemen dalam sebuah banner melalui desain banner yang baik.

Sebagai sebuah elemen yang sangat penting, logo perusahaan sebaiknya selalu ditempatkan pada bagian atas, yaitu sejajar dengan mata manusia. Dengan demikian, bagian ini memiliki peluang yang paling tinggi untuk dibaca.

Memperkenalkan logo perusahaan melalui banner adalah sebuah hal yang esensi, khususnya untuk memperkuat brand awareness. Jasa desain sebaiknya memahami pentingnya hal ini.

6. Pilih Kata yang Mudah Diingat

Tips penting lainnya dalam membuat desain banner yang eye catching adalah memilih kata-kata yang mudah diingat dan dapat membuat mata menoleh. Kata-kata tersebut harus menggugah perasaan dan menciptakan rasa penasaran.

Dengan strategi ini, orang-orang yang membaca banner, meskipun secara sekilas, akan tertarik untuk mampir atau mendatangi booth maupun toko Anda. Contoh desain banner unik misalnya menggunakan kata-kata yang tidak lazim.

Untuk menciptakan kalimat yang menarik perhatian, Anda bisa memanfaatkan jasa penulis artikel. Biasanya, ada paket-paket penulisan yang fokus untuk mengurus keperluan promosi, termasuk membuat isi banner yang eye catching.

7. Pilih Font yang Mudah Dibaca

Selain tema, pemilihan font juga berkaitan erat dengan image bisnis dan produk yang ingin ditampilkan. Anda tentu tidak bisa memasarkan produk yang ditujukan untuk anak-anak menggunakan font bertema Halloween. Anda juga sebaiknya tidak menggunakan font yang terkesan kekanak-kanakan untuk mempromosikan seminar kewirausahaan. Karena itu, pastikan font yang digunakan memang sesuai dengan gambaran produk dan perusahaan yang menawarkannya.

Selain jenisnya, ukuran font juga penting. Pastikan bagian headline dan body memiliki ukuran yang berbeda agar pembaca bisa membedakan keduanya. Hindari menuliskan teks dengan huruf kapital semua atau huruf kecil semuanya. Pastikan ukurannya saat dicetak tidak terlalu tipis atau tebal sehingga memudahkan orang dalam membacanya.

8. Cermat Memilih Warna

Hal lain yang perlu Anda perhatikan saat membuat desain banner adalah memperhatikan warna-warna yang digunakan. Bayangkan jika banner Anda berada di deretan media promosi lain, apakah terlihat menonjol atau justru norak?

Mengatur penggunaan warna pada desain merupakan keahlian yang perlu terus dipertajam oleh desainer. Pasalnya, keserasian sebuah hasil desain grafis sebagian besar ditentukan oleh kesesuaian warna yang digunakan.

Pemilihan warna sebaiknya juga diserasikan dengan logo atau warna yang mencerminkan produk atau perusahaan tersebut. Ini merupakan salah satu cara untuk membentuk kesan yang efektif terhadap merek produk.

Meskipun demikian, sangat penting untuk memperhatikan perpaduan warna antara objek, teks maupun latar dari desain banner. Jika tidak, hasil yang diperoleh akan terlihat kurang maksimal atau justru mengganggu pemandangan.

9. Gambar Berkualitas Tinggi

Salah satu elemen yang penting pada sebuah banner adalah gambar, baik berupa foto maupun ilustrasi. Kehadiran gambar akan menambah nilai bagi banner karena secara visual lebih menarik dari sekadar kata-kata.

Jika Anda menggunakan gambar, pastikan memilih gambar yang berkualitas tinggi. Hal ini untuk mencegah gambar terlihat pecah atau buram. Pastikan juga gambar tersebut memiliki estetika, seimbang, bermakna, serta sesuai dengan promosi.

Gambar yang unik, berbeda, dan menampilkan sesuatu yang lain daripada yang lain biasanya akan menarik lebih banyak perhatian dibandingkan gambar yang biasa-biasa saja.

10. Pilih Material Berkualitas

Agar materi promosi Anda bertahan lama, Anda harus membuat banner dengan material yang berkualitas dan tidak mudah diterpa angin. Pilihlah material banner sesuai dengan lokasi penempatannya. Banner yang dicetak untuk ditampilkan di luar ruangan membutuhkan material sejenis spanduk agar tulisan serta gambarnya tidak mudah rusak dan pudar karena sinar matahari.

11. Ada Ajakan

Sebuah banner tidak akan lengkap tanpa ada ajakan atau Call to Action (CTA). Ini adalah tujuan yang ingin Anda capai ketika seseorang melihat banner tersebut. Ajakan paling umum adalah membeli, menghubungi, atau melihat produk.

Ajakan ini biasanya diaplikasikan pada banner yang dipasang di blog. Namun, tidak ada salahnya jika ditampilkan pada banner yang dipasang di toko-toko fisik. Ajakan yang tepat dan mudah dipahami akan berdampak terhadap penjualan produk.

12. Manfaatkan Rasa Urgensi

Banner yang baik harus memiliki unsur urgensi atau mendesak. Hal ini dilakukan untuk memengaruhi tindakan audiens secara psikologis. Semakin urgen ajakan yang tertulis, audiens akan semakin terdorong untuk membeli produk.

Contohnya, buatlah kalimat yang berkaitan dengan waktu. Ajak audiens untuk melakukan tindakan tersebut sesegera mungkin. Anda juga bisa menggunakan urgensi kelangkaan produk.

Membuat desain banner yang eye catching tidak hanya berlaku untuk banner cetak. Banner yang ditujukan untuk promosi online juga harus dibuat dengan menarik. Selain tips-tips di atas, Anda juga bisa memanfaatkan animasi untuk membuat banner digital. Selain membuat orang tertarik dengan desainnya, mereka juga akan terdorong meng-klik pada banner untuk melihat detail promosi yang Anda sampaikan.

Nah, inilah beberapa tips yang bisa diterapkan ketika membuat desain banner yang eye catching. Semoga bermanfaat.

 

2 thoughts on “12 Tips Membuat Desain Banner yang Eye Catching

  1. […] alat marketing ini dapat mencapai tujuannya dengan baik dan optimal, desain brosur harus benar-benar menarik dan […]

  2. […] merangkai kata yang tepat, Anda cukup menyewa jasa penulis artikel untuk mengisi halaman brosur bisnis […]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.